Wapres Minta Indonesia Tak Terlena atas Pencapaian di Pasar Syariah Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin mengingatkan saat ini semakin banyak negara di dunia yang mengembangkan pasar syariah global. Indonesia pun harus terus menciptakan terobosan untuk meningkatkan ekosistem syariah agar tidak kalah dengan negara lain.
“Perlu kita cermati pula bahwa negara-negara lain kini semakin giat memperbesar porsinya di pasar syariah global. Saya harap kita tidak terlena dengan berbagai pencapaian yang ada, tetapi terus menciptakan terobosan demi terobosan menuju satu misi yang sama,” tegas Wapres dalam keterangannya, Kamis (21/4/2022).
Apalagi, kata Wapres, faktor permintaan (demand) di sektor ekonomi dan keuangan syariah terus menunjukkan tren peningkatan. Peningkatan permintaan tersebut didorong oleh bertambahnya generasi muda muslim, bangkitnya ekonomi negara-negara Islam, tumbuhnya kesadaran dan gaya hidup halal, hingga tingginya penetrasi internet dan pangsa ekonomi digital di banyak negara, termasuk Indonesia.
Beragam fenomena tersebut, kata Wapres, menjadi daya tarik tersendiri bagi pelaku pasar ekonomi dan keuangan syariah global dari sisi supply atau produsen. Begitu pun visi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia, dibangun di atas kesadaran bahwa sektor ini memiliki prospek menjadi penopang ekonomi nasional, dan posisinya di tingkat global semakin diperhitungkan.
“Tantangan bagi kita justru terletak pada pemenuhan aspek supply, yaitu bagaimana agar permintaan pasar yang begitu besar ini tidak jatuh ke kantong negara lain, tetapi membawa berkah bagi perekonomian bangsa dan kesejahteraan umat,” katanya.
Oleh karena itu, Wapres menekankan pentingnya peran dan partisipasi aktif seluruh pihak dalam mewujudkan visi bersama ini. Pemerintah bersama dengan otoritas keuangan dalam Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) terus berkomitmen mengembangkan ekosistem dan bauran kebijakan agar ekonomi dan keuangan syariah kian tumbuh.
“Saya kerap menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi yang harus terus diperluas dengan melibatkan lintas sektor dan pemangku kepentingan, mengingat ekosistem yang kita kembangkan pun cukup kompleks,” paparnya.
“Perlu kita cermati pula bahwa negara-negara lain kini semakin giat memperbesar porsinya di pasar syariah global. Saya harap kita tidak terlena dengan berbagai pencapaian yang ada, tetapi terus menciptakan terobosan demi terobosan menuju satu misi yang sama,” tegas Wapres dalam keterangannya, Kamis (21/4/2022).
Apalagi, kata Wapres, faktor permintaan (demand) di sektor ekonomi dan keuangan syariah terus menunjukkan tren peningkatan. Peningkatan permintaan tersebut didorong oleh bertambahnya generasi muda muslim, bangkitnya ekonomi negara-negara Islam, tumbuhnya kesadaran dan gaya hidup halal, hingga tingginya penetrasi internet dan pangsa ekonomi digital di banyak negara, termasuk Indonesia.
Beragam fenomena tersebut, kata Wapres, menjadi daya tarik tersendiri bagi pelaku pasar ekonomi dan keuangan syariah global dari sisi supply atau produsen. Begitu pun visi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia, dibangun di atas kesadaran bahwa sektor ini memiliki prospek menjadi penopang ekonomi nasional, dan posisinya di tingkat global semakin diperhitungkan.
“Tantangan bagi kita justru terletak pada pemenuhan aspek supply, yaitu bagaimana agar permintaan pasar yang begitu besar ini tidak jatuh ke kantong negara lain, tetapi membawa berkah bagi perekonomian bangsa dan kesejahteraan umat,” katanya.
Oleh karena itu, Wapres menekankan pentingnya peran dan partisipasi aktif seluruh pihak dalam mewujudkan visi bersama ini. Pemerintah bersama dengan otoritas keuangan dalam Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) terus berkomitmen mengembangkan ekosistem dan bauran kebijakan agar ekonomi dan keuangan syariah kian tumbuh.
Baca Juga
“Saya kerap menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi yang harus terus diperluas dengan melibatkan lintas sektor dan pemangku kepentingan, mengingat ekosistem yang kita kembangkan pun cukup kompleks,” paparnya.
(uka)