Ekonomi Membaik, BNI Dorong Pembiayaan Sindikasi di Akhir tahun

Jum'at, 31 Desember 2021 - 11:11 WIB
loading...
Ekonomi Membaik, BNI...
Sejauh ini BNI juga telah melakukan closing sejumlah new deals dengan nilai sekitar Rp57 triliun, dimana porsi BNI mencapai Rp20 triliun. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi mulai banyak mendorong perusahaan korporasi merealisasikan proyek-proyek besar pada akhir tahun ini. Hal ini menjadi peluang untuk perbankan meningkatkan pembiayaan khususnya secara sindikasi.

Sejalan dengan perkembangan tersebut, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mendorong pembiayaan sindikasi dengan kecukupan modal, likuiditas serta besarnya potensi pembiayaan korporasi berkualitas tinggi. Pertumbuhan kredit sindikasi diyakini dapat terangkat seiring dengan optimisme perbaikan kinerja pelaku usaha korporasi swasta.



"Kami cukup yakin dengan bekal kapasitas dan kecakapan Perseroan dalam menciptakan peluang-peluang baru kerja sama kredit sindikasi ke depan. Hal ini sejalan dengan strategi bisnis kami yang fokus pada penyaluran kredit debitur korporasi Top Tier. Proyek hijau atau green loan juga terus menunjukkan kebutuhan pembiayaan ticket size besar sekaligus berkualitas sehingga menjadi motor pendorong kinerja kredit sindikasi BNI," kata Corporate Secretary BNI Mucharom di Jakarta, Jumat (31/12/2021).

Dia menjelaskan, hingga kuartal III 2021 pembiayaan sindikasi BNI masih berjalan sesuai dengan pipeline. BNI telah menyelesaikan beberapa kesepakatan sindikasi strategis termasuk pembiayaan proyek Tol Cijago (Tol Cinere-Jagorawi).

BNI juga telah melakukan closing sejumlah new deals dengan total sekitar ekuivalen Rp57 triliun, dimana porsi BNI sendiri mencapai Rp20 triliun atau sekitar 35%. Pendanaan itu didominasi sektor konstruksi sebesar 38,5%, sektor perindustrian 22,1%, sektor listrik gas dan air 15,8% dan sektor pengangkutan, pergudangan dan komunikasi 13,2%.



"Tahun depan, BNI berharap pertumbuhan kredit akan sejalan dengan target di industri perbankan. Pembiayaan sindikasi pun akan menjadi salah satu pendorong pencapaian target di masa pemulihan ekonomi yang lebih baik," kata Mucharom.

Mucharom juga mengatakan bahwa penyaluran kredit sindikasi perseroan tak sebatas pembiayaan. BNI kerap menjadi lead arranger sehingga mendorong percetakan fee based income (FBI) yang signifikan dimana hingga kuartal IV 2021 diperkirakan akan tercapai112% dari target.

BNI juga proaktif melanjutkannya dengan berbagai kerja sama tambahan seperti cash management dan pembiayaan konsumer dengan mitra debitur kredit sindikasi. "Kami pun melihat potensi bisnis pembiayaan di sektor-sektor yang menunjukkan pemulihan secara cepat pasca pandemi Covid-19 antara lain kesehatan, telekomunikasi, konstruksi, infrastruktur, energi dan manufaktur," imbuhnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2856 seconds (0.1#10.140)