Potensi bisnis pesawat jet USD200 miliar

Kamis, 12 Juli 2012 - 11:32 WIB
Potensi bisnis pesawat jet USD200 miliar
Potensi bisnis pesawat jet USD200 miliar
A A A
Sindonews.com - Perusahaan pabrikan pesawat asal Brasil Embraer menyatakan, dalam kurun waktu 10 tahun ke depan potensi pasar pesawat jet di seluruh dunia akan mencapai USD200 miliar.

Potensi bisnis pesawat tersebut bukan hanya untuk penjualan pesawat namun juga bisnis sewa dan perbaikan maupun suku cadang pesawat jet. “Hal tersebut bisa terjadi karena pertumbuhan pesawat jet mencapai 8.700 unit dalam 10 tahun ke depan. Pertumbuhan pesawat jet tersebut tidak hanya Embraer, tetapi semua produsen jet,” kata Vice President Market and Sales Embraer Asia Pacific Jose Eduaordo Costas seusai menghadiri pembelian pesawat Phenom 300 Embraer oleh PT Premiair, di Jakarta, Rabu 11 Juli 2012.

Makin meningkatnya jumlah pesawat jet disebabkan oleh kenaikan kebutuhan mobilisasi untuk tujuan bisnis. Hal ini seiring dengan meningkatnya perekonomian dunia, terutama di wilayah Asia yang tetap tumbuh stabil di tengah kondisi ekonomi global yang tengah goyang.

Dia menjelaskan, saat ini di kawasan regional Asia, populasi jet pribadi sekitar 5 persen dari total jumlah pesawat komersial. Dalam 10 tahun ke depan, dia memprediksi populasi jet pribadi mencapai 15 persen dan partisipasi konsumen Asia akan meningkat tiga kali lipat.

“Sampai saat ini ada 30 jet pribadi di Indonesia. Jumlah jet pribadi di Indonesia lebih sedikit dibandingkan dengan Brasil yang memiliki 700 pesawat jet pribadi,” ujarnya.

PT Ekspres Transportasi Antarbenua (Premiair), operator maskapai penerbangan sewa, berencana menambah empat sampai lima pesawat jet lagi dalam kurun 2012–2016. Premiair giat menambah armada jetnya karena melihat potensi pasar penerbangan pesawat jet pribadi di Indonesia terus meningkat dua tahun belakangan ini.

Realisasi terdekat adalah dengan mendatangkan pesawat Phenom 300, pesawat jet buatan Embraer Executive Jet. Kemudian, pada semester kedua ini perseroan akan menambah satu pesawat jet tipe Legacy 600 yang juga dipesan dari Embraer.

“Tahun ini totalnya perseroan telah mendatangkan dua helikopter baru dan satu Phenom 300. Dan yang akan datang berikutnya adalah jet tipe Legacy 600,” papar General Manager Commercial Premiair Lingga Sadoko.

Dia menjelaskan, yang menjadi konsumen Premiair adalah perusahaan-perusahaan besar lokal serta internasional. Tarif yang diberlakukan Premiair untuk penumpang Phenom 300 antara USD4.000– 5.000 per jam, dengan ketentuan penerbangan minimal dua jam sehari.

Sedangkan untuk Legacy 600, Premiair menyewakannya seharga USD9.000–10.000 per jam, juga dengan minimal penerbangan dua jam dalam satu hari. Menurut Jose, kerja sama perusahaan asal Brasil tersebut dengan Premiair bermula pada 2006. Lingga menjelaskan bahwa Premiair juga telah menjadi agen penjualan resmi Embraer selama 2,5 tahun.

Hal ini dikarenakan perseroan memandang perkembangan bisnis jet pribadi di Indonesia yang menjanjikan. Embraer telah memproduksi 300 pesawat dalam berbagai tipe sampai saat ini.Jose menambahkan, tahun lalu Embraer telah memproduksi 99 pesawat jenis Phenom.Saat ini di Indonesia telah ada 10 perusahaan yang bermain di pasar pesawat jet pribadi sewaan dengan total 30 pesawat.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6340 seconds (0.1#10.140)