Menko Airlangga: Hotel dan Pariwisata Paling Terdampak Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pariwisata dan perhotelan merupakan sektor yang paling merasakan dampak pandemi Covid-19 . Sebab itu, pemerintah terus berupaya bagaimana sektor ini cepat tumbuh untuk mendorong perekonomian.
"Sektor ekonomi kreatif khususnya pariwisata sangat terpukul di masa pandemi dan berdampak kepada okupansi hotel yang terus merosot tajam," kata Airlangga melalui konferensi virtual dalam Rakornas Kemenparekraf, Senin (27/9/2021).
Menurut dia pandemi Covid-19 telah memberikan dampak nyata bagi ekonomi Indonesia. Penurunan di sektor pariwisata berpengaruh terhadap merosotnua okupansi hotel,pendapatan hotel dan juga hospitality sektor bisnis ekonomi kreatif dan termasuk jasa yang ada di bidang pariwisata.
Dalam hal ini, pemerintah terus meningkatkan penekanan kasus dari hulu hilir untuk pengendalian pandemi Covid-19 dari skala nasional dan global. Pemerintah terus mendorong berbagai kebijakan untuk kenaikan atau pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor usaha jasa pariwisata.
"Kita lihat pertumbuhan kita di kuartal II kita sudah membaik 7,07 persen. Dengan demikian, ia berharap di tahun depan atau sebelum akhir tahun sebesar 3,7 sampai 4,5 persen secara year on year," kata dia.
Dengan demikian, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai instrumen penanganan di sisi kesehatan maupun pemulihan ekonomi, yang mencakup aspek kesehatan, perlindungan sosial, dukungan bagi UMKM dan korporasi, dukungan bagi program prioritas, serta insentif usaha dapat berjalan sesuai target.
"Sektor ekonomi kreatif khususnya pariwisata sangat terpukul di masa pandemi dan berdampak kepada okupansi hotel yang terus merosot tajam," kata Airlangga melalui konferensi virtual dalam Rakornas Kemenparekraf, Senin (27/9/2021).
Menurut dia pandemi Covid-19 telah memberikan dampak nyata bagi ekonomi Indonesia. Penurunan di sektor pariwisata berpengaruh terhadap merosotnua okupansi hotel,pendapatan hotel dan juga hospitality sektor bisnis ekonomi kreatif dan termasuk jasa yang ada di bidang pariwisata.
Dalam hal ini, pemerintah terus meningkatkan penekanan kasus dari hulu hilir untuk pengendalian pandemi Covid-19 dari skala nasional dan global. Pemerintah terus mendorong berbagai kebijakan untuk kenaikan atau pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor usaha jasa pariwisata.
"Kita lihat pertumbuhan kita di kuartal II kita sudah membaik 7,07 persen. Dengan demikian, ia berharap di tahun depan atau sebelum akhir tahun sebesar 3,7 sampai 4,5 persen secara year on year," kata dia.
Dengan demikian, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebagai instrumen penanganan di sisi kesehatan maupun pemulihan ekonomi, yang mencakup aspek kesehatan, perlindungan sosial, dukungan bagi UMKM dan korporasi, dukungan bagi program prioritas, serta insentif usaha dapat berjalan sesuai target.
(nng)