Dorong Kinerja BPR-BPRS, Perbarindo Galakkan Digitalisasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia ( Perbarindo ) mencatat aset bank perkreditan rakyat ( BPR ) tumbuh sebesar 8,62%. Sementara bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) tumbuh 14,16% sepanjang 2021.
Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto menjelaskan selama pandemi, kinerja Industri BPR – BPRS tetap tumbuh positif walaupun melambat. Seperti terlihat pada indikator kinerja tahun 2021. Kredit yang disalurkan BPR pun tumbuh sebesar 5,24%. Sedangkan BPRS mencatat perrumbuhan kredit sebesar 12,20%.
"Dana pihak ketiga dalam bentuk tabungan tumbuh 9,47% (BPR) dan BPRS 15,60%, serta deposito tumbuh sebesar 10,56% (BPR) dan 19,34% (BPRS). BPR – BPRS tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, meskipun dalam masa pandemi Covid-19," ungkap Joko dalam Rakernas Perbarindo, Rabu (30/3/2022).
Joko mencatat industri BPR – BPRS saat ini memang menghadapi tantangan yang tidak mudah, kondisi pandemi Covid-19 yang belum diketahui akan berakhir, masih terus membayangi pertumbuhan kinerja BPR-BPRS. Selain itu, perkembangan bisnis yang dinamis mendorong berbagai pelaku lembaga jasa keuangan baik bank maupun non bank, sangat ekspansif dalam menyasar pangsa pasar BPR – BPRS.
Kondisi ini dinilai Joko mendorong persaingan usaha yang semakin kompetitif, antara BPR – BPRS dengan pelaku usaha jasa keuangan. Di lain sisi, pandemi juga mendorong naiknya preferensi masyarakat menggunakan transaksi yang berbasis digital baik untuk layanan perbankan maupun untuk berbelanja melalui aplikasi dan e-commerce.
Untuk menjawab hal tersebut, Perbarindo bersama dengan PT Finnet Indonesia telah merampung produk co-branding dengan nama Finpay Money-BPR e-cash. Produk ini merupakan uang elektronik yang akan menghadirkan kemudahan transaksi untuk pembelian dan pembayaran beragam kebutuhan serta dilengkapi dengan QRIS.
Perbarindo, lanjut Joko, juga mengambil berbagai langkah inisiatif untuk mendorong kinerja BPR-BPRS. Melalui Rakernas Perbarindo pun dilakukan launching BPR e-cash dan BPR Digi.
"Selain itu, dalam acara ini juga dilakukan penandatangan perjanjian kerja sama dan nota kesepahaman antara Perbarindo dengan berbagai pihak untuk melakukan sinergi, kolaborasi dan kerja sama guna memperkuat serta meningkatkan daya saing Industri BPR-BPRS di Indonesia," ungkapnya.
Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto menjelaskan selama pandemi, kinerja Industri BPR – BPRS tetap tumbuh positif walaupun melambat. Seperti terlihat pada indikator kinerja tahun 2021. Kredit yang disalurkan BPR pun tumbuh sebesar 5,24%. Sedangkan BPRS mencatat perrumbuhan kredit sebesar 12,20%.
"Dana pihak ketiga dalam bentuk tabungan tumbuh 9,47% (BPR) dan BPRS 15,60%, serta deposito tumbuh sebesar 10,56% (BPR) dan 19,34% (BPRS). BPR – BPRS tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, meskipun dalam masa pandemi Covid-19," ungkap Joko dalam Rakernas Perbarindo, Rabu (30/3/2022).
Joko mencatat industri BPR – BPRS saat ini memang menghadapi tantangan yang tidak mudah, kondisi pandemi Covid-19 yang belum diketahui akan berakhir, masih terus membayangi pertumbuhan kinerja BPR-BPRS. Selain itu, perkembangan bisnis yang dinamis mendorong berbagai pelaku lembaga jasa keuangan baik bank maupun non bank, sangat ekspansif dalam menyasar pangsa pasar BPR – BPRS.
Kondisi ini dinilai Joko mendorong persaingan usaha yang semakin kompetitif, antara BPR – BPRS dengan pelaku usaha jasa keuangan. Di lain sisi, pandemi juga mendorong naiknya preferensi masyarakat menggunakan transaksi yang berbasis digital baik untuk layanan perbankan maupun untuk berbelanja melalui aplikasi dan e-commerce.
Untuk menjawab hal tersebut, Perbarindo bersama dengan PT Finnet Indonesia telah merampung produk co-branding dengan nama Finpay Money-BPR e-cash. Produk ini merupakan uang elektronik yang akan menghadirkan kemudahan transaksi untuk pembelian dan pembayaran beragam kebutuhan serta dilengkapi dengan QRIS.
Perbarindo, lanjut Joko, juga mengambil berbagai langkah inisiatif untuk mendorong kinerja BPR-BPRS. Melalui Rakernas Perbarindo pun dilakukan launching BPR e-cash dan BPR Digi.
"Selain itu, dalam acara ini juga dilakukan penandatangan perjanjian kerja sama dan nota kesepahaman antara Perbarindo dengan berbagai pihak untuk melakukan sinergi, kolaborasi dan kerja sama guna memperkuat serta meningkatkan daya saing Industri BPR-BPRS di Indonesia," ungkapnya.