IHSG Dibuka Menghijau, Deretan Saham Ini Masuk Top Gainers

Senin, 01 November 2021 - 10:19 WIB
loading...
IHSG Dibuka Menghijau, Deretan Saham Ini Masuk Top Gainers
Dibuka di level 6.618,122, sebanyak 235 emiten di zona hijau, disusul 184 emiten melemah, dan 205 lainnya stagnan. Total transaksi mencapai Rp2,24 triliun dari 4,8 miliar lembar saham. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dibuka menguat pada pembukaan perdagangan awal bulan ini, Senin (1/11/2021). Hingga pukul 09:30 WIB, IHSG naik 0,09% ke level 6.597,269.

Dibuka di level 6.618,122, sebanyak 235 emiten di zona hijau, disusul 184 emiten melemah, dan 205 lainnya stagnan. Total transaksi mencapai Rp2,24 triliun dari 4,8 miliar lembar saham yang diperdagangkan. Indeks LQ45 naik (0,25%), JII (0,40%), Kompas100 (0,36%), IDX30 (0,16%), dan MNC36 (0,31%).



Sementara itu, saham-saham yang masuk top gainers yaitu, PT Trimitra Prawara Goldland Tbk (ATAP) (26,72%), PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) (25,00%), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) (20,71%).

Adapun saham -saham yang masuk top losers yaitu PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) (-6,96%), PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) (-6,88%), dan PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) (-6,67%).

Research Analyst Pacific Capital Investment, Nengsih Limbong memprediksi pergerakan IHSG bakal masuk di area konsolidasi pada awal bulan November 2021.

Nengsih, dalam analisisnya, membaca IHSG telah mengalami penguatan signifikan sepanjang bulan Oktober 2021. Reli beberapa waktu terakhir membuat peluang pergerakan sideways kian terbuka.

"Kami melihat IHSG masih akan cenderung terkonsolidasi karena beberapa pertimbangan, pertama pada Oktober IHS sudah cukup naik signifikan sebesar 4,8 persen," kata Nengsih kepada MNC Portal, dikutip Minggu (31/10/2021).



Adapun data-data ekonomi diperkirakan juga bakal menjadi pemicu pergerakan IHSG pekan depan mengingat laporan tersebut menunjukkan ukuran level pemulihan ekonomi nasional.

"Kita lihat di pekan depan masih IHSG juga dipicu beberapa data ekonomi yang akan rilis seperti PMI, CPI, cadangan devisa, dan GDP. Data ekonomi tersebut akan menunjukkan tingkat pemulihan ekonomi nasional kita," lanjutnya.

November, bagi Nengsih, adalah bulan koreksi bagi IHSG ketika membaca data historis pergerakan indeks pada 10 tahun terakhir.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1571 seconds (0.1#10.140)