PEI Pede Pendanaan Efek Bakal Moncer di Tahun 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI) yakin bahwa tahun 2022 merupakan momen pemulihan sektor pasar modal , termasuk bisnis pendanaan efek.
Di tahun 2022 PEI akan menyediakan produk pendanaan transaksi repurchase agreement (Repo) dan pendanaan melalui pinjam-meminjam efek. Produk tersebut nantinya akan memanfaatkan sistem terintegrasi yang saat ini telah dioperasikan oleh ID Clear.
"PEI menargetkan pendanaan Repo akan dapat digunakan oleh partisipan PEI pada triwulan II 2022, sedangkan pendanaan melalui pinjam-meminjam efek diproyeksikan akan hadir pada triwulan III 2022," ujar Direktur Utama PEI Armand Eugene Richir dalam edukasi wartawan secara virtual, Selasa (28/12/2021).
Sebelumnya, PEI menetapkan target nilai pendanaan Repo di tahun 2022 mencapai rata-rata Rp150 miliar per hari, sementara nilai pendanaan melalui pinjam-meminjam efek ditetapkan sebesar rata-rata Rp15 miliar.
Untuk pendanaan transaksi marjin, di tahun 2022 PEI menargetkan nilai rata-rata posisi outstanding harian berada di angka Rp250 miliar.
Dengan memperhatikan perkembangan jumlah investor, target IPO di tahun 2022, serta proyeksi rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) BEI sebesar Rp13,5 triliun, PEI optimistis bahwa target tersebut sejalan dengan perkembangan pasar modal di tahun 2022.
Selain itu, PEI juga turut mendukung peningkatan kualitas kredit di sektor pasar modal melalui partisipasi PEI sebagai pelapor wajib pada sistem layanan informasi kredit (SLIK) OJK, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2022.
PEI berperan untuk melaporkan posisi kredit dari partisipan PEI kepada SLIK, yang nantinya akan berkontribusi dalam menghasilkan ekosistem kredit yang berkualitas.
Sampai dengan pertengahan Desember 2021, PEI telah menjalin kerja sama dengan 13 anggota bursa. Tiga di antaranya merupakan partisipan baru PEI di tahun 2021, yaitu Erdikha Elit Sekuritas, Buana Capital Sekuritas, dan Surya Fajar Sekuritas.
Sementara itu, sepanjang tahun 2021 PEI telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp1,25 triliun, atau naik 24% jika dibandingkan dengan jumlah penyaluran pendanaan di tahun 2020.
Selain itu, posisi rata-rata outstanding harian sampai dengan akhir bulan November 2021 mencapai Rp130 miliar, atau naik sekitar 40% jika dibandingkan dengan rata-rata outstanding harian di tahun 2020 sebesar Rp91 miliar.
PEI juga mencatatkan nilai posisi outstanding harian tertinggi sejak PEI beroperasional (all-time high) yaitu sebesar Rp199,73 miliar pada tanggal 6 Desember 2021, setelah sebelumnya posisi tertinggi terjadi pada tanggal 8 Januari 2021 senilai Rp198 miliar.
Di tahun 2022 PEI akan menyediakan produk pendanaan transaksi repurchase agreement (Repo) dan pendanaan melalui pinjam-meminjam efek. Produk tersebut nantinya akan memanfaatkan sistem terintegrasi yang saat ini telah dioperasikan oleh ID Clear.
"PEI menargetkan pendanaan Repo akan dapat digunakan oleh partisipan PEI pada triwulan II 2022, sedangkan pendanaan melalui pinjam-meminjam efek diproyeksikan akan hadir pada triwulan III 2022," ujar Direktur Utama PEI Armand Eugene Richir dalam edukasi wartawan secara virtual, Selasa (28/12/2021).
Sebelumnya, PEI menetapkan target nilai pendanaan Repo di tahun 2022 mencapai rata-rata Rp150 miliar per hari, sementara nilai pendanaan melalui pinjam-meminjam efek ditetapkan sebesar rata-rata Rp15 miliar.
Untuk pendanaan transaksi marjin, di tahun 2022 PEI menargetkan nilai rata-rata posisi outstanding harian berada di angka Rp250 miliar.
Dengan memperhatikan perkembangan jumlah investor, target IPO di tahun 2022, serta proyeksi rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) BEI sebesar Rp13,5 triliun, PEI optimistis bahwa target tersebut sejalan dengan perkembangan pasar modal di tahun 2022.
Selain itu, PEI juga turut mendukung peningkatan kualitas kredit di sektor pasar modal melalui partisipasi PEI sebagai pelapor wajib pada sistem layanan informasi kredit (SLIK) OJK, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2022.
PEI berperan untuk melaporkan posisi kredit dari partisipan PEI kepada SLIK, yang nantinya akan berkontribusi dalam menghasilkan ekosistem kredit yang berkualitas.
Sampai dengan pertengahan Desember 2021, PEI telah menjalin kerja sama dengan 13 anggota bursa. Tiga di antaranya merupakan partisipan baru PEI di tahun 2021, yaitu Erdikha Elit Sekuritas, Buana Capital Sekuritas, dan Surya Fajar Sekuritas.
Sementara itu, sepanjang tahun 2021 PEI telah menyalurkan pendanaan lebih dari Rp1,25 triliun, atau naik 24% jika dibandingkan dengan jumlah penyaluran pendanaan di tahun 2020.
Selain itu, posisi rata-rata outstanding harian sampai dengan akhir bulan November 2021 mencapai Rp130 miliar, atau naik sekitar 40% jika dibandingkan dengan rata-rata outstanding harian di tahun 2020 sebesar Rp91 miliar.
PEI juga mencatatkan nilai posisi outstanding harian tertinggi sejak PEI beroperasional (all-time high) yaitu sebesar Rp199,73 miliar pada tanggal 6 Desember 2021, setelah sebelumnya posisi tertinggi terjadi pada tanggal 8 Januari 2021 senilai Rp198 miliar.
(uka)