Kisah Sheldon Adelson, Mantan Penjual Koran yang Jadi Raja Kasino Berharta Rp426 T
loading...
Mendiang Sheldon Adelson, Raja Kasino yang menjalin bisnis dari bawah hingga menjadi salah satu orang terkaya dunia. Foto/Reuters
A
A
A
JAKARTA - Kisah hidup mendiang Sheldon Adelson boleh dibilang bagai cerita di film-film. Dari bukan siapa-siapa, Adelson menutup kisah hidupnya di usia 87 tahun sebagai miliarder yang memiliki lebih dari separuh kerajaan judi dengan penjualan sekitar USD14 miliar, dengan kasino tersebar dari Las Vegas, Makau, hingga Singapura.
Dikutip dari Forbes, Chairman & CEO Las Vegas Sands yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia semasa hidupnya itu memiliki kekayaan bersih sebesar USD29,8 miliar atau sekitar Rp426 triliun (kurs Rp14.300 per solar AS).
Putra seorang imigran dari Lithuania dan Wales, Adelson tumbuh besar dengan tidur di lantai sebuah rumah petak di Boston. Sheldon kecil dibesarkan dalam kehidupan yang sulit. Ayahnya hanyalah seorang supir taksi dan ibunya berjualan kain demi menopang keuangan keluarga.
Dibesarkan dalam situasi sulit, Adelson tumbuh dengan tekad kuat. Pada usia 12 tahun, Adelson meminjam uang sebesar USD200 dari pamannya untuk membeli hak menjual koran di sudut jalan Boston. Namun, bisnis ini tak bertahan lama.
Sejak itu, sejumlah bisnis silih berganti digelutinya, mulai dari bisnis semprotan kimiawi untuk membersihkan es, hingga bisnis tur dan wisata pada tahun 1960-an. Selama karier bisnisnya, Adelson menciptakan hampir lima puluh bisnis, menjadikannya seorang pengusaha serial.
Adelson belum masuk ke bisnis kasino sampai usia 55 tahun, pada tahun 1989. Saat itu, dia dan rekan-rekannya membeli Sands Hotel & Casino di Las Vegas seharga USD128 juta. Adelson pun semakin kaya setelah bisnis pameran dagang komputernya, Comdex, dia jual ke Softbank pada tahun 1995 dengan harga sekitar USD862 juta.
Adelson selanjutnya mengembangkan bisnisnya dengan membangun hotel mega-resor, The Venetian, sebuah hotel resor dan kasino bertema Venesia. Membenamkan investasi hingga USD1,5 miliar, The Venetian dibuka 3 Mei 1999.
Dikutip dari Forbes, Chairman & CEO Las Vegas Sands yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia semasa hidupnya itu memiliki kekayaan bersih sebesar USD29,8 miliar atau sekitar Rp426 triliun (kurs Rp14.300 per solar AS).
Putra seorang imigran dari Lithuania dan Wales, Adelson tumbuh besar dengan tidur di lantai sebuah rumah petak di Boston. Sheldon kecil dibesarkan dalam kehidupan yang sulit. Ayahnya hanyalah seorang supir taksi dan ibunya berjualan kain demi menopang keuangan keluarga.
Dibesarkan dalam situasi sulit, Adelson tumbuh dengan tekad kuat. Pada usia 12 tahun, Adelson meminjam uang sebesar USD200 dari pamannya untuk membeli hak menjual koran di sudut jalan Boston. Namun, bisnis ini tak bertahan lama.
Sejak itu, sejumlah bisnis silih berganti digelutinya, mulai dari bisnis semprotan kimiawi untuk membersihkan es, hingga bisnis tur dan wisata pada tahun 1960-an. Selama karier bisnisnya, Adelson menciptakan hampir lima puluh bisnis, menjadikannya seorang pengusaha serial.
Adelson belum masuk ke bisnis kasino sampai usia 55 tahun, pada tahun 1989. Saat itu, dia dan rekan-rekannya membeli Sands Hotel & Casino di Las Vegas seharga USD128 juta. Adelson pun semakin kaya setelah bisnis pameran dagang komputernya, Comdex, dia jual ke Softbank pada tahun 1995 dengan harga sekitar USD862 juta.
Adelson selanjutnya mengembangkan bisnisnya dengan membangun hotel mega-resor, The Venetian, sebuah hotel resor dan kasino bertema Venesia. Membenamkan investasi hingga USD1,5 miliar, The Venetian dibuka 3 Mei 1999.
