InsightBuzz Bantu Optimalkan Penjualan di Marketplace
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perdagangan online atau e-commerce tumbuh pesat di era serbadigital ini dan nilai transaksinya pun terus meningkat. Mengutip Bank Indonesia (BI), transaksi e-commerce pada tahun ini diproyeksikan melampaui Rp400 triliun, naik dibanding tahun 2020 yang senilai Rp266,3 triliun dan diproyeksikan mencapai Rp530 triliun pada tahun 2022.
Online marketplace merupakan salah satu pemain terbesar dalam bisnis e-commerce di Indonesia, di mana salah satu platform yang paling banyak digunakan untuk berdagang secara online di Indonesia adalah marketplace atau lokapasar.
Marketplace adalah platform yang menjadi perantara antara penjual dan pembeli di internet. Marketplace bertindak sebagai pihak ketiga dalam transaksi online dengan menyediakan tempat berjualan dan fasilitas pembayaran.
Merujuk data yang dihimpun iPrice, pada kuartal II/2021 Tokopedia adalah e-commerce yang mendapatkan pengunjung atau visitor web bulanan terbanyak di Indonesia. Total pengunjung Tokopedia mencapai 147.790.000 rata-rata bulanan, sedangkan Shopee sebanyak rata-rata 126.996.700 per bulan.
Juga terlihat dari jumlah merchant atau penjual di kedua marketplace tersebut sejak tahun 2020 memperlihatkan lonjakan signifikan. Per Desember 2020, terdapat 9,9 juta penjual terdaftar di Tokopedia.
CEO Insight First Asia Marlina Iryatie mengatakan, adanya perubahan perilaku konsumen yang cenderung melakukan pembelian secara online merupakan salah satu pemicu tumbuhnya marketplace. Bahkan, korporasi besar dan pemilik merek serta produk besarpun sudah masuk ke ranah platform digital ini. "Hal ini kami lihat sebagai potensi untuk menciptakan sebuah tools yang bermanfaat bagi para seller di marketplace," ujarnya, dikutip Rabu (8/12/2021).
Marlina menyampaikan, Insight First Asia sebagai konsultan di bidang komunikasi pemasaran terintegrasi, belum lama ini meluncurkan InsightBuzz, Tools for the Digital Age, yaitu software open-dashboard pertama yang memberikan wawasan dan data dari marketplace mengenai jumlah penjualan, merek yang terjual, lokasi penjualan, penjualan toko, dan informasi lain yang dibutuhkan para pemilik usaha atau manajer pemasaran.
Dengan tools ini, kata dia, pengguna dapat memperoleh data dan insight dari Tokopedia, Shopee, Lazada, JD.id, OLX dan Bukalapak. Juga mengetahui berapa harga yang ditawarkan oleh pesaing, berapa penjualan yang dilakukan oleh pesaing, toko mana yang melakukan penjualan terbanyak, area mana yang paling banyak menjual, serta informasi lainnya yang dapat ditarik secara real time. "Pemilik usaha dan merek dapat bersaing di pasar online dan tetap terdepan dalam persaingan dengan dukungan data ini," tuturnya.
Marlina menambahkan, dengan InsightBuzz, seller mampu mengetahui potensi penjualan di marketplace, mengetahui potensi kerjasama dengan merchant-merchant besar di marketplace, memonitor penjualan produk sendiri, penjualan produk pesaing dan strategi penjualan ke depannya baik di e-commerce maupun di marketplace.
"Selain itu dapat mengungkap berbagai jenis pelanggaran potensial yang dapat memengaruhi merek, termasuk pemalsuan, pelanggaran merek dagang, atau pelanggaran hak cipta, paten, atau hak desain," paparnya.
Online marketplace merupakan salah satu pemain terbesar dalam bisnis e-commerce di Indonesia, di mana salah satu platform yang paling banyak digunakan untuk berdagang secara online di Indonesia adalah marketplace atau lokapasar.
Marketplace adalah platform yang menjadi perantara antara penjual dan pembeli di internet. Marketplace bertindak sebagai pihak ketiga dalam transaksi online dengan menyediakan tempat berjualan dan fasilitas pembayaran.
Merujuk data yang dihimpun iPrice, pada kuartal II/2021 Tokopedia adalah e-commerce yang mendapatkan pengunjung atau visitor web bulanan terbanyak di Indonesia. Total pengunjung Tokopedia mencapai 147.790.000 rata-rata bulanan, sedangkan Shopee sebanyak rata-rata 126.996.700 per bulan.
Juga terlihat dari jumlah merchant atau penjual di kedua marketplace tersebut sejak tahun 2020 memperlihatkan lonjakan signifikan. Per Desember 2020, terdapat 9,9 juta penjual terdaftar di Tokopedia.
CEO Insight First Asia Marlina Iryatie mengatakan, adanya perubahan perilaku konsumen yang cenderung melakukan pembelian secara online merupakan salah satu pemicu tumbuhnya marketplace. Bahkan, korporasi besar dan pemilik merek serta produk besarpun sudah masuk ke ranah platform digital ini. "Hal ini kami lihat sebagai potensi untuk menciptakan sebuah tools yang bermanfaat bagi para seller di marketplace," ujarnya, dikutip Rabu (8/12/2021).
Marlina menyampaikan, Insight First Asia sebagai konsultan di bidang komunikasi pemasaran terintegrasi, belum lama ini meluncurkan InsightBuzz, Tools for the Digital Age, yaitu software open-dashboard pertama yang memberikan wawasan dan data dari marketplace mengenai jumlah penjualan, merek yang terjual, lokasi penjualan, penjualan toko, dan informasi lain yang dibutuhkan para pemilik usaha atau manajer pemasaran.
Dengan tools ini, kata dia, pengguna dapat memperoleh data dan insight dari Tokopedia, Shopee, Lazada, JD.id, OLX dan Bukalapak. Juga mengetahui berapa harga yang ditawarkan oleh pesaing, berapa penjualan yang dilakukan oleh pesaing, toko mana yang melakukan penjualan terbanyak, area mana yang paling banyak menjual, serta informasi lainnya yang dapat ditarik secara real time. "Pemilik usaha dan merek dapat bersaing di pasar online dan tetap terdepan dalam persaingan dengan dukungan data ini," tuturnya.
Marlina menambahkan, dengan InsightBuzz, seller mampu mengetahui potensi penjualan di marketplace, mengetahui potensi kerjasama dengan merchant-merchant besar di marketplace, memonitor penjualan produk sendiri, penjualan produk pesaing dan strategi penjualan ke depannya baik di e-commerce maupun di marketplace.
"Selain itu dapat mengungkap berbagai jenis pelanggaran potensial yang dapat memengaruhi merek, termasuk pemalsuan, pelanggaran merek dagang, atau pelanggaran hak cipta, paten, atau hak desain," paparnya.
(ind)