Hasil Riset, 71% Orang RI Butuh Asuransi untuk Melindungi Keluarga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hasil riset Zurich menunjukkan bahwa 71% orang Indonesia membutuhkan asuransi untuk melindungi keluarga. Riset tersebut dilakukan melalui responden atau konsumen di seluruh wilayah Indonesia.
"Masyarakat merasa lebih nyaman, aman, serta optimis untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah dengan memanfaatkan asuransi," kata Presiden Direktur Zurich Asuransi Indonesia Hassan Karim, di Jakarta, Jumat (21/1/2022).
Sementara, hasil riset yang sama menemukan bahwa 45% responden yang tidak memiliki asuransi merasa belum memiliki pengetahuan terkait manfaat asuransi. Di sisi lain, penetrasi asuransi di Indonesia masih cukup rendah disebabkan oleh miskonsepsi di tengah masyarakat yang masih kerap memandang asuransi dekat dengan bencana atau risiko, dan menganggap asuransi rumit dengan proses klaim yang merepotkan.
"Padahal asuransi hadir untuk membantu masyarakat sesuai dengan kebutuhan, karaena asuransi didasarkan pada prinsip dimana masyarakat bersama-sama berkontribusi untuk saling membantu dan membutuhkan perlindungan," kata dia.
Sebagai perusahaan yang telah hadir Indonesia selama 30 tahun, pihaknya ingin bersama-sama menunjukkan bahwa asuransi lahir dari kebersamaan agar lebih siap menghadapi risiko. Melalui kampanye Bareng Jadi Lebih, Zurich ingin merefleksikan semangat kebersamaan sebagai elemen fundamental dalam asuransi, yaitu bersama mengelola risiko.
Melalui semangat kebersamaan tersebut, pihaknya terus berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap asuransi. Ia memahami bahwa masyarakat Indonesia selalu mengedepankan nilai-nilai guyub rukun dalam kehidupan sehari-hari, terlebih untuk melindungi orang-orang terdekat, mulai dari keluarga, teman, hingga tetangga.
"Masyarakat merasa lebih nyaman, aman, serta optimis untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah dengan memanfaatkan asuransi," kata Presiden Direktur Zurich Asuransi Indonesia Hassan Karim, di Jakarta, Jumat (21/1/2022).
Sementara, hasil riset yang sama menemukan bahwa 45% responden yang tidak memiliki asuransi merasa belum memiliki pengetahuan terkait manfaat asuransi. Di sisi lain, penetrasi asuransi di Indonesia masih cukup rendah disebabkan oleh miskonsepsi di tengah masyarakat yang masih kerap memandang asuransi dekat dengan bencana atau risiko, dan menganggap asuransi rumit dengan proses klaim yang merepotkan.
"Padahal asuransi hadir untuk membantu masyarakat sesuai dengan kebutuhan, karaena asuransi didasarkan pada prinsip dimana masyarakat bersama-sama berkontribusi untuk saling membantu dan membutuhkan perlindungan," kata dia.
Sebagai perusahaan yang telah hadir Indonesia selama 30 tahun, pihaknya ingin bersama-sama menunjukkan bahwa asuransi lahir dari kebersamaan agar lebih siap menghadapi risiko. Melalui kampanye Bareng Jadi Lebih, Zurich ingin merefleksikan semangat kebersamaan sebagai elemen fundamental dalam asuransi, yaitu bersama mengelola risiko.
Melalui semangat kebersamaan tersebut, pihaknya terus berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap asuransi. Ia memahami bahwa masyarakat Indonesia selalu mengedepankan nilai-nilai guyub rukun dalam kehidupan sehari-hari, terlebih untuk melindungi orang-orang terdekat, mulai dari keluarga, teman, hingga tetangga.
(nng)