Pandemi Covid Masih Panjang, Sri Mulyani Ungkap Tantangan Ekonomi RI 2022
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan pandemi Covid-19 bukanlah satu-satunya tantangan yang harus diwaspadai. Perubahan iklim, perkembangan ekonomi digital, dan lingkungan global yang dinamis juga merupakan tantangan ekonomi tahun ini.
"Ini tantangan yang tidak mudah dan tentu kedepan komunikasi sinergi kolaborasi antara OJK dengan Pemerintah Bank Indonesia dan LPS dalam forum KSSK, maupun antara OJK dengan seluruh Pemerintahan yang lain menjadi sangat penting," kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (4/1/2022).
Dia menyampaikan pentingnya sinergi dan perkuat kolaborasi seluruh pihak untuk terus menjaga sektor jasa keuangan dan mengawal pemulihan ekonomi nasional.
"Pertama, tentu adalah terus mengawal pemulihan ekonomi. Sama seperti tema di dalam APBN kita yaitu mendukung pemulihan ekonomi dan terus mendukung reformasi perekonomian," jelasnya.
Dia meminta OJK dalam menjalankan tugas fungsinya yaitu menjaga sektor jasa keuangan agar terus suistainable dan stabil secara transparan, teratur, adil, dan akuntabel serta melindungi masyarakat, juga bersinergi untuk terus memulihkan ekonomi.
"Ini mendukung reformasi struktural yang dilakukan oleh Pemerintah untuk menciptakan transformasi ekonomi yang makin produktif dan kompetitif,” terang Menkeu.
Tantangan pandemi di 2020-2021 yang juga menyentuh sektor keuangan telah berhasil ditangani secara baik. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan bersama OJK, Bank Indonesia dan LPS dalam forum KSSK bahu-membahu untuk bersama-sama menjaga stabilitas sektor keuangan di tengah gejolak pandemi.
Terakhir, Sri Mulyani berharap agar OJK dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan LPS dalam forum KSSK bisa bersama-sama mengawal pemulihan ekonomi secara efektif, handal, dan kredibel.
Di sisi lain, KSSK juga terus mendukung formula reformasi yang penting, terutama di sektor keuangan. Menkeu menyebut bahwa reformasi yang komprehensif di sektor keuangan menjadi keharusan, karena masih banyak legislasi sektor keuangan dihasilkan pada masa-masa lalu yang belum mengakomodasi perubahan-perubahan yang dinamis pada saat ini.
Menkeu juga berharap agar agenda reformasi sektor keuangan juga terus dikomunikasikan bersama DPR supaya bisa menghasilkan aturan yang komprehensif dan memberikan fondasi kuat, kompetitif serta aman dan stabil bagi sektor keuangan di Indonesia.
"Masih panjang perjalanan kita, namun saya yakin dengan kerja sama yang erat dan baik, insyaallah kita akan mampu untuk terus menjaga dan terus mengawal pemulihan ekonomi dan perbaikan kesejahteraan masyarakat," tutup Menkeu.
"Ini tantangan yang tidak mudah dan tentu kedepan komunikasi sinergi kolaborasi antara OJK dengan Pemerintah Bank Indonesia dan LPS dalam forum KSSK, maupun antara OJK dengan seluruh Pemerintahan yang lain menjadi sangat penting," kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (4/1/2022).
Dia menyampaikan pentingnya sinergi dan perkuat kolaborasi seluruh pihak untuk terus menjaga sektor jasa keuangan dan mengawal pemulihan ekonomi nasional.
"Pertama, tentu adalah terus mengawal pemulihan ekonomi. Sama seperti tema di dalam APBN kita yaitu mendukung pemulihan ekonomi dan terus mendukung reformasi perekonomian," jelasnya.
Dia meminta OJK dalam menjalankan tugas fungsinya yaitu menjaga sektor jasa keuangan agar terus suistainable dan stabil secara transparan, teratur, adil, dan akuntabel serta melindungi masyarakat, juga bersinergi untuk terus memulihkan ekonomi.
"Ini mendukung reformasi struktural yang dilakukan oleh Pemerintah untuk menciptakan transformasi ekonomi yang makin produktif dan kompetitif,” terang Menkeu.
Tantangan pandemi di 2020-2021 yang juga menyentuh sektor keuangan telah berhasil ditangani secara baik. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan bersama OJK, Bank Indonesia dan LPS dalam forum KSSK bahu-membahu untuk bersama-sama menjaga stabilitas sektor keuangan di tengah gejolak pandemi.
Terakhir, Sri Mulyani berharap agar OJK dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan LPS dalam forum KSSK bisa bersama-sama mengawal pemulihan ekonomi secara efektif, handal, dan kredibel.
Di sisi lain, KSSK juga terus mendukung formula reformasi yang penting, terutama di sektor keuangan. Menkeu menyebut bahwa reformasi yang komprehensif di sektor keuangan menjadi keharusan, karena masih banyak legislasi sektor keuangan dihasilkan pada masa-masa lalu yang belum mengakomodasi perubahan-perubahan yang dinamis pada saat ini.
Menkeu juga berharap agar agenda reformasi sektor keuangan juga terus dikomunikasikan bersama DPR supaya bisa menghasilkan aturan yang komprehensif dan memberikan fondasi kuat, kompetitif serta aman dan stabil bagi sektor keuangan di Indonesia.
"Masih panjang perjalanan kita, namun saya yakin dengan kerja sama yang erat dan baik, insyaallah kita akan mampu untuk terus menjaga dan terus mengawal pemulihan ekonomi dan perbaikan kesejahteraan masyarakat," tutup Menkeu.
(nng)