Realisasi TKDN PLN Sektor Kelistrikan Capai Rp35,32 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) mencatat realisasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor kelistrikan hingga kuartal III/2021 mencapai 47,31 persen atau setara Rp35,32 triliun. Adapun total realisasi TKDN PLN mencapai Rp74,65 triliun.
"PLN terus meningkatkan pemakaian produk dalam negeri di berbagai proyek kelistrikan demi memacu pertumbuhan industri dan perekonomian nasional," ujar Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Agung Murdifi, Selasa (19/10/2021).
Agung merinci, capaian TKDN ini paling banyak diserap untuk pembangunan transmisi, di mana nilai TKDN pada sektor ini mencapai 74,2 persen. Realisasi TKDN yang digelontorkan PLN sebesar Rp13,72 triliun. Sedangkan untuk pembangunan distribusi nilai TKDN mencapai 66,4 persen dengan realisasi sebesar Rp4,52 triliun.
Untuk gardu induk nilai TKDN mencapai 50,2 persen dan untuk pembangkit mencapai 29,4 persen. Realisasi TKDN untuk pembangunan gardu induk sebesar Rp6,19 triliun dan untuk pembangkit sebesar Rp10,89 triliun.
Saat ini, ungkap Agung, seluruh pekerjaan material distribusi hingga transmisi dan gardu induk sepenuhnya dilaksanakan perusahaan dalam negeri. Sementara dalam pekerjaan infrastruktur pembangkit, tantangan masih cukup besar dan baru sebagian pekerjaan dilaksanakan perusahaan dalam negeri.
Menurut dia, sejak 2018 PLN terus meningkatkan nilai TKDN. Langkah tersebut untuk mendorong perekonomian lokal. Bahkan, perseroan menargetkan bisa mencapai nilai TKDN sampai 60 persen pada tahun 2025.
Untuk mencapai target tersebut, PLN malakukan sinergi baik antara sesama BUMN dan pemerintah. Juga melakukan kolaborasi dengan industri lokal. Perencanaan yang matang dan melibatkan semua pihak juga menjadi kunci sukses dalam mencapai target TKDN.
"Kami melibatkan seluruh stakeholder dalam bersinergi meningkatkan TKDN ini. Mulai dari sesama BUMN, Surveyor, Industri manufaktur, Perbankan, Asosiasi dan swasta nasional serta BPPT," tuturnya.
"PLN terus meningkatkan pemakaian produk dalam negeri di berbagai proyek kelistrikan demi memacu pertumbuhan industri dan perekonomian nasional," ujar Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Agung Murdifi, Selasa (19/10/2021).
Agung merinci, capaian TKDN ini paling banyak diserap untuk pembangunan transmisi, di mana nilai TKDN pada sektor ini mencapai 74,2 persen. Realisasi TKDN yang digelontorkan PLN sebesar Rp13,72 triliun. Sedangkan untuk pembangunan distribusi nilai TKDN mencapai 66,4 persen dengan realisasi sebesar Rp4,52 triliun.
Untuk gardu induk nilai TKDN mencapai 50,2 persen dan untuk pembangkit mencapai 29,4 persen. Realisasi TKDN untuk pembangunan gardu induk sebesar Rp6,19 triliun dan untuk pembangkit sebesar Rp10,89 triliun.
Saat ini, ungkap Agung, seluruh pekerjaan material distribusi hingga transmisi dan gardu induk sepenuhnya dilaksanakan perusahaan dalam negeri. Sementara dalam pekerjaan infrastruktur pembangkit, tantangan masih cukup besar dan baru sebagian pekerjaan dilaksanakan perusahaan dalam negeri.
Menurut dia, sejak 2018 PLN terus meningkatkan nilai TKDN. Langkah tersebut untuk mendorong perekonomian lokal. Bahkan, perseroan menargetkan bisa mencapai nilai TKDN sampai 60 persen pada tahun 2025.
Untuk mencapai target tersebut, PLN malakukan sinergi baik antara sesama BUMN dan pemerintah. Juga melakukan kolaborasi dengan industri lokal. Perencanaan yang matang dan melibatkan semua pihak juga menjadi kunci sukses dalam mencapai target TKDN.
"Kami melibatkan seluruh stakeholder dalam bersinergi meningkatkan TKDN ini. Mulai dari sesama BUMN, Surveyor, Industri manufaktur, Perbankan, Asosiasi dan swasta nasional serta BPPT," tuturnya.