CrediBook Raih Pendanaan Seri A Rp116 Miliar, Ini Rencana Bisnis ke Depan?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Startup alumni ajang Pahlawan Digital UMKM 2020 CrediBook memperoleh pendanaan Seri A sebesar USD8,1 juta atau sekitar Rp116 miliar dipimpin oleh Monk's Hill Ventures dengan partisipasi Insignia Ventures Partners dan Wavemaker Partners.
Sejak diluncurkan pada 2020, CrediBook mengembangkan dua layanan unggulan, yakni aplikasi pembukuan digital yang mencatat lebih dari 12 juta transaksi UMKM di sejumlah kabupaten dan desa serta layanan grosir digital CrediMart sehingga meningkatkan omzet pedagang grosir hingga 50% per hari.
Staf Khusus Presiden Putri Tanjung selaku inisiator ajang Pahlawan Digital UMKM berharap agar lebih banyak start-up besutan anak muda Indonesia mengembangkan layanan digital yang inovatif dan solutif atas masalah pelaku UMKM.
"Semoga menginspirasi anak muda Indonesia lain khususnya para inovator digital kita untuk terus mengembangkan inovasi digital yang memberdayakan pelaku UMKM Indonesia," ujar Putri Tanjung, seperti dikutip melalui pernyataannya, Selasa (19/4/2022).
CrediBook sebagai bagian dari network Pahlawan Digital UMKM diharapkan bisa turut membantu target Presiden Jokowi mewujudkan 30 juta UMKM go digital pada 2024. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendukung langkah startup seperti CrediBook dalam upaya mendorong digitalisasi UMKM Indonesia.
"Terus lahirkan inovasi digital yang membantu UMKM beroperasi secara efisien. Kami terus mendukung layanan yang dikembangkan CrediBook dibutuhkan oleh UMKM," kata Teten.
Saementara itu, CEO & Co-Founder CrediBook Gabriel Frans mengatakan aplikasi CrediBook memudahkan pencatatan keuangan usaha. Saat ini, pihaknya fokus mendigitalkan pelaku grosir lewat layanan CrediMart.
"Pendanaan Seri A akan digunakan untuk ekspansi CrediMart," kata Gabriel.
CrediMart bekerja sama dengan toko grosir konvensional dan membantu mereka berjualan kulakan melalui toko online yang disediakan. CrediMart menyediakan tenaga sales lapangan yang mencarikan pembeli. Pesanan pembeli akan dibelanjakan di toko grosir konvensional rekanan CrediMart dan dapat dipantau lewat aplikasi khusus.
CrediMart sudah beroperasi di lebih dari 40 kota di Indonesia. Sejak diluncurkan pada September 2021, penjualan di CrediMart tumbuh 37,5 kali lipat. Rekan grosir kami juga merasakan manfaat yaitu peningkatan omzet harian hingga 50%," jelas Gabriel.
Lihat Juga: CrediBook Berkolaborasi dengan Payfazz Hadirkan Aplikasi Payfazz Buku
Pihaknya menargetkan menggandeng lebih dari 200 ribu toko grosir konvensional di Indonesia yang mayoritas masih menjalankan usaha secara manual. Sebagai mitra strategis pemerintah, Teten melihat CrediBook telah mampu menjadi perusahaan teknologi yang memiliki komitmen tinggi untuk membangun ekosistem digital bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia melalui digitalisasi cara kerja.
"CrediBook memberikan peluang bagi UMKM untuk memiliki ekosistem yang terintegrasi secara digital dan berkelanjutan," katanya.
Sejak diluncurkan pada 2020, CrediBook mengembangkan dua layanan unggulan, yakni aplikasi pembukuan digital yang mencatat lebih dari 12 juta transaksi UMKM di sejumlah kabupaten dan desa serta layanan grosir digital CrediMart sehingga meningkatkan omzet pedagang grosir hingga 50% per hari.
Staf Khusus Presiden Putri Tanjung selaku inisiator ajang Pahlawan Digital UMKM berharap agar lebih banyak start-up besutan anak muda Indonesia mengembangkan layanan digital yang inovatif dan solutif atas masalah pelaku UMKM.
"Semoga menginspirasi anak muda Indonesia lain khususnya para inovator digital kita untuk terus mengembangkan inovasi digital yang memberdayakan pelaku UMKM Indonesia," ujar Putri Tanjung, seperti dikutip melalui pernyataannya, Selasa (19/4/2022).
CrediBook sebagai bagian dari network Pahlawan Digital UMKM diharapkan bisa turut membantu target Presiden Jokowi mewujudkan 30 juta UMKM go digital pada 2024. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendukung langkah startup seperti CrediBook dalam upaya mendorong digitalisasi UMKM Indonesia.
"Terus lahirkan inovasi digital yang membantu UMKM beroperasi secara efisien. Kami terus mendukung layanan yang dikembangkan CrediBook dibutuhkan oleh UMKM," kata Teten.
Saementara itu, CEO & Co-Founder CrediBook Gabriel Frans mengatakan aplikasi CrediBook memudahkan pencatatan keuangan usaha. Saat ini, pihaknya fokus mendigitalkan pelaku grosir lewat layanan CrediMart.
"Pendanaan Seri A akan digunakan untuk ekspansi CrediMart," kata Gabriel.
CrediMart bekerja sama dengan toko grosir konvensional dan membantu mereka berjualan kulakan melalui toko online yang disediakan. CrediMart menyediakan tenaga sales lapangan yang mencarikan pembeli. Pesanan pembeli akan dibelanjakan di toko grosir konvensional rekanan CrediMart dan dapat dipantau lewat aplikasi khusus.
CrediMart sudah beroperasi di lebih dari 40 kota di Indonesia. Sejak diluncurkan pada September 2021, penjualan di CrediMart tumbuh 37,5 kali lipat. Rekan grosir kami juga merasakan manfaat yaitu peningkatan omzet harian hingga 50%," jelas Gabriel.
Lihat Juga: CrediBook Berkolaborasi dengan Payfazz Hadirkan Aplikasi Payfazz Buku
Pihaknya menargetkan menggandeng lebih dari 200 ribu toko grosir konvensional di Indonesia yang mayoritas masih menjalankan usaha secara manual. Sebagai mitra strategis pemerintah, Teten melihat CrediBook telah mampu menjadi perusahaan teknologi yang memiliki komitmen tinggi untuk membangun ekosistem digital bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia melalui digitalisasi cara kerja.
"CrediBook memberikan peluang bagi UMKM untuk memiliki ekosistem yang terintegrasi secara digital dan berkelanjutan," katanya.
(nng)