E-Commerce Makin Moncer, Startup Binaan HUB.ID Perluas Pasar Pedesaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui program HUB.ID 2021 terus mendorong tumbuh kembang industri startup digital di Tanah Air.
Melalui program ini, startup digital difasilitasi untuk melakukan pertemuan bisnis dengan korporasi baik BUMN ataupun swasta, Kementerian/Lembaga (K/L), Pemerintah daerah (Pemda), serta investor.
Koordinator Business Matchmaking Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Luat Sihombing dalam acara HUB.ID Alumni Talks, Kamis (7/4/2022) mengatakan, HUB.ID bisa menjadi platform bagi startup digital Indonesia untuk bertumbuh dari skala bisnis. Termasuk memperluas kerja sama bisnis dan memperbanyak aktivitas bisnis.
Menurut Luat, startup yang masuk ke dalam program HUB.ID 2021 sektornya cukup beragam, di antaranya pariwisata, keuangan, logistik, pertanian, perikanan. Salah satu startup yang dinilai menunjukkan perkembangan positif adalah Dagangan.
“Dari semua startup ini terbilang cukup beragam. Mereka memberikan inovasi, salah satunya Dagangan yang bergerak dalam bidang logistik,” sebut Luat, dikutip Senin (11/4/2022).
Sebagai informasi, Dagangan merupakan startup yang bergerak di bidang perdagangan (commerce) barang konsumsi dan kebutuhan sehari-hari.
CEO dan Co-Founder Dagangan Ryan Manafe menyatakan, teknologi bisa menjadi solusi nyata bagi masyarakat. Dalam hal ini, Dagangan hadir untuk memberikan akses bahan pokok yang wajar.
“Dalam dua tahun Dagangan telah menjangkau 10.000 desa khususnya di Pulau Jawa, dengan 30.000 pengguna dari mulai perorangan, pemilik toko, dan UMKM,” bebernya.
Menurut dia, Dagangan memasilitasi masyarakat di daerah akan akses terhadap berbagai barang kebutuhan yang kini sudah mencapai 100.000 transaksi.
Saat ini Dagangan menargetkan sejumlah pembangunan gudang mikro di pulau Jawa yang dilakukan untuk menembus lebih banyak pasar daerah di tingkat pedesaan.
Pada kesempatan yang sama, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming mengatakan, pandemi mendorong percepatan digitalisasi di segala aspek.
Semua kini harus menggunakan teknologi digital, mulai dari pendidikan, perkantoran, usaha, seni budaya hingga pelayanan administrasi. Pihaknya juga mendorong para pelaku usaha, termasuk UMKM, untuk masuk dalam transformasi digital.
“Dalam hal ini saya mendukung pertumbuhan startup sebagai percepatan transformasi digital. Saya berharap startup Dagangan ke depan dapat bersinergi dengan pemerintah termasuk dengan kota Solo guna mendukung pelaku usaha dalam ekosistem digital,” paparnya.
Kehadiran startup Dagangan ini selaras dengan potensi ekonomi digital Indonesia yang besar, termasuk juga transaksi jual beli online melalui platform e-commerce.
Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nina Mora mengatakan, pada tahun 2022 saja, transaksi e-commerce diperkirakan mencapai Rp528 triliun atau tumbuh 5,2% dari tahun sebelumnya.
“Dengan itu diharapkan sumbangsih e-commerce menyumbang sekitar 33,37% dari ekonomi digital Indonesia,” kata Nina.
Dia pun menyatakan e-commerce sebagai salah satu sarana efektif untuk promosi. Menurut data digital report, 68% dari total populasi Indonesia sudah menggunakan media sosial, sehingga promosi di media sosial bisa memudahkan.
Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, Indonesia saat ini sedang berada dalam era akselerasi transformasi digital nasional yang ditandai dengan berbagai upaya percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur digital.
Kemenkominfo, kata dia, berperan tidak hanya sebagai regulator tetapi juga fasilitator yang menyiapkan masyarakat yang siap untuk hidup di era ekonomi digital dengan berbagai program.
“Salah satunya melalui HUB.ID, program pembinaan startup yang berkesinambungan komprehensif," ucap Semuel.
Mendukung hal tersebut program 1.000 Startup Digital dan Startup Studio Indonesia hadir untuk menjaring talenta-talenta digital dan membekali mereka dengan mentoring intensif hingga siap menjadi pemimpin perusahan teknologi atau startup digital.
Melalui program ini, startup digital difasilitasi untuk melakukan pertemuan bisnis dengan korporasi baik BUMN ataupun swasta, Kementerian/Lembaga (K/L), Pemerintah daerah (Pemda), serta investor.
Koordinator Business Matchmaking Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Luat Sihombing dalam acara HUB.ID Alumni Talks, Kamis (7/4/2022) mengatakan, HUB.ID bisa menjadi platform bagi startup digital Indonesia untuk bertumbuh dari skala bisnis. Termasuk memperluas kerja sama bisnis dan memperbanyak aktivitas bisnis.
Menurut Luat, startup yang masuk ke dalam program HUB.ID 2021 sektornya cukup beragam, di antaranya pariwisata, keuangan, logistik, pertanian, perikanan. Salah satu startup yang dinilai menunjukkan perkembangan positif adalah Dagangan.
“Dari semua startup ini terbilang cukup beragam. Mereka memberikan inovasi, salah satunya Dagangan yang bergerak dalam bidang logistik,” sebut Luat, dikutip Senin (11/4/2022).
Sebagai informasi, Dagangan merupakan startup yang bergerak di bidang perdagangan (commerce) barang konsumsi dan kebutuhan sehari-hari.
CEO dan Co-Founder Dagangan Ryan Manafe menyatakan, teknologi bisa menjadi solusi nyata bagi masyarakat. Dalam hal ini, Dagangan hadir untuk memberikan akses bahan pokok yang wajar.
“Dalam dua tahun Dagangan telah menjangkau 10.000 desa khususnya di Pulau Jawa, dengan 30.000 pengguna dari mulai perorangan, pemilik toko, dan UMKM,” bebernya.
Menurut dia, Dagangan memasilitasi masyarakat di daerah akan akses terhadap berbagai barang kebutuhan yang kini sudah mencapai 100.000 transaksi.
Saat ini Dagangan menargetkan sejumlah pembangunan gudang mikro di pulau Jawa yang dilakukan untuk menembus lebih banyak pasar daerah di tingkat pedesaan.
Pada kesempatan yang sama, Walikota Surakarta Gibran Rakabuming mengatakan, pandemi mendorong percepatan digitalisasi di segala aspek.
Semua kini harus menggunakan teknologi digital, mulai dari pendidikan, perkantoran, usaha, seni budaya hingga pelayanan administrasi. Pihaknya juga mendorong para pelaku usaha, termasuk UMKM, untuk masuk dalam transformasi digital.
“Dalam hal ini saya mendukung pertumbuhan startup sebagai percepatan transformasi digital. Saya berharap startup Dagangan ke depan dapat bersinergi dengan pemerintah termasuk dengan kota Solo guna mendukung pelaku usaha dalam ekosistem digital,” paparnya.
Kehadiran startup Dagangan ini selaras dengan potensi ekonomi digital Indonesia yang besar, termasuk juga transaksi jual beli online melalui platform e-commerce.
Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kementerian Perdagangan (Kemendag) Nina Mora mengatakan, pada tahun 2022 saja, transaksi e-commerce diperkirakan mencapai Rp528 triliun atau tumbuh 5,2% dari tahun sebelumnya.
“Dengan itu diharapkan sumbangsih e-commerce menyumbang sekitar 33,37% dari ekonomi digital Indonesia,” kata Nina.
Dia pun menyatakan e-commerce sebagai salah satu sarana efektif untuk promosi. Menurut data digital report, 68% dari total populasi Indonesia sudah menggunakan media sosial, sehingga promosi di media sosial bisa memudahkan.
Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, Indonesia saat ini sedang berada dalam era akselerasi transformasi digital nasional yang ditandai dengan berbagai upaya percepatan pemerataan pembangunan infrastruktur digital.
Kemenkominfo, kata dia, berperan tidak hanya sebagai regulator tetapi juga fasilitator yang menyiapkan masyarakat yang siap untuk hidup di era ekonomi digital dengan berbagai program.
“Salah satunya melalui HUB.ID, program pembinaan startup yang berkesinambungan komprehensif," ucap Semuel.
Mendukung hal tersebut program 1.000 Startup Digital dan Startup Studio Indonesia hadir untuk menjaring talenta-talenta digital dan membekali mereka dengan mentoring intensif hingga siap menjadi pemimpin perusahan teknologi atau startup digital.
(ind)