Surat Seorang Peramal Berharta Rp1.640 Triliun Terungkap, Isinya Sangat Berharga
loading...
A
A
A
JAKARTA - CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett memberikan nasihat berharga kepada masyarakat luas. Pria yang dijuluki " Peramal dari Omaha" itu menyatakan, carilah kepuasan pribadi daripada keuntungan murni.
Nasihat yang termuat dalam surat tahunannya kepada para pemegang saham itu diartikan mengejar pekerjaan yang benar-benar dinikmati, di tempat kerja dengan orang-orang berbakat yang sangat dikagumi. Dia juga menyarankan para pencari kerja harus mencari pekerjaan di lapangan, tempat mereka akan memilih jika mereka tidak membutuhkan uang.
“Saya akui realitas ekonomi dapat mengganggu pencarian semacam itu. Meski begitu, saya mengimbau para siswa untuk tidak pernah menyerah dalam pencarian, karena ketika mereka menemukan pekerjaan semacam itu, mereka tidak akan lagi ‘bekerja’,” kata Buffett seperti dilansir dari CNBC, Jumat (4/3/2022).
Miliarder berusia 91 tahun dan orang terkaya kelima di dunia dengan kekayaan bersih USD114,7 miliar atau setara Rp1.640 triliun (kurs Rp14.300 per USD), menurut Forbes ini mengungkapkan nasihatnya berdasarkan pengalaman pribadi.
Dalam suratnya, Buffett juga menulis bahwa dia dan mitra bisnisnya Charlie Munger, wakil Ketua Berkshire, memulai sebagai pekerja paruh waktu di toko kelontong kakeknya pada awal 1940-an. Ketika itu mereka mendapat tugas yang membosankan dan hanya dibayar sedikit.
“Kepuasan kerja terus menghindari mereka,” tulis Buffett, bahkan ketika mereka masing-masing bercabang menjual sekuritas dan hukum.
Jalan mereka berubah ketika keduanya menemukan sesuatu yang mereka sukai di Berkshire, yang dibeli Buffett pada tahun 1965, dan memaksa manajemen perusahaan sebelumnya keluar. Pada saat itu, Berkshire adalah perusahaan tekstil yang sedang berjuang.
Saat ini, Berkshire adalah perusahaan investasi dan induk yang memiliki atau memegang saham jangka panjang dalam bisnis seperti Geico, Fruit of the Loom, American Express, dan Coca-Cola. Gergasi ini memiliki kapitalisasi pasar USD708.61 miliar, pada Selasa (1/3/2022).
Kekayaan Buffett sebagian besar bersumber dari kesuksesan finansial Berkshire dalam beberapa dekade terakhir. Masih dalam suratnya, Buffett sebagian mengaitkan kesuksesan itu dengan menemukan orang-orang yang dia dan Munger senang bekerja dengannya.
"Kami mempekerjakan orang-orang yang layak dan berbakat, tidak brengsek. Perputaran rata-rata, mungkin, satu orang per tahun,” tambahnya.
Lihat Juga: Elon Musk Rebut Kembali Gelar Orang Terkaya Dunia setelah Kekayaannya Melonjak Rp3.200 Triliun
Nasihat yang termuat dalam surat tahunannya kepada para pemegang saham itu diartikan mengejar pekerjaan yang benar-benar dinikmati, di tempat kerja dengan orang-orang berbakat yang sangat dikagumi. Dia juga menyarankan para pencari kerja harus mencari pekerjaan di lapangan, tempat mereka akan memilih jika mereka tidak membutuhkan uang.
“Saya akui realitas ekonomi dapat mengganggu pencarian semacam itu. Meski begitu, saya mengimbau para siswa untuk tidak pernah menyerah dalam pencarian, karena ketika mereka menemukan pekerjaan semacam itu, mereka tidak akan lagi ‘bekerja’,” kata Buffett seperti dilansir dari CNBC, Jumat (4/3/2022).
Miliarder berusia 91 tahun dan orang terkaya kelima di dunia dengan kekayaan bersih USD114,7 miliar atau setara Rp1.640 triliun (kurs Rp14.300 per USD), menurut Forbes ini mengungkapkan nasihatnya berdasarkan pengalaman pribadi.
Dalam suratnya, Buffett juga menulis bahwa dia dan mitra bisnisnya Charlie Munger, wakil Ketua Berkshire, memulai sebagai pekerja paruh waktu di toko kelontong kakeknya pada awal 1940-an. Ketika itu mereka mendapat tugas yang membosankan dan hanya dibayar sedikit.
“Kepuasan kerja terus menghindari mereka,” tulis Buffett, bahkan ketika mereka masing-masing bercabang menjual sekuritas dan hukum.
Jalan mereka berubah ketika keduanya menemukan sesuatu yang mereka sukai di Berkshire, yang dibeli Buffett pada tahun 1965, dan memaksa manajemen perusahaan sebelumnya keluar. Pada saat itu, Berkshire adalah perusahaan tekstil yang sedang berjuang.
Saat ini, Berkshire adalah perusahaan investasi dan induk yang memiliki atau memegang saham jangka panjang dalam bisnis seperti Geico, Fruit of the Loom, American Express, dan Coca-Cola. Gergasi ini memiliki kapitalisasi pasar USD708.61 miliar, pada Selasa (1/3/2022).
Kekayaan Buffett sebagian besar bersumber dari kesuksesan finansial Berkshire dalam beberapa dekade terakhir. Masih dalam suratnya, Buffett sebagian mengaitkan kesuksesan itu dengan menemukan orang-orang yang dia dan Munger senang bekerja dengannya.
"Kami mempekerjakan orang-orang yang layak dan berbakat, tidak brengsek. Perputaran rata-rata, mungkin, satu orang per tahun,” tambahnya.
Lihat Juga: Elon Musk Rebut Kembali Gelar Orang Terkaya Dunia setelah Kekayaannya Melonjak Rp3.200 Triliun
(uka)