Teknologi Digital Mengubah Wajah Dunia Kerja, Intip Peluangnya
loading...
A
A
A
“UMKM merupakan sektor yang menjadi penyokong ekonomi di Indonesia. Dulu pengusaha kecil berpikir bahwa teknologi digital hanya bisa diakses kaum elit, sekarang dengan segala kemudahaan penggunaan yang ditawarkan, pengusaha kecil juga mulai tertarik untuk mengadopsi teknologi digital,” kata Harya.
Didirikan sejak 2017, hingga saat ini lebih dari 500.000 warung sudah bergabung di dalam ekosistem Warung Pintar dan lebih dari 1000 mitra Grosir Pintar. Ekosistem ini juga menggandeng lebih dari 450 supplier, lebih dari 500 brand dan distributor serta 50 lebih gudang dan depot di lebih dari 200 kota dan kabupaten di Indonesia.
Fransisco Widjojo, alumni UTS yang kini menjadi managing partner Arkblu Capital menyampaikan bahwa masa depan ekonomi digital di Indonesia sangat bagus. Dibandingkan negara lain seperti India dan Cina, Indonesia juga punya potensi sangat besar untuk mengembangkan ekonomi digital.
Arkblu Capital adalah perusahaan investasi swasta yang berfokus pada kelas aset modal ventura di Indonesia. Dengan total populasi hingga 270 juta, Arkblu berinvestasi di perusahaan rintisan terbaik dengan jumlah investasi awal hingga USD500.000. Perusahaan investasi ini masuk ke sejumlah perusahaan luar negeri yang berpotensi memberikan dampak positif bagi kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
“Banyak yang tanya kenapa Indonesia? Karena Indonesia populasinya banyak dan banyak anak muda dengan smart penetration tinggi. Indonesia juga memiliki banyak pulau sehingga akan ada banyak masalah yang harus diselesaikan,” kata Fransisco.
Sepuluh tahun lalu belum banyak startup di Indonesia dan sekarang telah bertumbuh sangat pesat sehingga ini bagus untuk investasi.
Pascal Christian, VP of Investment East Ventures, mengatakan, Indonesia punya demografik digital yang sangat besar. Pengguna internet di Indonesia menduduki peringat ke-3 di Asia, setelah Cina dan India, jumlahnya mencapai 200 juta lebih pengguna.
“Ini menunjukan bagaimana Indonesia sudah mengadopsi teknologi baru. Investor akan melihat perubahan ini, ada peralihan teknologi lalu mulai tumbuh perusahaan berbasis teknologi seperti fintech, ecommerce, dan lain-lain,” kata Pascal.
Investor akan fokus bagaimana mendapatkan untung dari teknologi. Untuk mendukung kemajuan ekonomi digital di Indonesia, dibutuhkan regulasi pemerintah. Namun para panelis mengharapkan agar pemerintah tidak terlalu campur tangan dalam mengatur bisnis.
Didirikan sejak 2017, hingga saat ini lebih dari 500.000 warung sudah bergabung di dalam ekosistem Warung Pintar dan lebih dari 1000 mitra Grosir Pintar. Ekosistem ini juga menggandeng lebih dari 450 supplier, lebih dari 500 brand dan distributor serta 50 lebih gudang dan depot di lebih dari 200 kota dan kabupaten di Indonesia.
Fransisco Widjojo, alumni UTS yang kini menjadi managing partner Arkblu Capital menyampaikan bahwa masa depan ekonomi digital di Indonesia sangat bagus. Dibandingkan negara lain seperti India dan Cina, Indonesia juga punya potensi sangat besar untuk mengembangkan ekonomi digital.
Arkblu Capital adalah perusahaan investasi swasta yang berfokus pada kelas aset modal ventura di Indonesia. Dengan total populasi hingga 270 juta, Arkblu berinvestasi di perusahaan rintisan terbaik dengan jumlah investasi awal hingga USD500.000. Perusahaan investasi ini masuk ke sejumlah perusahaan luar negeri yang berpotensi memberikan dampak positif bagi kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
“Banyak yang tanya kenapa Indonesia? Karena Indonesia populasinya banyak dan banyak anak muda dengan smart penetration tinggi. Indonesia juga memiliki banyak pulau sehingga akan ada banyak masalah yang harus diselesaikan,” kata Fransisco.
Sepuluh tahun lalu belum banyak startup di Indonesia dan sekarang telah bertumbuh sangat pesat sehingga ini bagus untuk investasi.
Pascal Christian, VP of Investment East Ventures, mengatakan, Indonesia punya demografik digital yang sangat besar. Pengguna internet di Indonesia menduduki peringat ke-3 di Asia, setelah Cina dan India, jumlahnya mencapai 200 juta lebih pengguna.
“Ini menunjukan bagaimana Indonesia sudah mengadopsi teknologi baru. Investor akan melihat perubahan ini, ada peralihan teknologi lalu mulai tumbuh perusahaan berbasis teknologi seperti fintech, ecommerce, dan lain-lain,” kata Pascal.
Investor akan fokus bagaimana mendapatkan untung dari teknologi. Untuk mendukung kemajuan ekonomi digital di Indonesia, dibutuhkan regulasi pemerintah. Namun para panelis mengharapkan agar pemerintah tidak terlalu campur tangan dalam mengatur bisnis.