Awal April, Teladan Prima Agro Siap Melantai di Bursa
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Teladan Prima Agro Tbk (TPA) bersiap untuk mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal April 2022.
Direktur Utama PT Teladan Prima Agro Tbk, Wishnu Wardana mengatakan, Teladan Prima Agro menawarkan investasi menarik bagi investor jangka melalui saham yang ditawarkan di BEI. Hal ini seiring perseroan memiliki agenda bisnis secara berkelanjutan.
"TPA di tahun ini dan tahun depan memiliki tiga agenda bisnis penting secara berkelanjutan, di antaranya pengembangan biogas power plant, pembangunan dan pengembangan pabrik crude palm kernel oil (CPKO) serta penambahan lahan melalui akuisisi inorganic," kata dia melalui pernyataannya, Jumat (25/3/2022).
Adapun perseroan memiliki konsesi yang seluruhnya terletak di Kalimantan Timur, dengan total lebih dari 60.000 hektar, memberikan nilai tambah tersendiri bagi TPA.
"Pengelolaan usaha secara efisien dapat dilakukan di satu wilayah yang terpadu. Sentralisasi ini memberikan tim manajeman kemampuan untuk berfokus pada seluruh aspek pengelolaan mulai dari produksi dan pengolahan kelapa sawit, operasional usaha, hingga penerapan program keberlanjutan yang inovatif dan membawa dampak positif langsung bagi masyarakat setempat," ujar dia.
Selain itu, perseroan menyatakan TPA dikelola oleh tim eksekutif yang berpengalaman luas di sektor usaha kelapa sawit. Dengan rekam jejak puluhan tahun, tim manajemen TPA sangat memahami pengelolaan siklus penanaman yang membuat produktivitas puncak TPA menjangkau jauh ke masa depan.
Antara 2018-2020, volume penjualan minyak sawit mentah (CPO) TPA meningkat pada tingkat pertumbuhan per tahun (CAGR) selama rentang periode tersebut sebesar 13,2 persen, sehingga menghasilkan CAGR pendapatan sebesar 18,6 persen. Yield produksi TBS Inti TPA mencapai 21,4 ton/hektar pada 2020.
Direktur Utama PT Teladan Prima Agro Tbk, Wishnu Wardana mengatakan, Teladan Prima Agro menawarkan investasi menarik bagi investor jangka melalui saham yang ditawarkan di BEI. Hal ini seiring perseroan memiliki agenda bisnis secara berkelanjutan.
"TPA di tahun ini dan tahun depan memiliki tiga agenda bisnis penting secara berkelanjutan, di antaranya pengembangan biogas power plant, pembangunan dan pengembangan pabrik crude palm kernel oil (CPKO) serta penambahan lahan melalui akuisisi inorganic," kata dia melalui pernyataannya, Jumat (25/3/2022).
Adapun perseroan memiliki konsesi yang seluruhnya terletak di Kalimantan Timur, dengan total lebih dari 60.000 hektar, memberikan nilai tambah tersendiri bagi TPA.
"Pengelolaan usaha secara efisien dapat dilakukan di satu wilayah yang terpadu. Sentralisasi ini memberikan tim manajeman kemampuan untuk berfokus pada seluruh aspek pengelolaan mulai dari produksi dan pengolahan kelapa sawit, operasional usaha, hingga penerapan program keberlanjutan yang inovatif dan membawa dampak positif langsung bagi masyarakat setempat," ujar dia.
Selain itu, perseroan menyatakan TPA dikelola oleh tim eksekutif yang berpengalaman luas di sektor usaha kelapa sawit. Dengan rekam jejak puluhan tahun, tim manajemen TPA sangat memahami pengelolaan siklus penanaman yang membuat produktivitas puncak TPA menjangkau jauh ke masa depan.
Antara 2018-2020, volume penjualan minyak sawit mentah (CPO) TPA meningkat pada tingkat pertumbuhan per tahun (CAGR) selama rentang periode tersebut sebesar 13,2 persen, sehingga menghasilkan CAGR pendapatan sebesar 18,6 persen. Yield produksi TBS Inti TPA mencapai 21,4 ton/hektar pada 2020.
(nng)