Gernas BBI Perkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat

Senin, 27 September 2021 - 20:13 WIB
loading...
Gernas BBI Perkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat
Produk buatan dalam negeri bisa mengatasi banjirnya barang impor. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pemerintah yakin Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ( Gernas BBI ) dan Bangga Wisata Indonesia (BWI) bisa mempercepat pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Gernas BBI juga diharap berimbas terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama mereka yang paling terdampak, seperti pelaku UMKM.

Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, Gernas BBI didorong pemerintah yang otomatis ketika terjadi pemulihan, pergerakan ekonomi juga akan ikut naik. Dia menegaskan bahwa Gernas BBI juga bisa mencegah terjadinya banjir impor.



“Nah ini bisa salah satu pencegahannya dengan gerakan bangga produk dalam negeri (Gernas BBI). Kemudian kalau masyarakat banyak mengonsumsi produk dalam negeri otomatis tambahan pendapatan bagi para produsen, pelaku usaha UMKM. Nah ini juga akan mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat, khususnya kalangan menengah dan bawah di berbagai daerah,” kata Bhima saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Senin (27/9/2021).

Menurut Bhima, imbas multiplayer effect yang sangat luas dari Gernas BBI juga bisa untuk memperkuat ketahanan ekonomi di saat ketidakpastian pada tahun 2022 masih cukup tinggi. Pun bisa mengatasi kekhawatiran banjirnya impor dan juga tekanan pada nilai tukar rupiah.

“Gerakan bangga buatan dalam negeri atau bangga buatan Indonesia bisa memitigasi risiko-risiko ketergantungan terhadap barang-barang impor yang bisa berdampak terhadap daya beli masyarakat. Semakin banyak produk lokal yang dikonsumsi, maka ketahanan ekonomi masyarakatnya akan semakin kuat,” imbuh Bhima.

Pemerintah selanjutnya hanya perlu memahami sehingga selain mengakampanyekan juga banyak langkah konkret termasuk juga BUMN yang jumlahnya ratusan bisa memberikan contoh dengan menyerap produk-produk dari pelaku usaha lokal di dalam rantai pasoknya.

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan mencatat, ada 15 juta pelaku UMKM yang sudah bergabung ke loka pasar (marketplace) per Juli 2021 karena Gernas BBI.



Senada, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan bahwa saat ini 22% dari total UMKM seluruh Indonesia sudah berpindah ke platform perdagangan elektronik. Dari 15 juta UMKM itu, lebih dari 7 juta di antaranya onboarding selama masa kampanye Gernas BBI yang diluncurkan Mei 2020.

Menurut dia, kolaborasi dan inovasi merupakan dua kunci utama percepatan proses transformasi digitalisasi UMKM. Pelaku usaha juga dituntut agar miliki daya saing.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1963 seconds (0.1#10.140)