ESDM: Impor listrik Indonesia-Malaysia lebih murah

Jum'at, 26 Oktober 2012 - 16:47 WIB
ESDM: Impor listrik Indonesia-Malaysia lebih murah
ESDM: Impor listrik Indonesia-Malaysia lebih murah
A A A
Sindonews.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut impor listrik antara Indonesia dan Malaysia tidak akan merugikan negara. Hal tersebut dilakukan guna pemerataan distribusi listrik di Kalimantan Barat.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan, impor listrik dari negara tetangga tersebut harganya lebih murah ketimbang memenggunakan listrik dari pembangkit yang sudah ada karena dilihat dari letak wilayahnya. Harga listrik dari Malaysia Rp900 per KWh, lebih murah ketimbang memakai bahan bakar minyak (BBM) yang mencapai Rp3.000 per KWh.

"Yang penting bagi kita beli itu listriknya tidak lebih besar dari sub margin. Kapasitas yang kita beli tidak lebih besar dari 30 persen atas kebutuhan listrik di sana," kata Jarman di Jakarta, Jumat (26/10/2012).

Menurut Jarman membangun transmisi dari ke Kalimantan Timur ke Malaysia lebih ekonomis dibanding membangun pembangkit baru, karena pembangunan pembangkit listrik memakan waktu lama sementara kebutuhan listrik di Kalimantan Barat mendesak, terutama bagi daerah perbatasan.

"Kalau pakai transmisi ke Malaysia kan jadi lebih cepat. Transmisi itu lebih cepat sehingga lumayan kalau kita bangun transmisinya sampai dua tahun," jelas Jarman.

Jarman mengungkapkan, listrik wilayah tersebut jangan disamakan dengan kebutuhan listrik dari sudut pandang sistem kelistrikan di Jakarta yang ketersediaan pasokan listriknya selalu ada.

"Di Kalimantan itu banyak daerah yang susah dapat listrik. Ada daya murah yang bisa kita pakai ya itu kita pakai dulu," tutup Jarman.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7603 seconds (0.1#10.140)