Yunani dipertahankan di zona Euro

Senin, 27 Agustus 2012 - 09:26 WIB
Yunani dipertahankan di zona Euro
Yunani dipertahankan di zona Euro
A A A
Sindonews.com – Pemimpin negara-negara Eropa sepakat mempertahankan Yunani ke dalam keanggotaan Uni Eropa. Namun, Yunani diminta melakukan pemangkasan defisit anggaran.

”Yunani telah menjadi bagian blok mata uang tunggal sehingga Athena harus tetap berada dalam zona euro,”ujar Presiden Prancis Francois Hollande pada konferensi pers setelah menggelar pembicaraan dengan Perdana Menteri (PM) Yunani Antonis Samaras, seperti dikutip AFP Sabtu 25 Agustus 2012 malam waktu setempat.

Hollande mengatakan,Yunani harus menunjukkan kredibilitas program serta kemauan dari para pemimpinnya untuk tetap menjadi bagian kawasan Eropa. Seperti diketahui, keberadaan Samaras di Paris adalah untuk meminta perpanjangan waktu selama dua tahun bagi Yunani menyelesaikan reformasi yang merupakan persyaratan dana talangan (bailout) dari pemberi pinjaman internasional (Troika) yakni Uni Eropa, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) dan Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB).

Menurut Hollande, Uni Eropa akan menunggu laporan dari Troika mengenai kemajuan Yunani dalam mengimplementasikan reformasinya sebelum mencairkan bailout sebesar 130 miliar euro. Di Berlin, Kanselir Jerman Angle Merkel juga menginginkan Yunani tetap berada di blok mata uang tunggal. Sementara, Samaras mengutarakan, pihaknya yakin Yunani tidak akan dikeluarkan dari zona euro.

”Kami juga merasa yakin bahwa kami dapat mencapai tujuan serta komitmen kami yakni mengurangi defisit, utang, serta menyelesaikan perubahan struktural yang telah kami mulai. Kami akan mencapai target,”imbuhnya. Dia juga berjanji, Yunani tidak akan meminta bailout lebih, melainkan hanya sedikit waktu guna menerapkan pemotongan pengeluaran dan reformasi.

Menurut Samaras, saat ini Yunani tengah berada di awal sebuah fase baru dalam hubungan dengan Jerman. ”Keluarnya Yunani dari zona euro atau Grexit akan menjadi sebuah bencana bagi Eropa, selain itu akan memulai efek domino yang akan menghantam negara anggota zona euro lainnya,”tegas dia.
(and)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5453 seconds (0.1#10.140)