Pernyataan PBB Soal Omicron Jadi Sentimen Positif Bursa Saham AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bursa Wall Street bergerak bervariasi di hari kedua perdagangan tahun 2022. Indeks Dow Jones Industrial Average mencetak rekor penutupan tertinggi pada perdagangan Selasa (4/1/2022) waktu setempat.
Mengutip Reuters, indeks S&P 500 turun 3,02 poin atau 0,06% dan berakhir pada 4.793. Nasdaq Composite turun 210,08 poin atau 1,33% menjadi 15.622. Dow Jones Industrial Average naik 214,59 poin atau 0,59% menjadi 36.799.
Sektor energi, keuangan, dan industri termasuk di antara sektor-sektor yang memimpin kenaikan di S&P 500.
Pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai bukti bahwa varian Omicron menyebabkan gejala yang lebih ringan daripada varian sebelumnya menjadi sentimen positif.
Beberapa ahli strategi mengatakan keuangan dan saham berorientasi nilai dapat memimpin pasar dalam waktu dekat karena investor bersiap untuk kenaikan suku bunga The Fed pada pertengahan tahun untuk mengekang inflasi yang tinggi. Sedangkan imbal hasil Treasury AS naik untuk hari perdagangan kedua. Menurut data Bloomberg, yield US Treasury tenor 10 tahun berada di 1,65%.
"Ini adalah saat ketika saham defensif dan saham bernilai cenderung mengungguli," kata Robert Phipps, Direktur Per Stirling Capital Management di Austin, Texas kepada Reuters.
Indeks nilai S&P 500 melonjak, sementara indeks pertumbuhan S&P 500 turun. Saham Tesla jatuh, sehari setelah melonjak lebih dari 13% karena pengiriman kuartalan yang lebih kuat dari perkiraan.
Bank sentral AS bulan lalu mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi era pandemi pada 2022. The Fed juga menandakan setidaknya tiga kenaikan suku bunga untuk tahun ini. Risalah dari pertemuan diharapkan akan dirilis pada hari Rabu (5/1/2021).
Harga saham Ford Motor Co melonjak setelah pembuat mobil itu mengatakan akan melipatgandakan kapasitas produksi tahunan untuk pikap listrik F-150 Lightning menjadi 150.000 kendaraan. Sebelumnya, data manufaktur AS untuk bulan Desember menunjukkan beberapa penurunan permintaan barang, tetapi investor terhibur dengan tanda-tanda berkurangnya kendala pasokan.
Mengutip Reuters, indeks S&P 500 turun 3,02 poin atau 0,06% dan berakhir pada 4.793. Nasdaq Composite turun 210,08 poin atau 1,33% menjadi 15.622. Dow Jones Industrial Average naik 214,59 poin atau 0,59% menjadi 36.799.
Sektor energi, keuangan, dan industri termasuk di antara sektor-sektor yang memimpin kenaikan di S&P 500.
Pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai bukti bahwa varian Omicron menyebabkan gejala yang lebih ringan daripada varian sebelumnya menjadi sentimen positif.
Beberapa ahli strategi mengatakan keuangan dan saham berorientasi nilai dapat memimpin pasar dalam waktu dekat karena investor bersiap untuk kenaikan suku bunga The Fed pada pertengahan tahun untuk mengekang inflasi yang tinggi. Sedangkan imbal hasil Treasury AS naik untuk hari perdagangan kedua. Menurut data Bloomberg, yield US Treasury tenor 10 tahun berada di 1,65%.
"Ini adalah saat ketika saham defensif dan saham bernilai cenderung mengungguli," kata Robert Phipps, Direktur Per Stirling Capital Management di Austin, Texas kepada Reuters.
Indeks nilai S&P 500 melonjak, sementara indeks pertumbuhan S&P 500 turun. Saham Tesla jatuh, sehari setelah melonjak lebih dari 13% karena pengiriman kuartalan yang lebih kuat dari perkiraan.
Bank sentral AS bulan lalu mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi era pandemi pada 2022. The Fed juga menandakan setidaknya tiga kenaikan suku bunga untuk tahun ini. Risalah dari pertemuan diharapkan akan dirilis pada hari Rabu (5/1/2021).
Harga saham Ford Motor Co melonjak setelah pembuat mobil itu mengatakan akan melipatgandakan kapasitas produksi tahunan untuk pikap listrik F-150 Lightning menjadi 150.000 kendaraan. Sebelumnya, data manufaktur AS untuk bulan Desember menunjukkan beberapa penurunan permintaan barang, tetapi investor terhibur dengan tanda-tanda berkurangnya kendala pasokan.
(uka)