Ditunjang Kinerja Positif, BNI Terus Didorong Go Internasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lompatan kinerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) tahun 2021 mendapat apresiasi dari pemegang saham pengendali. BNI yang diposisikan sebagi bank internasional asal Indonesia ini pun terus didorong untuk memperkuat posisinya dalam melakukan ekspansi bisnis global.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, BNI mampu menorehkan kinerja sangat positif di tengah masa pandemi yang belum sepenuhnya pulih. Hal ini membuktikan keandalan manajemen dan BNI Hi-movers dalam melakukan transformasi guna terus mencari ceruk-ceruk pertumbuhan ekonomi yang semakin dinamis.
"Dengan capaian ini, BNI diharapkan menjadi katalisator pemulihan ekonomi nasional baik di masa pandemi maupun pasca pandemi. Kami pun tetap berharap BNI menjadi BUMN yang sehat dan dikelola dengan bersih lagi transparan sebagai dasar good corporate governance," katanya dalam siaran pers, Minggu (30/1/2022).
Adapun, kinerja BNI sepanjang 2021 antara lain membukukan laba bersih sebesar Rp10,89 triliun, tumbuh 232,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian Laba bersih ini dihasilkan dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan atau Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) yang tumbuh kuat 14,8% (year on year/yoy) sehingga mencapai Rp31,06 triliun.
Kemudian, perseroan juga membukukan pertumbuhan kredit yang sehat sebesar 5,3% (yoy) menjadi Rp582,44 triliun, yang didukung juga oleh Net Interest Margin (NIM) di level 4,7%. Selain itu, pendapatan berbasis komisi juga mampu dikerek dengan pertumbuhan 12,8% (yoy) dengan ruang untuk terus tumbuh ke depannya.
BNI juga memcatatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp729,17 triliun, tumbuh 15,5% (yoy) yang membawa perseroan pada situasi likuiditas yang sangat mencukupi dan jauh melampaui pertumbuhan kredit tahun lalu.
Dalam BNI Business Meeting 2022 yang digelar Sabtu (29/1), Erick menyatakan harapannya bahwa dengan kinerja tersebut BNI dapat terus meningkatkan fokusnya dalam mendorong ekspansi bisnis internasional. Terlebih, momentum pertumbuhan ekonomi global tahun ini diproyeksi lebih kuat sehingga banyak peluang pertumbuhan baru yang dapat dioptimalkan oleh pelaku usaha korporasi sekaligus UMKM.
Erick menilai BNI berhasil menciptakan sebuah ekosistem pertumbuhan antara UMKM dan diaspora, seperti di United Arab Emirates (UAE). Ke depannya, kata dia, hal ini dapat menjadi model andalan yang dapat diduplikasi di banyak wilayah operasional global BNI.
"Seperti bagaimana kami lihat di UAE, kita berhasil mengkolaborasikan diaspora dan UMKM. Ini merupakan upaya untuk terus menciptakan lapangan kerja bagi semua masyarakat Indonesia di luar negeri. Tentu ini juga menjadi salah satu langkah guna mendukung ekspansi kinerja ekonomi kita," ujarnya.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, BNI mampu menorehkan kinerja sangat positif di tengah masa pandemi yang belum sepenuhnya pulih. Hal ini membuktikan keandalan manajemen dan BNI Hi-movers dalam melakukan transformasi guna terus mencari ceruk-ceruk pertumbuhan ekonomi yang semakin dinamis.
"Dengan capaian ini, BNI diharapkan menjadi katalisator pemulihan ekonomi nasional baik di masa pandemi maupun pasca pandemi. Kami pun tetap berharap BNI menjadi BUMN yang sehat dan dikelola dengan bersih lagi transparan sebagai dasar good corporate governance," katanya dalam siaran pers, Minggu (30/1/2022).
Adapun, kinerja BNI sepanjang 2021 antara lain membukukan laba bersih sebesar Rp10,89 triliun, tumbuh 232,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian Laba bersih ini dihasilkan dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan atau Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) yang tumbuh kuat 14,8% (year on year/yoy) sehingga mencapai Rp31,06 triliun.
Kemudian, perseroan juga membukukan pertumbuhan kredit yang sehat sebesar 5,3% (yoy) menjadi Rp582,44 triliun, yang didukung juga oleh Net Interest Margin (NIM) di level 4,7%. Selain itu, pendapatan berbasis komisi juga mampu dikerek dengan pertumbuhan 12,8% (yoy) dengan ruang untuk terus tumbuh ke depannya.
BNI juga memcatatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp729,17 triliun, tumbuh 15,5% (yoy) yang membawa perseroan pada situasi likuiditas yang sangat mencukupi dan jauh melampaui pertumbuhan kredit tahun lalu.
Dalam BNI Business Meeting 2022 yang digelar Sabtu (29/1), Erick menyatakan harapannya bahwa dengan kinerja tersebut BNI dapat terus meningkatkan fokusnya dalam mendorong ekspansi bisnis internasional. Terlebih, momentum pertumbuhan ekonomi global tahun ini diproyeksi lebih kuat sehingga banyak peluang pertumbuhan baru yang dapat dioptimalkan oleh pelaku usaha korporasi sekaligus UMKM.
Erick menilai BNI berhasil menciptakan sebuah ekosistem pertumbuhan antara UMKM dan diaspora, seperti di United Arab Emirates (UAE). Ke depannya, kata dia, hal ini dapat menjadi model andalan yang dapat diduplikasi di banyak wilayah operasional global BNI.
"Seperti bagaimana kami lihat di UAE, kita berhasil mengkolaborasikan diaspora dan UMKM. Ini merupakan upaya untuk terus menciptakan lapangan kerja bagi semua masyarakat Indonesia di luar negeri. Tentu ini juga menjadi salah satu langkah guna mendukung ekspansi kinerja ekonomi kita," ujarnya.