Wamen BUMN Ungkap Potensi Ekspor Produk Halal RI Digadang-dagang Capai Rp51 Triliun

Kamis, 03 Februari 2022 - 13:58 WIB
loading...
Wamen BUMN Ungkap Potensi Ekspor Produk Halal RI Digadang-dagang Capai Rp51 Triliun
Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury menyebut potensi ekspor produk halal Indonesia digadang-gadang akan mendukung produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian BUMN mencatat potensi ekspor produk halal Indonesia mencapai USD3,6 miliar atau setara Rp 51 triliun. Potensi itu digadang-gadang akan mendukung produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury menyebut pemerintah terus mendorong pengembangan ekosistem ekonomi syariah agar produk halal bisa di ekspor ke berbagai negara.

"Terlihat dari potensi ekspor produk halal Indonesia USD 3,6 billion. Artinya potensinya triliunan tinggal kita sebagai umat Muslim nggak hanya jadi konsumen, tapi juga bagian dari produsen," ujar Pahala dalam seminar nasional muda syariah, Kamis (3/2/2022).



Laporan Indonesia Halal Market Report Tahun 2021, lanjut pahala, produk dan jasa layanan halal saja bisa memberikan nilai ekonomi sebesar USD 5,1 miliar atau setara Rp75 triliun. Jumlah itu di luar investasi yang masuk ke Indonesia.

Karena itu, ekspor produk halal dan investasi di Indonesia akan memberi pengaruh besar bagi pertumbuhan PDB di dalam negeri. Pahala menyebut, pasar produk halal sangat besar, tinggal pemerintah mengambil langkah strategis untuk memanfaatkan sumber daya yang ada.

"Pasarnya gede, tinggal bagaimana kita bisa manfaatkan dan perdagangan menjadi salah satu komponen kunci dari total pengeluaran musim meliputi makanan, farmasi, kosmetik halal dan syarat sertifikasi halal dan perluasan ekspor halal ke OKI dan non OKI," ungkap dia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang berharap Indonesia dapat menjadi pusat ekonomi syariah dunia. Harapan itu mengingat Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.

“Saya sudah berkali-kali menyampaikan bahwa Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, harus menjadi pemain utama dalam ekonomi syariah dan industri halal di dunia. Indonesia harus menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah dunia,” kata Jokowi.



Menurutnya, perkembangan ekonomi syariah Indonesia cukup pesat. Berdasarkan data The State of Global Islamic Economy Indicator Report, sektor ekonomi syariah Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang berarti.

“Ini kita lihat dari tahun demi tahun. Tahun 2018 ekonomi syariah Indonesia berada di peringkat 10 besar dunia. Itu di 2018. Kemudian di tahun 2019, naik menjadi peringkat 5. Dan tadi seperti yang disampaikan oleh Bapak Wapres di tahun 2020, ekonomi syariah Indonesia sudah berada di peringkat 4 dunia. Naik, naik, naik terus,” ungkapnya.

Meski begitu dia meminta agar bangsa ini tidak berpuas diri dengan capaian tersebut. Pasalnya, Jokowi yakin bahwa ekonomi syariah Indonesia bisa lebih meningkat lagi.

“Namun kita tidak boleh berpuas diri. Perlu ada upaya yang sinergis antar-pemangku kepentingan agar ekonomi syariah kita tumbuh lebih pesat lagi. Dan itulah peran penting yang harus dimainkan oleh Masyarakat Ekonomi Syariah (MES),” tuturnya.

(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1164 seconds (0.1#10.140)