Erick Thohir Dituding Bisnis PCR, Petugas Pertamedika IHC Ungkap Fakta Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Saat Menteri BUMN Erick Thohir dituding bisnis PCR , Tim Homecare PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation atau Pertamedika IHC, Gimbong mengungkapkan beberapa fakta.
Tim Pertamedika IHC Gimbong menceritakan komitmen Menteri BUMN Erick Thohir kala membantu negara dan masyarakat dalam penanganan pandemi. Gimbong mengatakan, Erick membayar sendiri dalam setiap tes PCR yang dia lakukan.
Tak hanya untuk dirinya sendiri, Gimbong mengatakan, Erick juga menanggung PCR maupun obat-obatan untuk seluruh tim dan asisten rumah tangganya dengan biaya sendiri.
"Dari awal sampai sekarang ya bayar sendiri di RSPP, tidak ada memanfaatkan wewenang apapun," ujar Gimbong kepada media di Jakarta, Rabu (24/11/2021).
Gimbong mengatakan, Erick sejak awal menjabat pun telah menanggalkan seluruh posisinya di perusahaan guna menghindari timbulnya konflik kepentingan. Ia juga mengungkapkan, Erick menyadari betul vitalnya sektor kesehatan dalam mengeluarkan Indonesia dari pandemi.
"Sejak awal, beliau berkomitmen mengatasi kesehatan dulu baru ekonomi karena sektor ekonomi tidak mungkin pulih tanpa adanya pemulihan di sektor kesehatan terlebih dahulu," ucapnya.
Dia masih ingat saat awal pandemi terjadi, Erick Thohir langsung bergerak cepat dengan memerintahkan seluruh rumah sakit BUMN untuk menjadi rujukan pasien Covid-19.
Tak hanya itu, Gimbong juga menyebut Erick berhasil mendapatkan alat otomatis Cobas untuk mampu mendeteksi virus covid-19 yang diberikan kepada RS Pertamina Jaya. Kala itu, hanya ada dua alat Cobas di Jakarta, satu lagi di Pemprov DKI Jakarta.
"Kehadiran alat itu mampu melakukan ribuan tes dalam sehari, saya tahu betul karena saya di lapangan melakukan tes PCR kepada masyarakat," ungkapnya.
Tim Pertamedika IHC Gimbong menceritakan komitmen Menteri BUMN Erick Thohir kala membantu negara dan masyarakat dalam penanganan pandemi. Gimbong mengatakan, Erick membayar sendiri dalam setiap tes PCR yang dia lakukan.
Tak hanya untuk dirinya sendiri, Gimbong mengatakan, Erick juga menanggung PCR maupun obat-obatan untuk seluruh tim dan asisten rumah tangganya dengan biaya sendiri.
"Dari awal sampai sekarang ya bayar sendiri di RSPP, tidak ada memanfaatkan wewenang apapun," ujar Gimbong kepada media di Jakarta, Rabu (24/11/2021).
Gimbong mengatakan, Erick sejak awal menjabat pun telah menanggalkan seluruh posisinya di perusahaan guna menghindari timbulnya konflik kepentingan. Ia juga mengungkapkan, Erick menyadari betul vitalnya sektor kesehatan dalam mengeluarkan Indonesia dari pandemi.
"Sejak awal, beliau berkomitmen mengatasi kesehatan dulu baru ekonomi karena sektor ekonomi tidak mungkin pulih tanpa adanya pemulihan di sektor kesehatan terlebih dahulu," ucapnya.
Dia masih ingat saat awal pandemi terjadi, Erick Thohir langsung bergerak cepat dengan memerintahkan seluruh rumah sakit BUMN untuk menjadi rujukan pasien Covid-19.
Tak hanya itu, Gimbong juga menyebut Erick berhasil mendapatkan alat otomatis Cobas untuk mampu mendeteksi virus covid-19 yang diberikan kepada RS Pertamina Jaya. Kala itu, hanya ada dua alat Cobas di Jakarta, satu lagi di Pemprov DKI Jakarta.
"Kehadiran alat itu mampu melakukan ribuan tes dalam sehari, saya tahu betul karena saya di lapangan melakukan tes PCR kepada masyarakat," ungkapnya.