Erick Thohir: Merah Putih Fund Akan Fokus ke Calon Unicorn
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) diterangkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir , akan bergabung dalam Merah Putih Fund . Saat ini proses koordinasi tengah dilakukan menjelang peresmian lembaga negara pendanaan startup pada 17 Desember 2021.
Menteri BUMN Erick Thohir menyakini bergabungnya INA dan swasta dalam Merah Putih Fund akan membuat perusahaan rintisan di Tanah Air menjadi decacorn atau startup yang memiliki nilai valuasi 10 kalilipat dibandingan unicorn.
"Merah Putih Fund ini kita akan fokus kepada calon unicorn . Saya juga berharap seluruh swasta masuk dalam pendanaan ini karena kita juga sudah mengajak SWF, INA untuk masuk yang lebih besar agar unicorn menuju Decacron," ujar Erick Thohir dalam gelaran akselerasi digital, Rabu (15/12/2021).
Merah Putih Fund sendiri merupakan lembaga pelat merah yang difokuskan pada pembiayaan perusahaan rintisan di dalam negeri. Erick Thohir berharap, keberadaan lembaga ini akan memperkuat ekosistem digital di Indonesia.
"Inilah ekosistem yang kita harapkan menjadi kekuatan sendiri, teknologi tidak bisa terelakkan dunia, baru akan kita hadapi tantangan baru. Kita harus hadapi karena itu kita perlu superhero baru. Mudah-mudahan superhero ini yang kita akan mendorong menjadi kekuatan Indonesia, menjaga ekosistem Indonesia," ungkap dia.
Pendirian Merah Putih Fund sendiri dilatarbelakangi oleh maraknya investasi asing di sejumlah perusahaan rintisan Indonesia.
Erick Thohir merasa kecewa lantaran sejumlah startup dalam negeri dicaplok asing. Meski tak anti-asing, seyogyanya investasi di perusahaan rintisan harus didominasi investor lokal.
Kementerian BUMN juga terus mendorong investasi perusahaan pelat merah ke dalam unicorn. Sektor-sektor yang dibidik cukup beragam, baik fintech, e-commerce, edutech, hingga pertanian.
Di sektor-sektor tersebut sangat potensial bagi BUMN. Karena itu, pemegang saham tak ingin menunggu lama untuk menggelontorkan dana ke dalam saham perusahaan rintisan tersebut.
Upaya penguatan dan pengembangan startup dalam negeri tidak saja dilakukan melalui pendirian modal ventura atau investasi perusahaan pelat merah. Pemerintah juga akan mendorong pendirian startup yang dilakukan anak muda.
Menteri Erick Thohir menyebut, dalam beberapa tahun ke depan setidaknya ada 25 startup baru. Saat ini Indonesia baru mencatatkan lima perusahaan rintisan.
Lihat Juga: Curi Perhatian Ratusan Investor, 4 Startup Finalis Grab Ventures Velocity Ikuti Coaching Intensif
Menteri BUMN Erick Thohir menyakini bergabungnya INA dan swasta dalam Merah Putih Fund akan membuat perusahaan rintisan di Tanah Air menjadi decacorn atau startup yang memiliki nilai valuasi 10 kalilipat dibandingan unicorn.
"Merah Putih Fund ini kita akan fokus kepada calon unicorn . Saya juga berharap seluruh swasta masuk dalam pendanaan ini karena kita juga sudah mengajak SWF, INA untuk masuk yang lebih besar agar unicorn menuju Decacron," ujar Erick Thohir dalam gelaran akselerasi digital, Rabu (15/12/2021).
Merah Putih Fund sendiri merupakan lembaga pelat merah yang difokuskan pada pembiayaan perusahaan rintisan di dalam negeri. Erick Thohir berharap, keberadaan lembaga ini akan memperkuat ekosistem digital di Indonesia.
"Inilah ekosistem yang kita harapkan menjadi kekuatan sendiri, teknologi tidak bisa terelakkan dunia, baru akan kita hadapi tantangan baru. Kita harus hadapi karena itu kita perlu superhero baru. Mudah-mudahan superhero ini yang kita akan mendorong menjadi kekuatan Indonesia, menjaga ekosistem Indonesia," ungkap dia.
Pendirian Merah Putih Fund sendiri dilatarbelakangi oleh maraknya investasi asing di sejumlah perusahaan rintisan Indonesia.
Erick Thohir merasa kecewa lantaran sejumlah startup dalam negeri dicaplok asing. Meski tak anti-asing, seyogyanya investasi di perusahaan rintisan harus didominasi investor lokal.
Kementerian BUMN juga terus mendorong investasi perusahaan pelat merah ke dalam unicorn. Sektor-sektor yang dibidik cukup beragam, baik fintech, e-commerce, edutech, hingga pertanian.
Di sektor-sektor tersebut sangat potensial bagi BUMN. Karena itu, pemegang saham tak ingin menunggu lama untuk menggelontorkan dana ke dalam saham perusahaan rintisan tersebut.
Upaya penguatan dan pengembangan startup dalam negeri tidak saja dilakukan melalui pendirian modal ventura atau investasi perusahaan pelat merah. Pemerintah juga akan mendorong pendirian startup yang dilakukan anak muda.
Menteri Erick Thohir menyebut, dalam beberapa tahun ke depan setidaknya ada 25 startup baru. Saat ini Indonesia baru mencatatkan lima perusahaan rintisan.
Lihat Juga: Curi Perhatian Ratusan Investor, 4 Startup Finalis Grab Ventures Velocity Ikuti Coaching Intensif
(akr)