Sulawesi Utara Ekspor 128 Ton Kelapa Parut ke Eropa
loading...
A
A
A
MANADO - Sulawesi Utara (Sulut) dikenal sebagai salah satu penghasil kelapa terbesar di Indonesia. Bahkan ekspor produk kelapa Sulawesi Utara terus mendunia.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Kabarantan) Ali Jamil menyampaikan ekspor kelapa dan produk turunannya terus meningkat di tengah lesunya ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini.
"Sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian maka ekspor pertanian harus terus kita dorong dan fasilitasi agar memenuhi persyaratan negara tujuan," ujarnya di Manado, Senin (15/6/2020).
Menurut Ali, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado kembali mensertifikasi ekspor kelapa parut sebanyak 128 ton milik PT Royal Coconut.
"Pada hari Sabtu, 14 Juni 2020, produk kelapa senilai Rp2,8 miliar tersebut dikapalkan dari Pelabuhan Bitung ke Prancis, Belanda, Jerman sampai Rusia," terangnya.
Berdasarkan data Iqfast Barantan, kelapa parut diekspor ke Belanda dan Jerman masing-masing sebanyak 26 ton dengan nilai Rp596,7 juta, Prancis sebanyak 24 ton dengan nilai barang Rp480,9 juta dan ke Rusia sebanyak 52 ton dengan nilai Rp1 miliar.
Sementara Donni Muksydayan, Kepala Karantina Manado menambahkan bahwa produk kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor dari Sulawesi Utara.
"Selain kelapa parut, ekspor produk turunan kelapa lainnya juga tinggi seperti bungkil kelapa, tepung kelapa, santan, serabut serta minyak kelapa (CCO). Bahkan CCO asal Sulawesi Utara salah satu penguasa pasar dunia karena mutunya terkenal baik," pungkasnya.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Kabarantan) Ali Jamil menyampaikan ekspor kelapa dan produk turunannya terus meningkat di tengah lesunya ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini.
"Sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian maka ekspor pertanian harus terus kita dorong dan fasilitasi agar memenuhi persyaratan negara tujuan," ujarnya di Manado, Senin (15/6/2020).
Menurut Ali, Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado kembali mensertifikasi ekspor kelapa parut sebanyak 128 ton milik PT Royal Coconut.
"Pada hari Sabtu, 14 Juni 2020, produk kelapa senilai Rp2,8 miliar tersebut dikapalkan dari Pelabuhan Bitung ke Prancis, Belanda, Jerman sampai Rusia," terangnya.
Berdasarkan data Iqfast Barantan, kelapa parut diekspor ke Belanda dan Jerman masing-masing sebanyak 26 ton dengan nilai Rp596,7 juta, Prancis sebanyak 24 ton dengan nilai barang Rp480,9 juta dan ke Rusia sebanyak 52 ton dengan nilai Rp1 miliar.
Sementara Donni Muksydayan, Kepala Karantina Manado menambahkan bahwa produk kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor dari Sulawesi Utara.
"Selain kelapa parut, ekspor produk turunan kelapa lainnya juga tinggi seperti bungkil kelapa, tepung kelapa, santan, serabut serta minyak kelapa (CCO). Bahkan CCO asal Sulawesi Utara salah satu penguasa pasar dunia karena mutunya terkenal baik," pungkasnya.
(bon)