Paling Murah di Kelasnya, Harga Pertalite Diharapkan Stabil

Selasa, 08 Maret 2022 - 13:38 WIB
loading...
Paling Murah di Kelasnya,...
Hingga Januari 2022, porsi konsumsi Pertalite sekitar 52% dari total konsumsi BBM nasional. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dengan real octane number (RON) 90 yang dijual Pertamina diketahui menjadi yang termurah di antara BBM dengan RON serupa yang dijual badan usaha lainnya di Indonesia.
Hingga saat ini, harga jual Pertalite adalah Rp7.650 hingga Rp8.000 per liter (berdasarkan lokasi).

Sebagai pembanding, BBM setara Pertalite yang dijual di SPBU BP-AKR, BP 90, dibanderol Rp11.990 per liter. Sementara, produk BBM dengan RON 90 yang dijual Vivo yaitu Revvo 90 seharga Rp8.900 per liter.



Sedangkan Shell, sejak Januari 2022 tidak lagi menjual Shell Regular yang memiliki RON 90. SPBU asal Belanda itu hanya memasarkan Shell Super (RON 92) hingga Shell V-Power Nitro + (RON 98). Namun, produk BBM RON di atas 90 itu harganya juga jauh lebih tinggi dari produk BBM serupa yang dijual oleh Pertamina.

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Mulyanto mengapresiasi langkah pemerintah yang mempertahankan harga jual Pertalite, kendati harga minyak dunia saat ini terus naik akibat dampak perang Rusia-Ukraina.

"Kita harus menjaga harga Pertalite ini stabil karena mayoritas pengguna kendaraan memakai BBM jenis ini," ujarnya, Selasa (8/2/2022).

Mulyanto menilai, kenaikan harga Pertalite dapat menaikkan harga barang-barang lainnya sehingga memicu inflasi. Hal itu pada akhirnya akan membuat daya beli masyarakat yang sudah terdampak pandemi akan menjadi semakin lemah. "Penerimaan dari ekspor batu bara, CPO, tembaga, nikel dan lain-lain, semoga cukup untuk menahan kenaikan dari impor BBM tersebut," imbuhnya.

Bahkan, Mulyanto mendukung agar pemasaran Pertalite diperluas, menjangkau seluruh kawasan di Tanah Air. Hal itu menurutnya sangat dimungkinkan karena Pertamina memiliki lebih dari 6.000 unit SPBU di seluruh Indonesia.

Sebelumnya, Deputi III Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Montty Girianna menyebutkan bahwa harga Pertalite dipastikan tidak akan naik dalam waktu 5-6 bulan kendati harga jual Pertalite saat ini sudah lebih rendah jika dibandingkan harga keekonomiannya.

Kebijakan menahan harga jual Pertalite merupakan bentuk kepedulian pemerintah dan Pertamina dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang masih tertekan akibat kenaikan harga-harga dan kelangkaan beberapa komoditas kebutuhan pokok.



Pertamina pada awal Maret 2022 hanya menyesuaikan harga 3 jenis BBM nonsubsidi yang dijualnya yakni Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex, mengikuti naiknya harga minyak mentah dunia. Sementara, Pertalite dan Pertamax masih tetap, yaitu Rp7.650 per liter dan Rp9.000 per liter.

Terpisah, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga-Subholding Commercial & Trading Pertamina Irto P Gintings mengatakan bahwa harga Pertalite terakhir disesuaikan tiga tahun lalu, yaitu pada Januari 2019. Selama pandemi dan hingga masa pemulihan ketika harga minyak telah naik, belum ada penyesuaian harga kembali untuk Pertalite.

Hingga Januari 2022, porsi konsumsi Pertalite sekitar 52% dari total konsumsi BBM nasional. Sedangkan porsi BBM lainnya (Pertamax Series dan Dex Series) sekitar 13% yang merupakan BBM yang tidak disubsidi dan tidak dikompensasi.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1413 seconds (0.1#10.140)