CrediMart Catatkan Peningkatan Penjualan Tumbuh 350% di 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - CrediBook mencatatkan pertumbuhan 350% dari penjualan CrediMart sepanjang tahun lalu. Guna mendongkrak kinerja tahun ini akan fokus memperkuat inovasi layanan di segmen grosir.
"CrediMart menjadi salah satu inovasi yang mengalami pertumbuhan paling pesat. Sejak diluncurkan September 2021 lalu, CrediMart mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 350%," kata CEO & Co-Founder CrediBook Gabriel Frans melalui pernyataannya, Senin (14/2/2022).
Menurut dia CrediMart merupakan sebuah inovasi memberdayakan
usaha grosir konvensional dalam proses pengadaan barang tanpa mengganggu alur rantai pasok. CrediMart tidak memotong pemasok dan tidak memiliki aset gudang seperti perusahaan grosir lainnya.
"Kami justru meningkatkan kapasitas penjualan grosir konvensional. Selain itu, target pasar CrediMart juga luas dan multi-sektor. Inilah yang menjadi semangat kami untuk fokus memperkuat layanan di segmen grosir," kata dia.
Dia mengungkapkan bahwa munculnya inovasi tersebut bermula dari gagasan pengguna yang sebagian besar merupakan pemilik toko grosir konvensional yang mengalami penurunan penjualan hingga 20% akibat pandemi.
Tidak hanya itu, pelayanan toko grosir konvensional juga kurang nyaman lantaran konsumen harus antre panjang hingga jauh dari jangkauan pelanggan. Keterbatasan metode pembayaran juga menjadi persoalan tersendiri.
"Pengelolaan stok barang di toko juga masih dilakukan manual. Ini
semakin meningkatkan potensi penumpukan stok dan kerugian hingga 30% karena kurang memiliki visibilitas terhadap arus keluar-masuknya barang," kata dia.
Sebab itu, CrediMart menyediakan tiga dukungan bagi pelaku grosir. Pertama, kapasitas digital berupa aplikasi online ordering untuk memudahkan toko grosir menerima pesanan dan manajemen stok, serta toko online via CrediMart untuk membantu meningkatkan pelanggan ritel baru secara online.
Kedua, dukungan logistik berupa CrediMart Assistant yang akan mengambil barang dari toko grosir konvensional untuk diantarkan ke peritel dalam waktu 1 x 24 jam. Ketiga, fleksibilitas pembayaran melalui metode tempo untuk menjawab kebutuhan dan mendukung pengelolaan arus kas peritel, sebab toko grosir konvensional memiliki keterbatasan modal untuk memberikan pembayaran tempo.
"Opsi ini paling digemari karena peritel tetap bisa memenuhi kebutuhan dagang sekaligus memiliki keleluasaan untuk mengelola arus kas. Tenornya pun disesuaikan bergantung sektor. Misalnya
produk kebutuhan harian tenornya bisa tujuh hari karena turn over rate-nya tinggi," kata Gabriel.
"CrediMart menjadi salah satu inovasi yang mengalami pertumbuhan paling pesat. Sejak diluncurkan September 2021 lalu, CrediMart mencatatkan pertumbuhan penjualan sebesar 350%," kata CEO & Co-Founder CrediBook Gabriel Frans melalui pernyataannya, Senin (14/2/2022).
Menurut dia CrediMart merupakan sebuah inovasi memberdayakan
usaha grosir konvensional dalam proses pengadaan barang tanpa mengganggu alur rantai pasok. CrediMart tidak memotong pemasok dan tidak memiliki aset gudang seperti perusahaan grosir lainnya.
"Kami justru meningkatkan kapasitas penjualan grosir konvensional. Selain itu, target pasar CrediMart juga luas dan multi-sektor. Inilah yang menjadi semangat kami untuk fokus memperkuat layanan di segmen grosir," kata dia.
Dia mengungkapkan bahwa munculnya inovasi tersebut bermula dari gagasan pengguna yang sebagian besar merupakan pemilik toko grosir konvensional yang mengalami penurunan penjualan hingga 20% akibat pandemi.
Tidak hanya itu, pelayanan toko grosir konvensional juga kurang nyaman lantaran konsumen harus antre panjang hingga jauh dari jangkauan pelanggan. Keterbatasan metode pembayaran juga menjadi persoalan tersendiri.
"Pengelolaan stok barang di toko juga masih dilakukan manual. Ini
semakin meningkatkan potensi penumpukan stok dan kerugian hingga 30% karena kurang memiliki visibilitas terhadap arus keluar-masuknya barang," kata dia.
Sebab itu, CrediMart menyediakan tiga dukungan bagi pelaku grosir. Pertama, kapasitas digital berupa aplikasi online ordering untuk memudahkan toko grosir menerima pesanan dan manajemen stok, serta toko online via CrediMart untuk membantu meningkatkan pelanggan ritel baru secara online.
Kedua, dukungan logistik berupa CrediMart Assistant yang akan mengambil barang dari toko grosir konvensional untuk diantarkan ke peritel dalam waktu 1 x 24 jam. Ketiga, fleksibilitas pembayaran melalui metode tempo untuk menjawab kebutuhan dan mendukung pengelolaan arus kas peritel, sebab toko grosir konvensional memiliki keterbatasan modal untuk memberikan pembayaran tempo.
"Opsi ini paling digemari karena peritel tetap bisa memenuhi kebutuhan dagang sekaligus memiliki keleluasaan untuk mengelola arus kas. Tenornya pun disesuaikan bergantung sektor. Misalnya
produk kebutuhan harian tenornya bisa tujuh hari karena turn over rate-nya tinggi," kata Gabriel.
(nng)