Dibayangi Inflasi China dan AS, IHSG Ditutup Ambles ke Level 6.651
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah -40,2 poin ATAU -0,60% di level 6.651. Terdapat 212 emiten menguat, 304 yang melemah dan 155 lainnya stagnan dengan total transaksi mencapai Rp11,6 triliun dari 45,5 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee mencermati tren inflasi Amerika Serikat dan China masih menjadi sentimen pemicu penurunan pergerakan indeks di Asia, termasuk IHSG. Hans Kwee mengkhawatirkan negeri tirai bambu itu bakal memasuki masa stagflasi di mana tingkat inflasi yang tinggi, namun pertumbuhan ekonomi justru melambat.
"Memang yang perlu kita perhatikan saat ini adalah tren inflasi di Amerika Serikat dan China. Tapi sebenernya di China yang perlu kita perhatikan justru producen price index (PPI) nya, yang naik cukup tinggi 13,5 persen yoy," kata Hans Kwee kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (12/11/2021).
Hans memandang bahwa stagflasi adalah penyakit yang perlu diwaspadai mengingat perlambatan ekonomi pada kuartal ketiga 2021 yang menyasar sejumlah negara-negara besar di dunia.
"Pelaku pasar khawatir China bakal memasuki masa stagflasi di mana inflasinya tinggi, namun pertumbuhan ekonomi justru melambat. Ini salah satu penyakit yang perlu diwaspadai. Banyak investor yang berpikir bahwa pemulihan ekonomi bakal melesat, namun kenyataannya justru melambat pada kuartal ketiga." lanjutnya.
Menyusul IHSG, beberapa indeks terpantau bergerak merosot seperti indeks LQ45 turun (-0,66%) di 951,43, JII melemah (-0,11%) di 566,51, IDX30 melemah (-0,63%) di 507,84, dan MNC36 anjlok (-0,93%) di 321,50.
Indeks sektoral yang turun yaitu: konsumsi siklikal (-1,10%), energi (-0,64%), keuangan (-1,17%), infrastruktur (-0,30%), non-siklikal (-0,19%), properti (-0,38%), dan teknologi (-0,51%). Sedangkan yang naik adalah bahan baku (1,05%), kesehatan (0,90%), industri (0,18%), dan transportasi (1,14%).
Sementara itu, saham-saham top gainers adalah: PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) naik (34,77%) di Rp93, PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) melesat (28,00%) di Rp64, dan PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) menanjak (24,90%) di Rp3010.
Adapun saham saham yang masuk top losers antara lain, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melemah (-6,15%) di Rp840, PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT) merosot (-5,29%) di Rp179 dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) anjlok (-4,76%) di Rp15.500
Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee mencermati tren inflasi Amerika Serikat dan China masih menjadi sentimen pemicu penurunan pergerakan indeks di Asia, termasuk IHSG. Hans Kwee mengkhawatirkan negeri tirai bambu itu bakal memasuki masa stagflasi di mana tingkat inflasi yang tinggi, namun pertumbuhan ekonomi justru melambat.
"Memang yang perlu kita perhatikan saat ini adalah tren inflasi di Amerika Serikat dan China. Tapi sebenernya di China yang perlu kita perhatikan justru producen price index (PPI) nya, yang naik cukup tinggi 13,5 persen yoy," kata Hans Kwee kepada MNC Portal Indonesia, Jumat (12/11/2021).
Hans memandang bahwa stagflasi adalah penyakit yang perlu diwaspadai mengingat perlambatan ekonomi pada kuartal ketiga 2021 yang menyasar sejumlah negara-negara besar di dunia.
"Pelaku pasar khawatir China bakal memasuki masa stagflasi di mana inflasinya tinggi, namun pertumbuhan ekonomi justru melambat. Ini salah satu penyakit yang perlu diwaspadai. Banyak investor yang berpikir bahwa pemulihan ekonomi bakal melesat, namun kenyataannya justru melambat pada kuartal ketiga." lanjutnya.
Menyusul IHSG, beberapa indeks terpantau bergerak merosot seperti indeks LQ45 turun (-0,66%) di 951,43, JII melemah (-0,11%) di 566,51, IDX30 melemah (-0,63%) di 507,84, dan MNC36 anjlok (-0,93%) di 321,50.
Indeks sektoral yang turun yaitu: konsumsi siklikal (-1,10%), energi (-0,64%), keuangan (-1,17%), infrastruktur (-0,30%), non-siklikal (-0,19%), properti (-0,38%), dan teknologi (-0,51%). Sedangkan yang naik adalah bahan baku (1,05%), kesehatan (0,90%), industri (0,18%), dan transportasi (1,14%).
Sementara itu, saham-saham top gainers adalah: PT Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) naik (34,77%) di Rp93, PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) melesat (28,00%) di Rp64, dan PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) menanjak (24,90%) di Rp3010.
Adapun saham saham yang masuk top losers antara lain, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melemah (-6,15%) di Rp840, PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT) merosot (-5,29%) di Rp179 dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) anjlok (-4,76%) di Rp15.500
(nng)