Proyek Jalan Akses Tol MNP Dimulai, Ditarget Rampung Juni 2023
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Proyek pembangunan Jalan Akses Tol Makassar New Port (MNP) resmi dimulai, Senin (7/2/2022). Hal itu ditandai dengan pelaksanaan Groundbreaking oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mohammad Zainal Fatah.
Seremoni peletakan batu pertama proyek Jalan Akses Tol MNP disaksikan oleh perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Pelindo, Perwakilan Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Plt Gubernur Sulsel dan Wali Kota Makassar.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah, mengungkapkan Jalan Akses Tol MNP sepanjang 3,2 kilometer (km) itu ditargetkan rampung pada pertengahan tahun 2023 mendatang. Sehingga dapat meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia dalam konteks regional dan internasional.
"Saya berpesan agar setelah groundbreaking ini, konstruksi segera dimulai sehingga dapat selesai sesuai target Juni 2023 atau bahkan bisa lebih cepat," ujar Fatah.
Dia melanjutkan, nantinya Jalan Akses Tol tersebut akan mendukung operasional Pelabuhan MNP yang diproyeksi berkapasitas sebanyak 900 ribu Teus pada tahun 2023 mendatang.
Tak hanya itu, Fatah menilai kehadiran akses tol itu bisa memacu pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar, serta meningkatkan pemerataan hasil pembangunan yang bisa membawa dampak sistemik bagi masyarakat Sulsel.
"Saya ingin mengingatkan bahwa membangun dengan cepat atau tepat waktu saja belum cukup, namun harus tetap menjaga kualitas dan lingkungan. Jalan tol yang akan dibangun memenuhi kriteria-kriteria desain yang sudah dipersyaratkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), serta menerapkan ruang bebas (clear zone) dalam rangka meningkatkan keamanan dan keselamatan pengguna jalan," katanya.
Fatah juga berpesan, dengan adanya proyek tol ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakat. Musabanya, akan melibatkan tenaga kerja sekitar 1.000 orang, dan menciptakan peluang bagi pelaku ekonomi mikro, maupun pelaku usaha bidang konstruksi.
"Kepada kontraktor serta konsultan supervisi agar melaksanakan tugasnya secara professional dengan menerapkan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebarluasan Covid-19," jelasnya.
Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk selaku holding dari PT Jalan Tol Seksi IV (JTSE), M Ramdani Basri, menjelaskan pembangunan Jalan Akses Tol MNP tersebut merupakan lanjutan dari komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi dalam mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dengan menciptakan konektivitas daerah, khususnya di Kota Makassar.
"Kehadiran Tol MNP ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, distribusi logistik dan memperlancar jalur ekspor dan impor serta menjadi salah satu solusi dalam mengurai kemacetan bagi angkutan barang atau logistik dengan akses langsung dari dan menuju ke MNP," jelasnya.
Proyek pembangunan Pembangunan Jalan Akses Tol MNP dengan panjang 3,2 km dan kebutuhan lahan sebanyak 2,74 hektar itu akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama dilakukan mulai dari arah pelabuhan lama (Jalan Tol Seksi 1) menuju MNP.
Sementara pembangunan tahap kedua akan dilakukan dari arah Bandara (Jalan Tol Makassar Seksi IV) menuju ke MNP. Tahap pertama dan kedua dikerjakan bersamaan sedangkan tahap ketiga dari MNP menuju ke Bandara akan dikerjakan pada tahap berikutnya.
Akses jalan tol menuju MNP merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan pemerintah pusat yang akan dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui Badan Usaha Jalan Tol. Sedangkan Pembebasan lahan untuk proyek ini dilaksanakan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Pembangunan Akses Jalan Tol MNP terletak di Kelurahan Buloa dan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Pelaksanaan proyek ini direncanakan selama 14 Bulan dengan melibatkan tenaga kerja 1.000 orang.
Proyek ini akan melibatkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai Kontraktor Pelaksana, Joint Operation PT Indo Koei–Nippon Koei–PT Cipta Strada selaku Konsultan Supervisi, PT Virama Karya selaku Konsultan Pengendali Mutu Independen, PT Cipta Graha Abadi selaku Konsultan Perencana, Nippon Koei selaku Konsultan Checker Desain.
Sebagai informasi, desain rencana jalan tol yang sebagian berada pada area padat penduduk, sehingga sebelum proses Pembangunan Akses Jalan Tol MNP terlebih dahulu dilaksanakan pembebasan lahan.
PT Pelindo bersama dengan Pemerintah Kota Makassar, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan stakeholder lainnya telah melakukan pembebasan lahan terhadap 70 persen kebutuhan dan berkomitmen untuk merampungkannya berdasarkan dokumen Penetapan Lokasi (Penlok) dengan tidak merugikan masyarakat.
Lahan yang telah selesai dibebaskan, kemudian diserahterimakan dari PT Pelindo kepada Kementerian PUPR untuk selanjutnya diserah terimakan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk dipergunakan dalam pembangunan Akses Jalan Tol MNP.
Pada awal tahun 2023, Pembangunan Makassar New Port tahap lanjutan akan selesai dan sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) tahun 2023, yakni seluruh kegiatan bongkar muat peti kemas akan dipindahkan dari pelabuhan lama ke Terminal MNP.
Diperkirakan akan melayani bongkar muat peti kemas sebanyak hampir satu juta teus per-tahun. Operasional pelabuhan membutuhkan adanya infrastruktur jalan baru yang terhubung langsung dengan jalan tol yang telah ada, sehingga pergerakan dan distribusi logistik maupun jasa dapat lebih efisen.
Mengingat kapasitas jalan lokal yang ada tidak mampu mengakomodir pergerakan kendaraan angkutan Pelabuhan. Pembangunan Jalan Akses Tol MNP ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurai kepadatan lalu lintas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi, sistem angkutan barang/logistik dan meningkatkan ekspor impor di Timur Indonesia.
Seremoni peletakan batu pertama proyek Jalan Akses Tol MNP disaksikan oleh perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Pelindo, Perwakilan Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, Plt Gubernur Sulsel dan Wali Kota Makassar.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah, mengungkapkan Jalan Akses Tol MNP sepanjang 3,2 kilometer (km) itu ditargetkan rampung pada pertengahan tahun 2023 mendatang. Sehingga dapat meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia dalam konteks regional dan internasional.
"Saya berpesan agar setelah groundbreaking ini, konstruksi segera dimulai sehingga dapat selesai sesuai target Juni 2023 atau bahkan bisa lebih cepat," ujar Fatah.
Dia melanjutkan, nantinya Jalan Akses Tol tersebut akan mendukung operasional Pelabuhan MNP yang diproyeksi berkapasitas sebanyak 900 ribu Teus pada tahun 2023 mendatang.
Tak hanya itu, Fatah menilai kehadiran akses tol itu bisa memacu pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar, serta meningkatkan pemerataan hasil pembangunan yang bisa membawa dampak sistemik bagi masyarakat Sulsel.
"Saya ingin mengingatkan bahwa membangun dengan cepat atau tepat waktu saja belum cukup, namun harus tetap menjaga kualitas dan lingkungan. Jalan tol yang akan dibangun memenuhi kriteria-kriteria desain yang sudah dipersyaratkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), serta menerapkan ruang bebas (clear zone) dalam rangka meningkatkan keamanan dan keselamatan pengguna jalan," katanya.
Fatah juga berpesan, dengan adanya proyek tol ini diharapkan dapat memberikan multiplier effect bagi masyarakat. Musabanya, akan melibatkan tenaga kerja sekitar 1.000 orang, dan menciptakan peluang bagi pelaku ekonomi mikro, maupun pelaku usaha bidang konstruksi.
"Kepada kontraktor serta konsultan supervisi agar melaksanakan tugasnya secara professional dengan menerapkan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebarluasan Covid-19," jelasnya.
Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk selaku holding dari PT Jalan Tol Seksi IV (JTSE), M Ramdani Basri, menjelaskan pembangunan Jalan Akses Tol MNP tersebut merupakan lanjutan dari komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi dalam mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dengan menciptakan konektivitas daerah, khususnya di Kota Makassar.
"Kehadiran Tol MNP ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, distribusi logistik dan memperlancar jalur ekspor dan impor serta menjadi salah satu solusi dalam mengurai kemacetan bagi angkutan barang atau logistik dengan akses langsung dari dan menuju ke MNP," jelasnya.
Proyek pembangunan Pembangunan Jalan Akses Tol MNP dengan panjang 3,2 km dan kebutuhan lahan sebanyak 2,74 hektar itu akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama dilakukan mulai dari arah pelabuhan lama (Jalan Tol Seksi 1) menuju MNP.
Sementara pembangunan tahap kedua akan dilakukan dari arah Bandara (Jalan Tol Makassar Seksi IV) menuju ke MNP. Tahap pertama dan kedua dikerjakan bersamaan sedangkan tahap ketiga dari MNP menuju ke Bandara akan dikerjakan pada tahap berikutnya.
Akses jalan tol menuju MNP merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan pemerintah pusat yang akan dilaksanakan oleh Kementerian PUPR melalui Badan Usaha Jalan Tol. Sedangkan Pembebasan lahan untuk proyek ini dilaksanakan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Pembangunan Akses Jalan Tol MNP terletak di Kelurahan Buloa dan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Pelaksanaan proyek ini direncanakan selama 14 Bulan dengan melibatkan tenaga kerja 1.000 orang.
Proyek ini akan melibatkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebagai Kontraktor Pelaksana, Joint Operation PT Indo Koei–Nippon Koei–PT Cipta Strada selaku Konsultan Supervisi, PT Virama Karya selaku Konsultan Pengendali Mutu Independen, PT Cipta Graha Abadi selaku Konsultan Perencana, Nippon Koei selaku Konsultan Checker Desain.
Sebagai informasi, desain rencana jalan tol yang sebagian berada pada area padat penduduk, sehingga sebelum proses Pembangunan Akses Jalan Tol MNP terlebih dahulu dilaksanakan pembebasan lahan.
PT Pelindo bersama dengan Pemerintah Kota Makassar, Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan stakeholder lainnya telah melakukan pembebasan lahan terhadap 70 persen kebutuhan dan berkomitmen untuk merampungkannya berdasarkan dokumen Penetapan Lokasi (Penlok) dengan tidak merugikan masyarakat.
Lahan yang telah selesai dibebaskan, kemudian diserahterimakan dari PT Pelindo kepada Kementerian PUPR untuk selanjutnya diserah terimakan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk dipergunakan dalam pembangunan Akses Jalan Tol MNP.
Pada awal tahun 2023, Pembangunan Makassar New Port tahap lanjutan akan selesai dan sesuai dengan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) tahun 2023, yakni seluruh kegiatan bongkar muat peti kemas akan dipindahkan dari pelabuhan lama ke Terminal MNP.
Diperkirakan akan melayani bongkar muat peti kemas sebanyak hampir satu juta teus per-tahun. Operasional pelabuhan membutuhkan adanya infrastruktur jalan baru yang terhubung langsung dengan jalan tol yang telah ada, sehingga pergerakan dan distribusi logistik maupun jasa dapat lebih efisen.
Mengingat kapasitas jalan lokal yang ada tidak mampu mengakomodir pergerakan kendaraan angkutan Pelabuhan. Pembangunan Jalan Akses Tol MNP ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengurai kepadatan lalu lintas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi, sistem angkutan barang/logistik dan meningkatkan ekspor impor di Timur Indonesia.
(tri)