Konsumsi BBM Naik Terus, PLN: Butuh Devisa Rp357 Triliun untuk Impor Minyak Tahun Ini

Senin, 28 Maret 2022 - 16:27 WIB
loading...
Konsumsi BBM Naik Terus, PLN: Butuh Devisa Rp357 Triliun untuk Impor Minyak Tahun Ini
Ilustrasi foto/Ist
A A A
JAKARTA - Besarnya impor minyak mentah yang dilakukan Indonesia, ditambah harganya yang sedang tinggi, menyebabkan membengkaknya dana yang dibutuhkan.

PT PLN (Persero) memproyeksikan kebutuhan devisa Indonesia mencapai Rp357 triliun untuk mengimpor minyak mentah pada tahun ini. Angka tersebut didasarkan pada asumsi harga minyak dunia sebesar USD100 per barel.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, saat ini kebutuhan minyak dalam negeri mencapai 1,4 juta barel per hari.

Bahkan, diperkirakan semakin naik di tahun-tahun mendatang akibat masifnya pembangunan infrastruktur seperti Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera.



Akibatnya, devisa yang dibutuhkan pun membesar. Darmawan berhitung, pada 2025 mendatang devisa untuk impor minyak mencapai Rp613 triliun.

"Berapa devisa yang dibutuhkan untuk mengimpor minyak? Adalah USD100 per barel. Ini di tahun 2022 Rp357 triliun," bebernya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (28/3/2022).

Dia menjelaskan, pertumbuhan minyak sebelumnya hanya berada di kisaran 2,8% per tahun. Namun, dengan adanya pembangunan infrastruktur dan interkoneksi jalan lainnya, maka pertumbuhan minyak yang naik menjadi 5,4% per tahun.

"Untuk itu kita lihat saat ini 1,4 juta bph 2025 naik jadi 1,7 juta bph per hari pada 2030, 2,6 juta pada 2050 naik jadi 4,6 juta bph dengan asumsi pertumbuhan sekitar 5%. Di sisi lain produksi kita menurun dari 2022 700.000 barel per hari, semakin turun sampai ke 2050," urainya.



Kondisi ini, lanjut dia, memberikan suatu tekanan luar biasa karena pemerintah harus menyediakan energi yang berbasis pada impor.

Meski begitu, langkah ini bisa diatasi melalui peralihan dari transportasi berbasis bahan bakar minyak (BBM) ke transportasi berbasis listrik.

"Pergeseran transportasi berbasis BBM menjadi transportasi berbasis listrik adalah solusi yang sangat tepat," tandasnya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1175 seconds (0.1#10.140)