Menteri Sri Mulyani Bagikan Kunci Resiliensi di Webinar ILUNI UI

Selasa, 12 April 2022 - 12:30 WIB
loading...
Menteri Sri Mulyani Bagikan Kunci Resiliensi di Webinar ILUNI UI
Sri Mulyani berbagi kisah masa kecilnya di acara Iluni UI. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani membagikan pengalamannya saat Webinar Program Mentoring Future Star Corps bertajuk “Fall Seven, Rise Eight: Membangun Ketangguhan Mental Agar Konsisten Berprestasi" yang digelar Almamater Center Ikatan Alumni Universitas Indonesia ( ILUNI UI ) melalui Zoom, Sabtu lalu (9/4/2022).



Menurut Sri Mulyani, dukungan keluarga menjadi modal penting yang membentuk pola pikirnya saat ini. Sewaktu masih duduk di bangku SD, dirinya sempat mengalami minder terhadap kakaknya.

“Di sekolah kita kompetitif. Kakak saya juara, tapi saya dari SD tidak pernah juara kelas. Pada saat itu saya mungkin bisa jadi orang paling minder. Orang tua saya sangat memahami anak yang belum juara itu bukan anak yang gagal. Itu masa-masa kritikal dalam formasi kita. Jadi saya tetap merasa oke-oke aja meski nggak juara kelas,” ungkapnya, dikutip, Selasa (12/4/2022).

Lebih lanjut, Sri Mulyani menerangkan, sikap pertama dalam menghadapi kegagalan menjadi sangat penting. Merasa kecewa dan sedih itu wajar. Namun, jangan sampai menyiksa diri dengan berlarut-larut dan membodoh-bodohi diri sendiri.

Menurutnya lagi, dalam hidup ada hal-hal yang bisa kita kontrol dan ada yang tak bisa kita kontrol. “Kalau bisa dikontrol, kita berbuat yang terbaik, mikir, minta advice sama orang lain,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani pun berkata, ada kalanya kegagalan menjadi suatu keberkahan. Perspektif memberikan wisdom, yang tadinya kegagalan itu memalukan, ternyata adalah jalan keluar.

Sementara itu, profesional Coach, Co-Founder Kubik Coaching Ferlita Sari menjelaskan, untuk dapat bangkit dari keterpurukan harus menyadari bahwa kegagalan bisa dialami siapa saja. Ada tiga cara pandang tidak sehat yang membuat kita jadi sulit untuk bangkit.

"Pertama cara kita memandang diri sendiri, kedua cara memandang orang lain, dan ketiga cara memandang dunia," kata Ferlita.



Dia pun membagikan empat pola pikir yang dimiliki oleh orang yang memiliki resiliensi. Menurut Ferlita, orang yang memiliki resiliensi meyakini kesulitan bisa menimpa siapa saja.

Selain itu, mereka juga meyakini, di dunia tidak ada yang abadi, termasuk kegagalan dan kesulitan hidup. Mereka juga fokus pada apa saja yang bisa diubah. Lalu, mereka percaya bahwa dukungan selalu ada. Jika tidak melalui keluarga, ada teman, atau bahkan bisa mencari melalui dukungan profesional.

“Modal resilient sudah diberikan Tuhan kepada kita. Pada saat masih kecil, jatuh ya bangun lagi, nggak ada masalah. Jatuh dua kali, bangun tiga kali. Jatuh tujuh kali, bangun delapan kali,” tutur Ferlita.

Sementara itu, Ketua Umum ILUNI UI Andre Rahadian mengatakan, generasi muda sebagai pemimpin bangsa pada 2045 harus memiliki resiliensi. Hal ini disebabkan begitu banyaknya tantangan yang dihadapi dengan adanya kondisi volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA) akibat pandemi.

Untuk itu, sebagai bagian dari kaderisasi Almamater Center ILUNI UI, Future Star Corps kembali diadakan. Future Star Corps merupakan program seminar, coaching, dan mentoring yang dilaksanakan oleh Departemen Alumni Mentorship di bawah Almamater Center ILUNI UI untuk mahasiswa tingkat akhir dan alumni muda.



“FSC ini memberi soft skill karena kita melihat EQ menjadi sangat penting. Emosional, ketangguhan, dan ketahanan mental jadi berperan dalam menentukan sukses atau tidak dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada,” ujarnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1959 seconds (0.1#10.140)