383 UMKM Dikawinkan dengan Usaha Besar, Bahlil: Ini Kesempatan!
loading...
A
A
A
BALI - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memfasilitasi Penandatanganan Komitmen Kerja Sama dalam Program Kolaborasi Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah ( UMKM ).
Penandatanganan komitmen tersebut dilakukan oleh perwakilan 15 Usaha Besar (UB) dan 24 UMKM yang disaksikan langsung oleh Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia .
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyampaikan, bahwa program kolaborasi ini merupakan arahan langsung dari Presiden RI Joko Widodo. Hal ini dilakukan dalam rangka menciptakan dunia usaha baru di daerah-daerah dan meningkatkan kualitas serta daya saing UMKM.
“UMKM harus didorong melakukan kolaborasi. Kalau tidak diberikan kesempatan, susah untuk 'naik kelas'. Jangan berpikir kualitas mereka tidak mampu. Kewajiban kita lah untuk membina mereka. Target kita tahun 2022, minimal Rp5 triliun,” ujar Bahlil di Jakarta, Minggu (19/12/2021).
Bahlil juga menjelaskan, bahwa pemerintah telah membuka kesempatan dalam rangka menciptakan pelaku usaha baru di daerah, yaitu melalui kemudahan perizinan investasi dengan adanya sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko dan akses kolaborasi UMKM dengan investor besar baik PMA maupun PMDN.
Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan bahwa kolaborasi yang terjalin harus berdampak positif dan menguntungkan kedua belah pihak.
“Kepada teman-teman UMKM, kerjanya harus profesional. Ini kesempatan membangun akses pasar internasional. Dulu saya di Papua, susah dapat akses pasar Jakarta. Sekarang kalian sudah dapat akses kolaborasi. Harus dimanfaatkan,” ucap Bahlil.
Sebagai salah satu perwakilan UMKM yang menandatangani komitmen kerja sama hari ini, Amal Fahmi selaku Managing Director PT Kayu Lima Utama turut menyampaikan apresiasinya atas berjalannya program kolaborasi ini.
Fahmi berharap kolaborasi ini tidak berhenti di sini saja, tetapi juga bisa dilanjutkan dengan investasi lain yang berkaitan.
Penandatanganan komitmen tersebut dilakukan oleh perwakilan 15 Usaha Besar (UB) dan 24 UMKM yang disaksikan langsung oleh Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia .
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menyampaikan, bahwa program kolaborasi ini merupakan arahan langsung dari Presiden RI Joko Widodo. Hal ini dilakukan dalam rangka menciptakan dunia usaha baru di daerah-daerah dan meningkatkan kualitas serta daya saing UMKM.
“UMKM harus didorong melakukan kolaborasi. Kalau tidak diberikan kesempatan, susah untuk 'naik kelas'. Jangan berpikir kualitas mereka tidak mampu. Kewajiban kita lah untuk membina mereka. Target kita tahun 2022, minimal Rp5 triliun,” ujar Bahlil di Jakarta, Minggu (19/12/2021).
Bahlil juga menjelaskan, bahwa pemerintah telah membuka kesempatan dalam rangka menciptakan pelaku usaha baru di daerah, yaitu melalui kemudahan perizinan investasi dengan adanya sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko dan akses kolaborasi UMKM dengan investor besar baik PMA maupun PMDN.
Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan bahwa kolaborasi yang terjalin harus berdampak positif dan menguntungkan kedua belah pihak.
“Kepada teman-teman UMKM, kerjanya harus profesional. Ini kesempatan membangun akses pasar internasional. Dulu saya di Papua, susah dapat akses pasar Jakarta. Sekarang kalian sudah dapat akses kolaborasi. Harus dimanfaatkan,” ucap Bahlil.
Sebagai salah satu perwakilan UMKM yang menandatangani komitmen kerja sama hari ini, Amal Fahmi selaku Managing Director PT Kayu Lima Utama turut menyampaikan apresiasinya atas berjalannya program kolaborasi ini.
Fahmi berharap kolaborasi ini tidak berhenti di sini saja, tetapi juga bisa dilanjutkan dengan investasi lain yang berkaitan.