PLN Bangun SPBU Listrik, Penjualan Mobil Setrum di Sulteng Bakal Naik

Selasa, 28 September 2021 - 21:15 WIB
loading...
PLN Bangun SPBU Listrik, Penjualan Mobil Setrum di Sulteng Bakal Naik
SPKLU bakal hadir di Sulawesi Tengah. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menyongsong era kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia, PT PLN (Persero) terus memperluas jangkauan stasiun pengisian kendaraan listrik umum ( SPKLU ) atau SPBU listrik. Terbaru, PLN tengah melakukan pembangunan SPKLU pertama di Sulawesi Tengah (Sulteng), yaitu di Kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palu.



Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara Syamsul Huda menjelaskan, kehadiran SPKLU pertama di Sulteng diharapkan dapat mendukung tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik serta terwujudnya electrifying lifestyle di kalangan masyarakat.

"Hadirnya SPKLU ini dapat membuka peluang pasar baru bagi masyarakat dan pengusaha penyedia kendaraan listrik serta mendukung terwujudnya electrifying lifestyle yang hemat energi dan ramah lingkungan," ujar Syamsul Huda dalam keterangan tertulis, Selasa (28/9/2021).

PLN berkomitmen untuk terus menambah titik lokasi SPKLU di lokasi lainnya. PLN merencanakan pembangunan 67 SPKLU yang tersebar di seluruh Tanah Air sepanjang 2021. Hingga kini, perseroan telah mengelola 46 SPKLU di 33 lokasi.

"Hadirnya SPKLU akan memberikan kemudahan bagi pemilik kendaraan listrik untuk mengisi daya saat melakukan perjalanan jauh," kata Huda.

Saat melakukan pengisian daya, pengguna kendaraan listrik hanya perlu mengakses Charge.IN yang telah tersedia di aplikasi PLN Mobile. Dengan Charge.IN pengguna kendaraan listrik dapat mengontrol serta memonitor pengisian baterai mobil atau motor listrik di SPKLU.

Untuk pengisian daya harian kendaraan listrik di rumah, PLN juga tengah memberikan insentif. Pemilik home charging yang terkoneksi dengan jaringan PLN dan Charge.IN diberikan diskon tarif daya sebesar 30% pada pukul 22.00 hingga 05.00 untuk pengisian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) roda empat.

Selain itu, ada insentif biaya penyambungan spesial untuk tambah daya senilai Rp150.000 untuk tambah daya sampai dengan 11.000 VA, dan Rp450.000 untuk tambah daya sampai dengan 16.500 VA.



PLN optimistis pengguna kendaraan listrik akan terus bertambah. Pada 2020, penjualan mobil listrik naik 46%. Hal ini berbanding terbalik dengan mobil konvensional yang justru penjualannya menurun hingga 14%.

Ditambah, hasil riset juga menunjukkan minat masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik dinilai berada di atas rata-rata keinginan warga negara lain di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan roadmap yang disusun Kementerian ESDM, potensi jumlah kendaraan listrik di Indonesia pada 2030 mencapai 2,2 juta mobil listrik dan 13 juta motor dengan 31.859 unit SPKLU. Jumlah kendaraan listrik ini diharapkan bisa menekan impor BBM sekitar 6 juta kilo liter pada tahun tersebut.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1708 seconds (0.1#10.140)