Percepatan Pembangunan Jalan Tol, INA Kucurkan Rp53,8 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia Investment Authority (INA) mencatat pendanaan pembentukan platform investasi mencapai USD3,75 miliar atau setara Rp53,8 triliun. Pembentukan ini direalisasikan pada tahun lalu.
Dana tersebut digunakan untuk penambahan modal di sektor jalan tol dengan mitra strategis global. Mitra strategis tersebut di antaranya Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), APG Asset Management (APG), dan Caisse de dépôtet placement du Québec (CDPQ).
"Tahun lalu, INA menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) untuk membentuk platform investasi dengan komitmen hingga USD3,75 miliar untuk penanaman modal di sektor jalan tol dengan mitra strategis global," ujar CEO INA Ridha Wirakusumah, Kamis (14/4/2022).
Saat ini INA resmi melakukan kerja sama investasi dengan dua BUMN Karya yakni PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Kolaborasi ketiga entitas pelat merah ini untuk mempercepat pengembangan jalan tol di Indonesia.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Induk (Heads of Agreement/HOA) antara INA dan Hutama Karya untuk sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera. Dimana, mencakup ruas Tol Bakauheni – Terbanggi Besar, Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, dan Tol Medan – Binjai.
Ketiga entitas pun telah mengkonfirmasi dimulainya transaksi atau Confirmation of Transaction Commencement (CTC) antara INA dan anak usaha Waskita, PT Waskita Toll Road untuk sejumlah ruas Jalan Tol Trans Jawa mencakup ruas-ruas Tol Kanci – Pejagan dan Tol Pejagan – Pemalang.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menyebut kerja sama investasi dengan INA merupakan tindak lanjut dari Heads of Agreement yang telah ditandatangani pada 21 Februari 2022.
Di mana, investasi INA akan mendukung komitmen perusahaan untuk menyelesaikan pembangunan ruas-ruas tol, terutama proyek strategis nasional yang ditetapkan pemerintah.
“Hal ini sejalan dengan strategi bisnis Waskita dalam memperkuat modal kerja, sehingga kinerja keuangan dan operasional kedepannya akan lebih stabil dan memperkokoh kesinambungan perseroan," tutur Destiawan.
Komitmen Waskita, lanjut dia, untuk memastikan bahwa dalam lima tahun ke depan, proyek-proyek yang dikerjakan oleh emiten dengan kode saham WSKT ini dapat berjalan dengan baik.
Sesuai mandat, INA berperan menarik investasi domestik dan internasional (foreign direct investment) sebagai alternatif pembiayaan non-utang, yang digunakan untuk membangun infrastruktur berkelanjutan di Indonesia, termasuk pengembangan infrastruktur jalan tol.
Dana tersebut digunakan untuk penambahan modal di sektor jalan tol dengan mitra strategis global. Mitra strategis tersebut di antaranya Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), APG Asset Management (APG), dan Caisse de dépôtet placement du Québec (CDPQ).
"Tahun lalu, INA menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) untuk membentuk platform investasi dengan komitmen hingga USD3,75 miliar untuk penanaman modal di sektor jalan tol dengan mitra strategis global," ujar CEO INA Ridha Wirakusumah, Kamis (14/4/2022).
Saat ini INA resmi melakukan kerja sama investasi dengan dua BUMN Karya yakni PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Kolaborasi ketiga entitas pelat merah ini untuk mempercepat pengembangan jalan tol di Indonesia.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Induk (Heads of Agreement/HOA) antara INA dan Hutama Karya untuk sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera. Dimana, mencakup ruas Tol Bakauheni – Terbanggi Besar, Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, dan Tol Medan – Binjai.
Ketiga entitas pun telah mengkonfirmasi dimulainya transaksi atau Confirmation of Transaction Commencement (CTC) antara INA dan anak usaha Waskita, PT Waskita Toll Road untuk sejumlah ruas Jalan Tol Trans Jawa mencakup ruas-ruas Tol Kanci – Pejagan dan Tol Pejagan – Pemalang.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menyebut kerja sama investasi dengan INA merupakan tindak lanjut dari Heads of Agreement yang telah ditandatangani pada 21 Februari 2022.
Di mana, investasi INA akan mendukung komitmen perusahaan untuk menyelesaikan pembangunan ruas-ruas tol, terutama proyek strategis nasional yang ditetapkan pemerintah.
“Hal ini sejalan dengan strategi bisnis Waskita dalam memperkuat modal kerja, sehingga kinerja keuangan dan operasional kedepannya akan lebih stabil dan memperkokoh kesinambungan perseroan," tutur Destiawan.
Komitmen Waskita, lanjut dia, untuk memastikan bahwa dalam lima tahun ke depan, proyek-proyek yang dikerjakan oleh emiten dengan kode saham WSKT ini dapat berjalan dengan baik.
Sesuai mandat, INA berperan menarik investasi domestik dan internasional (foreign direct investment) sebagai alternatif pembiayaan non-utang, yang digunakan untuk membangun infrastruktur berkelanjutan di Indonesia, termasuk pengembangan infrastruktur jalan tol.
(ind)