Erick Thohir Khawatir Kekuatan BUMN Disalahgunakan Pemimpin Tak Ber-AKHLAK
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir kembali menyinggung karakter kepemimpinan dewan direksi dan komisaris perusahaan pelat merah. Menurutnya, karakter kepemimpinan BUMN harus dilandaskan pada AKHLAK (amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif).
Kepintaran, kata Erick, tidak cukup menjadi modal bagi pemimpin perseroan, tetapi harus dilandasi karakter dan AKHLAK. Menurutnya, kepintaran tanpa karakter akan menjadi kerakusan.
"Kepintaran tanpa karakter tentu akan menjadi sebuah kerakusan, karena itu saya menekankan agar pimpinan BUMN yang merupakan putra terbaik juga punya tanggung jawab meneruskan regenerasi yang baik," ungkap Erick, Selasa (12/4/2022).
Erick mengingatkan BUMN menjadi kekuatan sepertiga dari makro ekonomi Indonesia. Namun begitu, dia khawatir kekuatan ini justru disalahgunakan oleh pemimpin perusahaan yang tidak ber-AKHLAK.
AKHLAK menjadi nilai yang diterapkan Kementerian BUMN dalam melayani negeri. Masing-masing nilai yang terkandung dalam AKHLAK memiliki penjabarannya sendiri untuk penerapan kode etik dan kode perilaku yang akan diterapkan di Kementerian BUMN.
"Karena kita tidak mau juga menjadi sebuah kekuatan besar yang justru salah arah dan tidak diiringi dengan karakter yang baik," ungkap dia.
Regenerasi kepemimpinan BUMN menjadi fokus Erick Thohir melalui program transformasi human capital atau sumber daya manusia (SDM). Selain menetapkan sejumlah milenial menduduki posisi direksi perusahaan, Erick juga meminta perseroan membuka lowongan pekerjaan dalam jumlah besar.
Saat ini, dirinya telah meresmikan Rekrutmen Bersama BUMN, salah satu program yang membuka lowongan pekerjaan bagi 2.700 anak muda di Indonesia. Erick berharap upaya ini mampu mendorong kinerja perusahaan ke depannya.
"Penting buat kita memetakan keberpihakan terhadap talenta-talenta terbaik untuk bergabung di BUMN, karena kita sadari sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia ada di BUMN. Jadi kita harus sadari juga bahwa yang berkarier di BUMN adalah putra-putri terbaik," tutur dia.
Kepintaran, kata Erick, tidak cukup menjadi modal bagi pemimpin perseroan, tetapi harus dilandasi karakter dan AKHLAK. Menurutnya, kepintaran tanpa karakter akan menjadi kerakusan.
"Kepintaran tanpa karakter tentu akan menjadi sebuah kerakusan, karena itu saya menekankan agar pimpinan BUMN yang merupakan putra terbaik juga punya tanggung jawab meneruskan regenerasi yang baik," ungkap Erick, Selasa (12/4/2022).
Erick mengingatkan BUMN menjadi kekuatan sepertiga dari makro ekonomi Indonesia. Namun begitu, dia khawatir kekuatan ini justru disalahgunakan oleh pemimpin perusahaan yang tidak ber-AKHLAK.
AKHLAK menjadi nilai yang diterapkan Kementerian BUMN dalam melayani negeri. Masing-masing nilai yang terkandung dalam AKHLAK memiliki penjabarannya sendiri untuk penerapan kode etik dan kode perilaku yang akan diterapkan di Kementerian BUMN.
"Karena kita tidak mau juga menjadi sebuah kekuatan besar yang justru salah arah dan tidak diiringi dengan karakter yang baik," ungkap dia.
Regenerasi kepemimpinan BUMN menjadi fokus Erick Thohir melalui program transformasi human capital atau sumber daya manusia (SDM). Selain menetapkan sejumlah milenial menduduki posisi direksi perusahaan, Erick juga meminta perseroan membuka lowongan pekerjaan dalam jumlah besar.
Saat ini, dirinya telah meresmikan Rekrutmen Bersama BUMN, salah satu program yang membuka lowongan pekerjaan bagi 2.700 anak muda di Indonesia. Erick berharap upaya ini mampu mendorong kinerja perusahaan ke depannya.
"Penting buat kita memetakan keberpihakan terhadap talenta-talenta terbaik untuk bergabung di BUMN, karena kita sadari sepertiga kekuatan ekonomi Indonesia ada di BUMN. Jadi kita harus sadari juga bahwa yang berkarier di BUMN adalah putra-putri terbaik," tutur dia.
(uka)