Resmikan Smelter Nikel di Morowali, Nilai Tambahnya Bikin Jokowi Happy

Senin, 27 Desember 2021 - 18:37 WIB
loading...
Resmikan Smelter Nikel...
Presiden Joko Widodo saat meresmikan smelter PT Gunbuster Nickel Industry di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Senin (27/12/2021). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) meresmikan smelter nikel milik PT Gunbuster Nickel Industry di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Kepala Negara mengapresiasi keberadaan smelter ini dan nilai tambah yang dihasilkannya.

Jokowi memaparkan bahwa smelter ini menghasilkan feronikel dengan kapasitas produksi 1.800.000 ton per tahun. Keberadaan smelter ini, tegas Jokowi, memberikan nilai tambah berkali-kali lipat.



"Oleh sebab itu saya sangat menghargai, mengapresiasi pembangunan smelter oleh PT Gunbuster Nickel Industry. Dan ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit. Dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel, nilai tambahnya meningkat 14 kali," ungkapnya, Senin (27/12/2021).

Bahkan, lanjut dia, jika bijih nikel diolah menjadi stainless steel maka nilai tambahnya akan meningkat lagi hingga 19 kali lipat. Bahkan, sambung Presiden, dari laporan yang diterimanya ekspor stainless steel Indonesia akan melompat tinggi dengan adanya hilirisasi tersebut.

"Dan tadi Menko Perekonomian Airlangga menyampaikan bahwa tahun ini diperkirakan ekspor stainless kita akan melompat menjadi kurang lebih, perkiraan kita USD20,8 miliar. Yang biasanya kalau kita ekspor bahan mentah hanya USD1-2 miliar. Ini sebuah lompatan yg sangat besar sekali," ujarnya.



Tak hanya itu, Jokowi pun bangga karena smelter ini juga menyerap 27.000 tenaga kerja. Hal itu, kata dia, menunjukkan bahwa hilirisasi bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat melalui pembukaan lapangan pekerjaan yang besar.

"Sebuah jumlah yang tidak yang sedikit 27.000 itu. Sehingga ini akan muncul industri, industri, industri, industri, industri. 27.000, 30.000. 40.000. Rekrutmen seperti ini yg kita inginkan. Sehingga semua rakyat kita, kita ingin semua nya bekerja. Tidak hanya melihat bahan mentah yg diekspor ke negara lain. Tetapi memberikan nilai tambah, lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya pada negara kita," pungkasnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2039 seconds (0.1#10.140)