NFT Makin Populer, Penjualannya Tembus Rp355,29 Triliun di 2021
loading...
A
A
A
NEW YORK - Penjualan NFT tercatat telah mencapai sekitar USD25 miliar atau setara dengan Rp355,29 triliun (Kurs Rp14.211 per USD) pada tahun 2021 kemarin. Hal itu seiring dengan aset kripto yang semakin populer, meski belakangan menunjukkan perlambatan, seperti dilansir data DappRadar.
Harga beberapa aset kripto yang mewakili barang digital seperti gambar, video, atau bahkan tanah di dunia virtual, naik begitu cepat tahun lalu sehingga spekulan terkadang 'membaliknya' untuk mendapatkan keuntungan dalam beberapa hari.
Berdasarkan data DappRadar, volume penjualan NFT mencapai USD24,9 miliar pada tahun 2021, dibandingkan dengan hanya USD94,9 juta pada tahun sebelumnya. Data ini dikumpulkan DappRadar di sepuluh blockchain yang berbeda, yang digunakan untuk merekam siapa yang memiliki NFT.
Dunia seni dengan cepat mendapatkan uang, dengan satu karya seni NFT sempat mencetak rekor USD69,3 juta senilai Rp984,8 miliar pada penjualan Christie pada bulan Maret, dengan kisaran harga umum adalah USD100 hingga USD1.000 yang jika dirupiahkan mencapai Rp14,2 juta. Sementara itu, beberapa merek top dunia, termasuk Coca Cola dan Gucci, juga telah menjual NFT.
Harga NFT yang paling dicari sangat fluktuatif. Harga jual rata-rata gambar CryptoPunk naik dari sekitar USD100.000 di bulan Juli menjadi hampir USD500.000 di bulan November. Pada Desember turun menjadi sekitar USD350.000.
Perkiraan volume bervariasi menurut penyedia data yang berbeda, tergantung pada apa yang disertakan. Transaksi yang berlangsung off-chain, seperti penjualan seni NFT besar di rumah lelang, sering kali tidak terekam oleh data.
CryptoSlam, yang juga melacak beberapa blockchain, mengatakan total penjualan tahun 2021 sebesar USD18,3 miliar. NonFungible.com, yang hanya melacak blockchain Ethereum saja, menempatkan penjualan di 2021 mencapai USD15,7 miliar.
Ini berarti uang yang dihabiskan untuk NFT pada tahun 2021 kira-kira setara dengan jumlah yang dijanjikan pada COP26 untuk membantu negara-negara menghapus batu bara, atau dana yang disediakan oleh Bank Dunia untuk membeli dan menyebarkan vaksin Covid-19.
Menurut data dari pasar NFT terbesar, OpenSea, menunjukkan penjualan tertinggi terjadi pada pada bulan Agustus 2021, untuk kemudian menurun pada bulan September, Oktober dan November sebelum kembali memnbaik pada bulan Desemben.
Harga beberapa aset kripto yang mewakili barang digital seperti gambar, video, atau bahkan tanah di dunia virtual, naik begitu cepat tahun lalu sehingga spekulan terkadang 'membaliknya' untuk mendapatkan keuntungan dalam beberapa hari.
Berdasarkan data DappRadar, volume penjualan NFT mencapai USD24,9 miliar pada tahun 2021, dibandingkan dengan hanya USD94,9 juta pada tahun sebelumnya. Data ini dikumpulkan DappRadar di sepuluh blockchain yang berbeda, yang digunakan untuk merekam siapa yang memiliki NFT.
Dunia seni dengan cepat mendapatkan uang, dengan satu karya seni NFT sempat mencetak rekor USD69,3 juta senilai Rp984,8 miliar pada penjualan Christie pada bulan Maret, dengan kisaran harga umum adalah USD100 hingga USD1.000 yang jika dirupiahkan mencapai Rp14,2 juta. Sementara itu, beberapa merek top dunia, termasuk Coca Cola dan Gucci, juga telah menjual NFT.
Harga NFT yang paling dicari sangat fluktuatif. Harga jual rata-rata gambar CryptoPunk naik dari sekitar USD100.000 di bulan Juli menjadi hampir USD500.000 di bulan November. Pada Desember turun menjadi sekitar USD350.000.
Perkiraan volume bervariasi menurut penyedia data yang berbeda, tergantung pada apa yang disertakan. Transaksi yang berlangsung off-chain, seperti penjualan seni NFT besar di rumah lelang, sering kali tidak terekam oleh data.
CryptoSlam, yang juga melacak beberapa blockchain, mengatakan total penjualan tahun 2021 sebesar USD18,3 miliar. NonFungible.com, yang hanya melacak blockchain Ethereum saja, menempatkan penjualan di 2021 mencapai USD15,7 miliar.
Ini berarti uang yang dihabiskan untuk NFT pada tahun 2021 kira-kira setara dengan jumlah yang dijanjikan pada COP26 untuk membantu negara-negara menghapus batu bara, atau dana yang disediakan oleh Bank Dunia untuk membeli dan menyebarkan vaksin Covid-19.
Menurut data dari pasar NFT terbesar, OpenSea, menunjukkan penjualan tertinggi terjadi pada pada bulan Agustus 2021, untuk kemudian menurun pada bulan September, Oktober dan November sebelum kembali memnbaik pada bulan Desemben.