Pasar Menanti January Effect, Analis Kasih Bocoran 3 Sektor Menarik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Praktisi pasar modal , Lucky Bayu Purnomo, menilai peluang pasar modal dan indeks harga saham gabungan ( IHSG ) masih cenderung dapat mengalami pertumbuhan positif di bulan Januari tahun 2022.
"Kita melihat (tabel) dari tahun 2019 angkanya plus 5% dan 2020 minus 5%. Artinya tahun 2022 peluang kembali ke posisi positif itu cukup besar. Kenapa demikian? Saya kira pasar sudah beradaptasi sejak tahun 2020, khususnya dalam pengendalian pandemi Covid-19,” kata Lucky dalam Closing Market IDX Channel, Kamis (30/12/2021).
Lucky Bayu menilai sejumlah sektor yang dapat menjadi rekomendasi bagi pelaku pasar, mulai dari pertambangan dapat menarik dan baik untuk diperhatikan oleh para pelaku pasar di tahun 2022 .
“Bisa jadi pilihan di sektor mining atau pertambangan untuk pelaku pasar. Untuk emiten atau sahamnya ada dari Indika Energy (INDY), Bukit Asam (PTBA), dan kita lihat turunan yang lain, misal PT Timah atau TINS,” urainya.
Sementara itu, sektor kedua yang menarik bagi pelaku pasar adalah perbankan karena sektor keuangan memiliki basis captive market yang sudah terbentuk, seperti BRI, BCA, dan Mandiri.
“Ketiga sektor yang berhubungan dengan komoditi karena potensi minyak dunia pada tahun 2022 sudah menguat dan cenderung akan mengalami reversal. CPO dapat menjadi pilihan atau Astra Argo Lestari (AALI) atau London Sumatra (LSIP),” pungkasnya.
"Kita melihat (tabel) dari tahun 2019 angkanya plus 5% dan 2020 minus 5%. Artinya tahun 2022 peluang kembali ke posisi positif itu cukup besar. Kenapa demikian? Saya kira pasar sudah beradaptasi sejak tahun 2020, khususnya dalam pengendalian pandemi Covid-19,” kata Lucky dalam Closing Market IDX Channel, Kamis (30/12/2021).
Lucky Bayu menilai sejumlah sektor yang dapat menjadi rekomendasi bagi pelaku pasar, mulai dari pertambangan dapat menarik dan baik untuk diperhatikan oleh para pelaku pasar di tahun 2022 .
“Bisa jadi pilihan di sektor mining atau pertambangan untuk pelaku pasar. Untuk emiten atau sahamnya ada dari Indika Energy (INDY), Bukit Asam (PTBA), dan kita lihat turunan yang lain, misal PT Timah atau TINS,” urainya.
Sementara itu, sektor kedua yang menarik bagi pelaku pasar adalah perbankan karena sektor keuangan memiliki basis captive market yang sudah terbentuk, seperti BRI, BCA, dan Mandiri.
“Ketiga sektor yang berhubungan dengan komoditi karena potensi minyak dunia pada tahun 2022 sudah menguat dan cenderung akan mengalami reversal. CPO dapat menjadi pilihan atau Astra Argo Lestari (AALI) atau London Sumatra (LSIP),” pungkasnya.
(uka)