Wall Street Dibuka Melemah, Saham Teknologi Anjlok
loading...
Wall Street terimbas isu kenaikan suku bunga The Fed. Foto/Reuters
A
A
A
JAKARTA - Tiga indeks utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Senin malam (10/1/2022). Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 56,45 poin, atau 0,16% di 36.175,21.
Sementara, S&P 500 (SPX) dibuka lebih rendah sebesar 21,69 poin atau 0,46% di 4.655,34, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) turun 184,12 poin atau 1,23%, menjadi 14.751,78 saat bel pembukaan.
Sejumlah saham sektor teknologi bigcaps merosot di tengah isu kenaikan suku bunga yang tinggi, sementara saham bank-bank besar memperpanjang kenaikannya menyusul penguatan imbal hasil di pasar obligasi Amerika Serikat.
Goldman Sachs (GS.N) mengharapkan The Fed dapat menaikkan suku bunga empat kali dalam tahun ini dan segera memulai proses pengurangan neraca setelah Juli. Proyeksi ini sama dengan sejumlah bank-bank besar lain dalam memperkirakan pengetatan agresif kebijakan moneter di AS.
Sebelumnya beberapa emiten perbankan di Wall Street memperkirakan The Fed akan menaikkan suku pada bulan Maret, Juni dan September, tetapi belakangan justru mengharapkan agar upaya itu terjadi pada Desember 2022.
"Kami percaya pada pejabat The Fed sampai pada kesimpulan yang sama bahwa pasar tenaga kerja sangat ketat, sehingga sulit untuk menunda kenaikan pertama hingga Juni," demikian tulis Ekonom AS Michael Feroli dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Senin (10/1/2022).
Sementara, S&P 500 (SPX) dibuka lebih rendah sebesar 21,69 poin atau 0,46% di 4.655,34, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) turun 184,12 poin atau 1,23%, menjadi 14.751,78 saat bel pembukaan.
Sejumlah saham sektor teknologi bigcaps merosot di tengah isu kenaikan suku bunga yang tinggi, sementara saham bank-bank besar memperpanjang kenaikannya menyusul penguatan imbal hasil di pasar obligasi Amerika Serikat.
Goldman Sachs (GS.N) mengharapkan The Fed dapat menaikkan suku bunga empat kali dalam tahun ini dan segera memulai proses pengurangan neraca setelah Juli. Proyeksi ini sama dengan sejumlah bank-bank besar lain dalam memperkirakan pengetatan agresif kebijakan moneter di AS.
Sebelumnya beberapa emiten perbankan di Wall Street memperkirakan The Fed akan menaikkan suku pada bulan Maret, Juni dan September, tetapi belakangan justru mengharapkan agar upaya itu terjadi pada Desember 2022.
"Kami percaya pada pejabat The Fed sampai pada kesimpulan yang sama bahwa pasar tenaga kerja sangat ketat, sehingga sulit untuk menunda kenaikan pertama hingga Juni," demikian tulis Ekonom AS Michael Feroli dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Senin (10/1/2022).
(uka)
Explore More