Solar Subsidi Langka Digoyang Oplosan, Giliran Wapres Angkat Bicara
loading...
A
A
A
SURABAYA - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan agar segera mengantisipasi kelangkaan solar yang terjadi di sejumlah daerah.
"Ya kemarin Bapak Presiden sudah memberikan instruksi ini agar segera diantisipasi kelangkaan solar ini," kata Wapres di sela kunjungan kerja di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (31/2/2022).
Wapres juga menegaskan para menteri terkait telah diminta melakukan langkah untuk pemenuhan ketersediaan soal ini. Dia memastikan saat ini sedang digodok sejumlah langkah untuk mengatasi kelangkaan solar.
"Para menteri terkait diminta melakukan langkah-langkah untuk pemenuhan ketersediaan solar ini. Saya kira tunggu saja beberapa hari ini, akan beberapa yang diumumkan langkah langkah seperti apa, saat ini sedang digodok," tegas Wapres.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan kelangkaan terjadi karena kuota solar bersubsidi pada 2022 jebol hingga 15,1 juta kiloliter (kl), lebih kecil dibandingkan tahun lalu, sedangkan kebutuhan meningkat akibat perekonomian yang kembali mulai pulih dan ada dugaan penyelewengan di lapangan.
Pertamina telah mendistribusikan solar bersubsidi hingga melebihi 10% dari kuota bulanan yang ditetapkan pemerintah. Untuk mengatasi kelangkaan itu, Pertamina tetap akan mendistribusikan ke daerah-daerah yang membutuhkan telah melebihi kuota yang ditetapkan Badan Paengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR, Selasa (29/3/2022), Nicke menduga ada penyelewengan penggunaan solar subsidi oleh industri besar seperti perusahaan tambang hingga sawit. Tak hanya itu, baru-baru ini praktik pengoplosan solar untuk industri terungkap di Sumatera Selatan (Sumsel).
"Ya kemarin Bapak Presiden sudah memberikan instruksi ini agar segera diantisipasi kelangkaan solar ini," kata Wapres di sela kunjungan kerja di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (31/2/2022).
Wapres juga menegaskan para menteri terkait telah diminta melakukan langkah untuk pemenuhan ketersediaan soal ini. Dia memastikan saat ini sedang digodok sejumlah langkah untuk mengatasi kelangkaan solar.
"Para menteri terkait diminta melakukan langkah-langkah untuk pemenuhan ketersediaan solar ini. Saya kira tunggu saja beberapa hari ini, akan beberapa yang diumumkan langkah langkah seperti apa, saat ini sedang digodok," tegas Wapres.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan kelangkaan terjadi karena kuota solar bersubsidi pada 2022 jebol hingga 15,1 juta kiloliter (kl), lebih kecil dibandingkan tahun lalu, sedangkan kebutuhan meningkat akibat perekonomian yang kembali mulai pulih dan ada dugaan penyelewengan di lapangan.
Pertamina telah mendistribusikan solar bersubsidi hingga melebihi 10% dari kuota bulanan yang ditetapkan pemerintah. Untuk mengatasi kelangkaan itu, Pertamina tetap akan mendistribusikan ke daerah-daerah yang membutuhkan telah melebihi kuota yang ditetapkan Badan Paengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR, Selasa (29/3/2022), Nicke menduga ada penyelewengan penggunaan solar subsidi oleh industri besar seperti perusahaan tambang hingga sawit. Tak hanya itu, baru-baru ini praktik pengoplosan solar untuk industri terungkap di Sumatera Selatan (Sumsel).
(nng)