3 Fakta Tentang Bandara Halim Perdanakusuma yang Akan Diremajakan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bandar Udara Halim Perdanakusuma (HLP) dikabarkan akan ditutup menyusul rencana pemerintah untuk merevitalisasi bandara yang terletak di Jakarta Timur ini. Peremajaan dilakukan mengingat HLP punya fungsi vital namun terjadi penurunan kualitas elemen bandara terutama di bagian runway.
Terkait rencana revitalisasi, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pembahasan intensif dengan Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Udara, Kementerian Keuangan, Angkasa Pura II, serta pemangku kepentingan lainnya.
MNC Portal Indonesia (MPI) merangkum 3 fakta tentang Bandara Halim Perdanakusuma yang dulunya bernama lapangan terbang Tjililitan, sebagai berikut:
1. Menjadi Pangkalan Militer TNI-AU
Dilansir dari situs resmi angkasa pura, Sabtu (6/11/2021) Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma selama ini dikenal sebagai landasan udara militer yang juga digunakan sebagai markas Komando Operasi Angkatan Udara I (Koops AU I) TNI-AU.
Dalam sejarahnya, pada tanggal 20 Juni 1950 Belanda sepenuhnya menyerahkan lapangan terbang ini kepada pemerintah Indonesia, sehingga lapangan terbang ini langsung dipegang oleh AURI dan dijadikan pangkalan udara.
Selain untuk markas besar TNI, langkah tersebut dilakukan agar mobilisasi di masa perang mudah dilakukan lewat Bandara Halim Perdanakusuma yang berlokasi di Jakarta Timur, tepatnya di daerah Cililitan. Kemudian unit-unit tempur lain berlokasi dekat kawasan Jakarta Timur, tak hanya mabes Cilangkap, ada pula Markas Kopassus, Cijantung.
2. Layani Penerbangan VVIP
Fungsi dari penerbangan di kawasan Bandar Udara Halim Perdanakusuma dikhususkan untuk segala bentuk penggunaan VVIP dalam kondisi-kondisi tententu.
Adapun orang yang termasuk dalam kategori VVIP ini adalah presiden hingga jajaran pejabat kepemerintahan dan tamu nasional maupun internasional yang datang ke Indonesia melalui undangan khusus. Sebagai informasi, Istana Negara jaraknya lebih dekat ke Bandara Halim dibandingkan ke Bandara Soekarno Hatta.
3. Mulai Penerbangan Komersial Sejak 2014
Semula bandara Halim Perdanakusuma merupakan bandara yang hanya melayani penerbangan VVIP dan charter flight. Namun, sejak 10 Januari 2014 bandara ini beroperasi sementara menjadi bandara komersial untuk membantu penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang cukup padat.
Selain itu, sejak tahun 2013 Bandara Halim Perdanakusuma juga melayani penerbangan haji yang dialihkan dari Bandara Soekarno-Hatta akibat dari revitalisasi yang sedang dilakukan bandara tersebut.
Terkait rencana revitalisasi, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pembahasan intensif dengan Kementerian Pertahanan, TNI Angkatan Udara, Kementerian Keuangan, Angkasa Pura II, serta pemangku kepentingan lainnya.
MNC Portal Indonesia (MPI) merangkum 3 fakta tentang Bandara Halim Perdanakusuma yang dulunya bernama lapangan terbang Tjililitan, sebagai berikut:
1. Menjadi Pangkalan Militer TNI-AU
Dilansir dari situs resmi angkasa pura, Sabtu (6/11/2021) Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma selama ini dikenal sebagai landasan udara militer yang juga digunakan sebagai markas Komando Operasi Angkatan Udara I (Koops AU I) TNI-AU.
Dalam sejarahnya, pada tanggal 20 Juni 1950 Belanda sepenuhnya menyerahkan lapangan terbang ini kepada pemerintah Indonesia, sehingga lapangan terbang ini langsung dipegang oleh AURI dan dijadikan pangkalan udara.
Selain untuk markas besar TNI, langkah tersebut dilakukan agar mobilisasi di masa perang mudah dilakukan lewat Bandara Halim Perdanakusuma yang berlokasi di Jakarta Timur, tepatnya di daerah Cililitan. Kemudian unit-unit tempur lain berlokasi dekat kawasan Jakarta Timur, tak hanya mabes Cilangkap, ada pula Markas Kopassus, Cijantung.
Baca Juga
2. Layani Penerbangan VVIP
Fungsi dari penerbangan di kawasan Bandar Udara Halim Perdanakusuma dikhususkan untuk segala bentuk penggunaan VVIP dalam kondisi-kondisi tententu.
Adapun orang yang termasuk dalam kategori VVIP ini adalah presiden hingga jajaran pejabat kepemerintahan dan tamu nasional maupun internasional yang datang ke Indonesia melalui undangan khusus. Sebagai informasi, Istana Negara jaraknya lebih dekat ke Bandara Halim dibandingkan ke Bandara Soekarno Hatta.
3. Mulai Penerbangan Komersial Sejak 2014
Semula bandara Halim Perdanakusuma merupakan bandara yang hanya melayani penerbangan VVIP dan charter flight. Namun, sejak 10 Januari 2014 bandara ini beroperasi sementara menjadi bandara komersial untuk membantu penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang cukup padat.
Selain itu, sejak tahun 2013 Bandara Halim Perdanakusuma juga melayani penerbangan haji yang dialihkan dari Bandara Soekarno-Hatta akibat dari revitalisasi yang sedang dilakukan bandara tersebut.
(ind)