BI Rilis Aturan BI-FAST: Bisa Transaksi Rp250 Juta dengan Tarif Rp2.500
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia ( BI ) resmi merilis ketentuan penyelenggaraan BI-FAST sebagai pedoman bagi para calon peserta maupun peserta. BI-FAST adalah infrastruktur sistem pembayaran BI untuk memfasilitasi pembayaran ritel sepanjang waktu (24/7) dan seketika (real time).
BI-FAST memiliki beberapa kelebihan buat nasabah yang banknya masuk dalam program ini, yaitu batas maksimal transaksi hingga Rp250 juta dan biaya transaksi terbilang murah, cuma Rp2.500. Selain itu, transaksi bisa dilakukan kapan saja atau 24 jam dalam satu minggu.
Jadi nasabah bisa melakukan transaksi sebesar Rp250 juta ke nasabah lain cukup dengan membayar Rp2.500 saja. Mantapskan!
"Penerbitan ketentuan ini merupakan salah satu bentuk dukungan kesiapan dalam implementasi BI-FAST," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (17/11/2021).
Erwin mengatakan, peserta BI-FAST adalah bank ataupun lembaga selain bank (LSB) dan pihak lainnya, sepanjang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Persyaratan itu di anataranya, menjadi nasabah BI dan berstatus aktif, tidak sedang dalam proses likuidasi atau kepailitan, serta pimpinan calon peserta memiliki kredibilitas dan rekam jejak yang baik.
Kredibilitas tersebut ditunjukkan melalui beberapa ketentuan, yaitu untuk calon peserta berupa bank, penunjukan dari lembaga terkait atau persetujuan dari lembaga pengawas yang berwenang. Sementara untuk calon peserta berupa lembaga selain bank, tidak tercantum dalam daftar kredit macet dan daftar hitam nasional yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang.
Selanjutnya ketentuan umum lainnya adalah memiliki kinerja keuangan yang baik dalam dua tahun terakhir, menyediakan infrastruktur dalam penyelenggaraan BI-FAST sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan oleh penyelenggara, dan memiliki sistem informasi yang andal.
Selain persyaratan umum, calon peserta yang ditetapkan sebagai peserta langsung (PL) harus memiliki persyaratan khusus, yaitu memiliki kontribusi siginifikan dalam ekonomi dan keuangan digital sesuai dengan parameter yang ditetapkan oleh penyelenggara.
"Terakhir, memiliki kapabilitas keuangan yang kuat berupa modal inti lebih dari Rp6 triliun untuk bank, atau modal disetor paling sedikit Rp100 miliar untuk lembaga selain bank, dan memiliki likuiditas yang memadai," pungkasnya.
BI-FAST memiliki beberapa kelebihan buat nasabah yang banknya masuk dalam program ini, yaitu batas maksimal transaksi hingga Rp250 juta dan biaya transaksi terbilang murah, cuma Rp2.500. Selain itu, transaksi bisa dilakukan kapan saja atau 24 jam dalam satu minggu.
Jadi nasabah bisa melakukan transaksi sebesar Rp250 juta ke nasabah lain cukup dengan membayar Rp2.500 saja. Mantapskan!
"Penerbitan ketentuan ini merupakan salah satu bentuk dukungan kesiapan dalam implementasi BI-FAST," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (17/11/2021).
Erwin mengatakan, peserta BI-FAST adalah bank ataupun lembaga selain bank (LSB) dan pihak lainnya, sepanjang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Persyaratan itu di anataranya, menjadi nasabah BI dan berstatus aktif, tidak sedang dalam proses likuidasi atau kepailitan, serta pimpinan calon peserta memiliki kredibilitas dan rekam jejak yang baik.
Kredibilitas tersebut ditunjukkan melalui beberapa ketentuan, yaitu untuk calon peserta berupa bank, penunjukan dari lembaga terkait atau persetujuan dari lembaga pengawas yang berwenang. Sementara untuk calon peserta berupa lembaga selain bank, tidak tercantum dalam daftar kredit macet dan daftar hitam nasional yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang.
Selanjutnya ketentuan umum lainnya adalah memiliki kinerja keuangan yang baik dalam dua tahun terakhir, menyediakan infrastruktur dalam penyelenggaraan BI-FAST sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan oleh penyelenggara, dan memiliki sistem informasi yang andal.
Selain persyaratan umum, calon peserta yang ditetapkan sebagai peserta langsung (PL) harus memiliki persyaratan khusus, yaitu memiliki kontribusi siginifikan dalam ekonomi dan keuangan digital sesuai dengan parameter yang ditetapkan oleh penyelenggara.
"Terakhir, memiliki kapabilitas keuangan yang kuat berupa modal inti lebih dari Rp6 triliun untuk bank, atau modal disetor paling sedikit Rp100 miliar untuk lembaga selain bank, dan memiliki likuiditas yang memadai," pungkasnya.
(uka)