Investasi Reksadana Paling Tahan Banting di Masa Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi yang telah melanda hingga lebih dari dua tahun belakang memang telah mengubah banyak aspek dalam hidup. Mulai dari kegiatan sehari-hari hingga cara kita dalam merencanakan keuangan. Di saat pengeluaran kebutuhan harian tetap berjalan, dana untuk keperluan kesehatan meningkat. Faktor-faktor eksternal pun mengharuskan kita untuk memastikan adanya dana tambahan untuk berjaga-jaga. Tentunya, ini merupakan saat tepat bagimu untuk melakukan investasi.
Seperti peribahasa “tak kenal maka tak sayang”, yuk kenali dulu apa itu investasi dan jenis-jenisnya supaya kamu bisa lebih yakin dan tidak salah pilih investasi di saat pandemi seperti ini.
Investasi adalah kegiatan menanam modal dengan harapan akan mendapatkan keuntungan secara finansial di kemudian hari. Di sini, penanam modal disebut dengan pemodal atau investor. Jika kamu memiliki anggaran belanja dengan uang yang mepet, tidak perlu khawatir karena investasi bisa kamu lakukan mulai dari nominal recehan. Dengan Rp100.000 saja kamu sudah bisa memulai investasi, lho.
Kegiatan berinvestasi pun sangat mudah karena saat ini kamu sudah bisa melakukannya melalui smartphone. Salah satunya adalah dengan menggunakan digital banking, yaitu layanan perbankan yang mengizinkan nasabahnya untuk melakukan berbagai transaksi melalui smartphone, yang juga mengakomodasi kegiatan investasi seperti digibank by DBS.
Dibandingkan dengan instrumen investasi lain, reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang paling banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Reksadana merupakan sebuah wadah yang menghimpun dana yang ditanamkan oleh pemodal di mana dana tersebut akan diarahkan ke sarana investasi.
Kegiatan pengarahan dana untuk ditanamkan sebagai modal tersebut dikelola oleh manajer investasi yang kredibel dan memiliki izin operasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini, kamu tidak perlu memantau perkembangan investasi secara detail dan melakukan analisis risiko investasimu dengan sendiri. Tentunya investasi reksadana cocok untukmu yang belum memiliki banyak pengalaman dan keahlian dalam berinvestasi.
Berdasarkan portofolio investasinya, investasi reksadana terbagi menjadi empat, yaitu:
1. Reksadana pasar uang (money market funds)
Minimal 80 persen dana yang ada pada reksadana ini dialokasikan ke pasar uang dalam negeri (seperti deposito atau obligasi) dengan masa jatuh tempo yang tidak lebih dari satu tahun.
2. Reksadana pendapatan tetap (fixed income funds)
Reksadana jenis ini mengalokasikan setidaknya 80 persen dari dana yang dikelola ke obligasi atau surat utang. Karena hasil obligasi atau surat utang bersifat tetap atau rutin imbal baliknya (misalnya dalam kurun waktu sebulan atau tiga bulan), oleh karenanya reksadana ini disebut pendapatan tetap.
3. Reksadana saham (equity funds)
Reksadana ini menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dananya ke dalam bentuk saham atau ekuitas. Sehingga, reksadana ini berkaitan dengan pergerakan saham.
4. Reksadana campuran (discretionary funds)
Dana yang kamu investasikan dengan jenis ini akan ditempatkan di ketiga jenis yang sudah disebutkan sebelumnya.
Konsep di reksadana sendiri adalah high risk, high return. Yang artinya, keuntungan yang kamu dapatkan akan sebanding dengan risiko yang harus kamu hadapi. Dalam kondisi yang tak menentu ini, tentunya kamu tidak ingin mengalami kerugian yang besar, kan? Oleh karenanya, kamu harus bisa memilih jenis reksadana yang dapat memberimu risiko yang sangat minim.
Reksadana pasar uang merupakan jenis reksadana yang paling aman dan memiliki kinerja positif di masa pandemi. Reksadana jenis ini sifatnya cenderung stabil, terlebih jika dibandingkan dengan reksadana saham yang sifatnya fluktuatif akibat kinerja perusahaan yang terpengaruh oleh peraturan yang berganti-ganti di masa pandemi.
Selain itu, dikutip dari Okezone.com, menurut Kepala Penelitian Infovesta Wawan Hendrayan, saat ini terdapat banyak dana yang cenderung menganggur di bank sehingga pasar uang merupakan alternatif dari tabungan dan deposito. Adapun jenis aset yang saat ini banyak diminati dari reksadana pasar uang adalah deposito dan obligasi jangka pendek. Reksadana jenis ini juga bisa digunakan sebagai pilihan untuk menyiapkan dana darurat karena likuiditas atau proses pencairan yang cukup tinggi sehingga bisa diambil kapan saja.
Dengan digibank by DBS kamu bisa melakukan investasi reksadana pasar uang dengan praktis tanpa harus menggunakan dua aplikasi. Jumlah uang yang kamu gunakan untuk membeli produk investasi reksadana pasar uang akan langsung diambil dari rekening pendebetan. Proses investasi yang biasanya mengharuskanmu untuk mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu melalui rekening bank ke aplikasi investasi pun dapat kamu pangkas.
Untuk kamu yang ingin memilih jenis investasi lain, kamu tidak perlu khawatir karena digibank by DBS juga menyediakan sajian lengkap investasi ala rumah makan padang sehingga kamu bisa memilih sendiri dari mana sumber return mu akan berasal. Kamu juga dapat melakukan proses jual, beli, dan switching sehingga kamu bisa mengalihkan saldo reksadana yang kamu miliki dari satu jenis ke jenis lainnya secara langsung.
Selain itu, digibank by DBS juga memudahkanmu untuk selalu mempertimbangkan risiko karena akan terdapat notifikasi yang akan muncul secara otomatis apabila risiko produk lebih tinggi dibanding profil risiko. Sehingga, kamu bisa meminimalisasi risiko yang akan kamu dapatkan akibat dari jual beli produk. Sangat berguna terlebih di kondisi yang serba tak menentu, bukan?
Aplikasi ini juga dilengkapi dengan alat yang dapat membantumu untuk memilih reksadana dengan kinerja dan scoring terbaik berdasarkan track-record suatu produk dalam waktu satu tahun. Investasi reksadana dengan digibank by DBS tentunya sangat aman karena Bank DBS sendiri dinobatkan sebagai “Bank Teraman di Asia” selama 12 tahun berturut-turut oleh Global Finance, lho!
Jadi, tunggu apalagi? Segera unduh digibank by DBS di App Store dan Google Play Store dan mulailah berinvestasi!
Seperti peribahasa “tak kenal maka tak sayang”, yuk kenali dulu apa itu investasi dan jenis-jenisnya supaya kamu bisa lebih yakin dan tidak salah pilih investasi di saat pandemi seperti ini.
Investasi adalah kegiatan menanam modal dengan harapan akan mendapatkan keuntungan secara finansial di kemudian hari. Di sini, penanam modal disebut dengan pemodal atau investor. Jika kamu memiliki anggaran belanja dengan uang yang mepet, tidak perlu khawatir karena investasi bisa kamu lakukan mulai dari nominal recehan. Dengan Rp100.000 saja kamu sudah bisa memulai investasi, lho.
Kegiatan berinvestasi pun sangat mudah karena saat ini kamu sudah bisa melakukannya melalui smartphone. Salah satunya adalah dengan menggunakan digital banking, yaitu layanan perbankan yang mengizinkan nasabahnya untuk melakukan berbagai transaksi melalui smartphone, yang juga mengakomodasi kegiatan investasi seperti digibank by DBS.
Dibandingkan dengan instrumen investasi lain, reksadana merupakan salah satu instrumen investasi yang paling banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Reksadana merupakan sebuah wadah yang menghimpun dana yang ditanamkan oleh pemodal di mana dana tersebut akan diarahkan ke sarana investasi.
Kegiatan pengarahan dana untuk ditanamkan sebagai modal tersebut dikelola oleh manajer investasi yang kredibel dan memiliki izin operasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan ini, kamu tidak perlu memantau perkembangan investasi secara detail dan melakukan analisis risiko investasimu dengan sendiri. Tentunya investasi reksadana cocok untukmu yang belum memiliki banyak pengalaman dan keahlian dalam berinvestasi.
Berdasarkan portofolio investasinya, investasi reksadana terbagi menjadi empat, yaitu:
1. Reksadana pasar uang (money market funds)
Minimal 80 persen dana yang ada pada reksadana ini dialokasikan ke pasar uang dalam negeri (seperti deposito atau obligasi) dengan masa jatuh tempo yang tidak lebih dari satu tahun.
2. Reksadana pendapatan tetap (fixed income funds)
Reksadana jenis ini mengalokasikan setidaknya 80 persen dari dana yang dikelola ke obligasi atau surat utang. Karena hasil obligasi atau surat utang bersifat tetap atau rutin imbal baliknya (misalnya dalam kurun waktu sebulan atau tiga bulan), oleh karenanya reksadana ini disebut pendapatan tetap.
3. Reksadana saham (equity funds)
Reksadana ini menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dananya ke dalam bentuk saham atau ekuitas. Sehingga, reksadana ini berkaitan dengan pergerakan saham.
4. Reksadana campuran (discretionary funds)
Dana yang kamu investasikan dengan jenis ini akan ditempatkan di ketiga jenis yang sudah disebutkan sebelumnya.
Konsep di reksadana sendiri adalah high risk, high return. Yang artinya, keuntungan yang kamu dapatkan akan sebanding dengan risiko yang harus kamu hadapi. Dalam kondisi yang tak menentu ini, tentunya kamu tidak ingin mengalami kerugian yang besar, kan? Oleh karenanya, kamu harus bisa memilih jenis reksadana yang dapat memberimu risiko yang sangat minim.
Reksadana pasar uang merupakan jenis reksadana yang paling aman dan memiliki kinerja positif di masa pandemi. Reksadana jenis ini sifatnya cenderung stabil, terlebih jika dibandingkan dengan reksadana saham yang sifatnya fluktuatif akibat kinerja perusahaan yang terpengaruh oleh peraturan yang berganti-ganti di masa pandemi.
Selain itu, dikutip dari Okezone.com, menurut Kepala Penelitian Infovesta Wawan Hendrayan, saat ini terdapat banyak dana yang cenderung menganggur di bank sehingga pasar uang merupakan alternatif dari tabungan dan deposito. Adapun jenis aset yang saat ini banyak diminati dari reksadana pasar uang adalah deposito dan obligasi jangka pendek. Reksadana jenis ini juga bisa digunakan sebagai pilihan untuk menyiapkan dana darurat karena likuiditas atau proses pencairan yang cukup tinggi sehingga bisa diambil kapan saja.
Dengan digibank by DBS kamu bisa melakukan investasi reksadana pasar uang dengan praktis tanpa harus menggunakan dua aplikasi. Jumlah uang yang kamu gunakan untuk membeli produk investasi reksadana pasar uang akan langsung diambil dari rekening pendebetan. Proses investasi yang biasanya mengharuskanmu untuk mentransfer sejumlah uang terlebih dahulu melalui rekening bank ke aplikasi investasi pun dapat kamu pangkas.
Untuk kamu yang ingin memilih jenis investasi lain, kamu tidak perlu khawatir karena digibank by DBS juga menyediakan sajian lengkap investasi ala rumah makan padang sehingga kamu bisa memilih sendiri dari mana sumber return mu akan berasal. Kamu juga dapat melakukan proses jual, beli, dan switching sehingga kamu bisa mengalihkan saldo reksadana yang kamu miliki dari satu jenis ke jenis lainnya secara langsung.
Selain itu, digibank by DBS juga memudahkanmu untuk selalu mempertimbangkan risiko karena akan terdapat notifikasi yang akan muncul secara otomatis apabila risiko produk lebih tinggi dibanding profil risiko. Sehingga, kamu bisa meminimalisasi risiko yang akan kamu dapatkan akibat dari jual beli produk. Sangat berguna terlebih di kondisi yang serba tak menentu, bukan?
Aplikasi ini juga dilengkapi dengan alat yang dapat membantumu untuk memilih reksadana dengan kinerja dan scoring terbaik berdasarkan track-record suatu produk dalam waktu satu tahun. Investasi reksadana dengan digibank by DBS tentunya sangat aman karena Bank DBS sendiri dinobatkan sebagai “Bank Teraman di Asia” selama 12 tahun berturut-turut oleh Global Finance, lho!
Jadi, tunggu apalagi? Segera unduh digibank by DBS di App Store dan Google Play Store dan mulailah berinvestasi!
(atk)