Fokus ke Kargo dan Rute Domestik, Garuda Coba Balikkan Keadaan

Senin, 20 Desember 2021 - 14:34 WIB
loading...
Fokus ke Kargo dan Rute...
Maskapai Garuda Indonesia akan fokus melayani rute-rute domestik yang menguntungkan untuk menggenjot perolehan laba. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Maskapai Garuda Indonesia terus berbenah untuk membalikkan kinerja yang tengah terpuruk. Salah satunya, Garuda akan berfokus pada rute penerbangan domestik yang menguntungkan secara bisnis dan menghapus rute-rute lainnya.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra meyakini, fokus pada rute penerbangan yang menguntungkan akan mampu meningkatkan perolehan laba maskapai pelat merah itu.



Irfan meyakini penerbangan domestik dapat menjadi kekuatan baru Garuda Indonesia. Hal ini didukung dari data data Badan Pusat Statistik (BPS) di mana jumlah penumpang untuk rute domestik mencapai 76,7 juta penumpang pada 2019.

"Peluang ini menjadi fokus Garuda ke depan, khususnya dengan prioritas pengelolaan destinasi pariwisata di luar Bali," ujarnya di Jakarta, Senin (20/11/2021).

Sementara untuk penerbangan internasional, kata dia, Garuda akan berfokus pada layanan kargo atau barang. "Jadi, fokus awal adalah pada rute rute penerbangan domestik dan rute-rute penerbangan internasional tertentu yang juga mempertimbangkan rute penerbangan kargo," paparnya.

Dari sisi penerbangan kargo, Irfan berencana menambah perluasan rute. Saat ini, Garuda Indonesia melayani lima rute penerbangan khusus kargo yang diantaranya Manado-Narita, Makassar-Singapura, Denpasar-Hong Kong, Surabaya-Hong Kong, dan Makassar-Hong Kong.



"Garuda sejak akhir tahun lalu juga telah mengoperasikan passenger freighter yang dapat mengangkut 40 ton angkutan kargo," tuturnya. Penerbangan kargo ini menurutnya memberikan kontribusi pendapatan bagi Garuda Indonesia sebesar USD76,6 juta hingga kuartal III 2021.

Di luar itu, kata Irfan, Garuda bakal menyesuaikan jumlah pesawat operasional agar sesuai dengan rute yang dijalankan. maskapai itu juga terus melakukan renegosiasi kontrak sewa pesawat dan berupaya dapat memperoleh skema variable cost.

Tercatat, saat ini hanya 60 armada pesawat Garuda yang beroperasi. Padahal, armada yang dimiliki mencapai 125 pesawat, terdiri atas 119 pesawat sewa dan 6 pesawat milik sendiri. Terkait rute, Kementerian BUMN selaku pemegang saham berencana memangkas rute penerbangan Garuda dari 237 rute menjadi 140 rute saja.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1348 seconds (0.1#10.140)