Kenalkan Ella, Barista Robot yang Bikin Pria Ini Cuan Rp500 Miliar

Jum'at, 10 Desember 2021 - 16:26 WIB
loading...
Kenalkan Ella, Barista...
Robot barista kopi yang diberi nama Ella. Foto/straitstimes
A A A
JAKARTA - Usai melepas jabatan manajer dan berhenti dari pekerjaan tetapnya, Keith Tan memutuskan membangun bisnis kopi. Namun, belum lama bisnis berjalan, dia mengalami krisis tenaga kerja. Putar otak, Keith Tan pun menciptakan robot barista kopi yang diberi nama Ella.

“Kami memiliki empat toko yang menghadapi krisis tenaga kerja, dan saya berpikir, 'Saya baru saja berinvestasi di perusahaan ini, itu akan tumbuh, itu akan tumbuh lebih dari itu! Jadi, saya memutuskan sudah waktunya untuk benar-benar melihat ke dalam teknologi,” kata Keith Tan seperti dilansir dari CNBC, Jumat (10/12/2021).



Robot Ella menjadi barista kopi otonom pertama yang hadir di Singapura. Sejak diproduksi pada 2018, saat ini bisnis Keith Tan sudah menghasilkan lebih dari USD35 juta atau setara Rp502 miliar.

Sebelumnya, Keith Tan bekerja sebagai manajer kantoran. Pada saat berusia 35 tahun, terbersit keinginan membangun bisnisnya sendiri untuk perkembangan dirinya.

“Saat itu saya berusia 35 tahun (bekerja) di bidang keuangan. Saya berpikir, ‘Ini kesempatan saya’. Saya harus melakukan sesuatu, membangun sesuatu untuk diri saya sendiri,” ucapnya.



Keith pun kemudian mendirikan kedai kopinya sendiri. Namun, di tengah jalan, dia mengalami krisis tenaga kerja. Keith pun coba untuk berfokus pada kerja teknologi.

Dari masalah yang ada, Keith lantas mendirikan Crown Digital, startup yang bertujuan untuk mengatasi kesulitan di sektor makanan dan minuman (Food&Beverages/F&B). Robot Ella adalah produk debut perusahaan tersebut. Robot otomatis yang dirancang untuk meniru pekerjaan server kopi manusia.

Robot ini beroperasi sepanjang waktu dan dapat menyajikan hingga 200 cangkir kopi per jam. Jumlah ini empat kali lebih banyak dari kopi yang disajikan oleh barista manusia pada umumnya.



Selain menyajikan dengan cepat, efisiensi ini juga berpengaruh pada biaya yang harus dibayar konsumen. Misalnya, satu cangkir latte di Singapura biasanya dijual dengan harga sekitar USD4,5, sedangkan Ella menjualnya dengan harga USD3.

Crown Digital merancang robot Ella agar mampu mendeteksi serta mengatasi tumpahan atau kesalahan yang terjadi pada sistemnya. Keith menyatakan, teknologi ini didesain untuk lokasi dengan tingkat kepadatan tinggi di mana kecepatan adalah hal yang diutamakan, seperti bandara atau kantor. “Ada peluang di mana Anda hanya ingin kecepatan, konsistensi, dan kemudahan pemesanan, di situlah robotika benar-benar dapat berperan,” tandasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1954 seconds (0.1#10.140)