Dirut PLN Optimistis Harga Listrik PLTS Bisa Turun hingga Rp 500 per kWh

Rabu, 23 Maret 2022 - 20:29 WIB
loading...
Dirut PLN Optimistis Harga Listrik PLTS Bisa Turun hingga Rp 500 per kWh
Dirut PLN Darmawan Prasodjo bersama Menteri ESDM Arifin Tasrif mengikuti gelaran parade kendaraan listrik di Yogyakarta, Rabu (23/3/2022). FOTO/dok.PLN
A A A
YOGYAKARTA - Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo optimistis biaya produksi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia ke depan semakin kompetitif dibandingkan pembangkit fosil. Tahun 2015 lalu harga PLTS dipatok USD 25 sen per kilowatt hour (kWh).

"Namun saat ini, harga PLTS mampu ditekan berkisar USD 5,8 sen per kWh, bahkan dengan tren saat ini dapat turun di bawah USD 4 sen per kWh," katanya, Rabu (23/3/2022).



Dia mengatakan bahwa saat ini sudah ada penurunan harga yang cukup signifikan. Dalam lelang terbaru yang dibuka pada 1 Maret lalu, harga listrik PLTS dapat ditekan hingga USD3,5 sen atau Rp 500 per kWh. Sedangkan untuk baterai hari ini harganya mencapai USD 13 sen per kWh yang dulunya sempat di angka USD 50 sen per kWh. Artinya, ada penurunan biaya hampir 80%.

"Perkembangan teknologi dan inovasi mampu menekan mengurangi harga dari pembangkit EBT. Ini menjawab dilema antara energi bersih tapi mahal atau energi kotor tapi murah. Ini bisa dijawab, bahwa dalam kurun waktu energi bersih dan murah bisa dicapai," tegas Darmawan.

Lebih lanjut, Darmawan juga menargetkan akan menjangkau beberapa sumber energi terbarukan lainnya untuk lari dari emisi karbon. Ia menyebut ini juga bagian untuk mempertahankan ketahanan energi.



PLN juga berkomitmen melakukan konversi 33 PLTD menjadi berbasis gas, khususnya di wilayah terpencil. Dalam Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan (RKAP) PLN 2022, bauran energi dari pembangkit gas di akhir tahun direncanakan menjadi sebesar 18,76% dari 18,1% pada Februari 2022.

Penambahan kapasitas ini masuk dari program dedieselisasi PLTD yang saat ini masih mendominasi di wilayah Nusa Tenggara dengan porsi 65%, serta Maluku dan Papua dengan porsi 85,9%.

(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1824 seconds (0.1#10.140)