KIJA-PLIN kembangkan mixed used 16 ha

Senin, 03 Juni 2013 - 18:49 WIB
KIJA-PLIN kembangkan mixed used 16 ha
KIJA-PLIN kembangkan mixed used 16 ha
A A A
Sindonews.com - Emiten pengembang kawasan industri, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menggandeng PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) untuk menggarap mixed used development for the middle and upper class di Kota Jababeka Cikarang.

Proyek tersebut direncanakan akan menyediakan pusat perbelanjaan, perkantoran, perhotelan, dan hunian. Komisaris Utama PT Grahabuana Cikarang, Tanto Kurniawan menuturkan, nantinya akan dibangun pusat bisnis.

Pusat bisnis tersebut meliputi pusat belanja, convention hall, hotel berbintang, apartemen, dan perkantoran dengan luas total mencapai 16 hektar (ha). Groundbreaking pembangunan proyek ini akan dilakukan tahun depan. Pembangunan akan dilakukan dalam dua atau tiga tahap, karena lahan akan dibagi menjadi dua bagian.

"Ditargetkan proyek akan selesai pembangunannya dalam enam tahun. Namun saat ini masih dalam feasibility study, sehingga belum bisa dijelaskan rinciannya," ujar Tanto dalam konferensi pers MoU Pembangunan Proyek Mixed Use antara KIJA dan PLIN di Jakarta, Senin (3/6/2013).

Pihaknya juga belum dapat menjelaskan terkait sumber pendanaan dari dua perusahaan tersebut. Dalam skema kerja sama tersebut, nantinya akan dibagi dua proyek pembangunan. Tahap pertama yang mengembangkan 12 ha selama tiga tahun dengan nama PT Plaza Indonesia Jababeka.

Dalam skema tersebut, Plaza Indonesia akan menguasai 70 persen sahamnya untuk pembangunan life style properti dengan segmen kelas menengah ke atas. Sementara, skema kedua dengan luas 4 ha akan dinamakan PT Jababeka Indonesia Realty. Skema tersebut akan dikuasai Jababeka 70 persen untuk pembangunan apartemen.

Menurutnya, kerja sama ini saling menguntungkan di masa depan karena menjadi fasilitas prestisius yang melengkapi penghuni kawasan Jababeka. "Kami masih belum bisa menentukan proyek mana yang akan dibangun lebih dulu," ujar Tanto.

Namun, dia mengakui proyek tersebut merupakan tahap pertama dari rencana pengembangan Jababeka dalam jangka panjang. Perseroan menargetkan investasi mencapai Rp9 triliun untuk mengembangkan central business district (CBD) di lahan seluas lebih dari 30 hektar (ha). Anak usaha perseroan PT Graha Buana Cikarang akan membangun lahan existing Jababeka yang sebelumnya diperuntukkan bagi kawasan industri.

Tanto mengatakan, pembangunan seluruhnya akan dilakukan dalam tiga tahap. Pertama mengembangkan lahan sekitar 16 ha senilai Rp4,5 triliun dalam waktu 12 tahun. Perseroan sedang melakukan studi desain terhadap kawasan tersebut hingga kuartal pertama 2014. Hal ini membuat konstruksi ditargetkan akan dimulai semester dua 2014.

"Pengembangan CBD Jababeka ini akan dilakukan selama 20 tahun dalam dua sampai tiga tahap," ujarnya.

Perseroan akan mengandalkan sumber pembiayaan dari kas internal dan hasil penjualan. Meski demikian, opsi untuk penerbitan obligasi sedang dipertimbangkan. Hal ini karena perseroan akan menghindari sumber pembiayaan dari perbankan.

"Kami akan meningkatkan nilai pendapatan berulang (recurring income) pada tahun ini sebagai sumber dana," kata Tanto.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4319 seconds (0.1#10.140)