PLN Suplai Listrik 1.026 MVA ke 5 Perusahaan Smelter di Pulau Sulawesi

Kamis, 07 April 2022 - 14:40 WIB
loading...
A A A
Ia memprediksi kebutuhan listrik di Sulawesi bakal kian meningkat seiring pertumbuhan industri di wilayah tersebut, termasuk untuk industri smelter. Kebutuhan listrik untuk fasilitas smelter di Sulawesi diproyeksikan lebih dari 6.000 MVA.

Hal ini ditunjukkan dengan adanya permintaan suplai daya dari sejumlah perusahaan smelter yaitu, PT Celebessi Metalindo Utama dengan kebutuhan daya 450 MVA, PT Buttatoa Smelter Pratama sebesar 236 MVA, PT Central Omega Resources Industri Indonesia Tbk (CORII) sekitar 180 MVA, dan PT Industri Smelter Nusantara (ISN) sebesar 70 MVA.

Direktur Utama PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, Jos Stefan Hideky menyampaikan bahwa kehadiran smelter terbukti mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, kebutuhan listrik yang andal dan berkualitas dari PLN diharapkan dapat terus berlanjut.

"Harapan kami, PJBTL ini bisa menjadikan kerja sama semakin baik lagi ke depan," tuturnya.



Dia pun memaparkan, semenjak HNI mulai memproduksi feronikel, pertumbuhan ekonomi di Bantaeng tumbuh dua digit, 12 persen. "Bahkan tahun lalu Bantaeng mencatatkan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulawesi Selatan," kata Jos.

Direktur Utama PT Celebessi Metalindo Utama Teddy M.I. Haykal turut mengakui jika listrik untuk industri smelter ibarat nafas. Untuk itu, perusahaannya memilih untuk mendapatkan pasokan listrik dari PLN setelah melalui pertimbangan yang cukup lama.

"Setelah melakukan pertimbangan, kami memutuskan bersinergi dengan PLN. Terima kasih, terutama untuk PLN, yang telah meyakinkan kami bahwa penyediaan tenaga listrik untuk smelter didukung sepenuhnya," papar Teddy.

Siap Pasok Energi Hijau

Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua PLN Adi Priyanto juga memastikan bahwa PLN siap memenuhi kebutuhan listrik industri smelter di Sulawesi dengan energi hijau. Terlebih, potensi EBT di wilayah Sulawesi terbilang sangat melimpah, mulai dari sumber daya air, panas bumi, tenaga bayu, dan lainnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3179 seconds (0.1#10.140)