5 Negara Penghasil Harta Karun Dunia yang Harganya Tengah Memanas, RI Termasuk?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga nikel saat ini tengah memanas. Banderol harta karun dunia itu menembus di atas USD33 ribu per ton. Gara-garanya, pasokan nikel dari Rusia yang terganggu lantaran sanksi ekonomi dunia kepada Negara Beruang Merah itu. Satu lagi, kenaikan harga nikel juga turut disumbang oleh larangan ekspor nikel mentah oleh Indonesia sejak Januari 2020.
Nikel memang tengah menjadi rebutan. Maklumlah harta karun dunia yang satu ini memang sangat dibutuhkan untuk berbagai sektor industri. Menurut International Nickel Study Group (INSG, 2021), permintaan nikel global tahun 2021 tercatat sebesar 2,77 juta ton. Jumlah itu akan meningkat menjadi 3,04 juta ton pada tahun ini.
Angkanya akan semakin membesar lagi, diprediksi di atas 4 juta ton pada 2030, mengingat adanya kenaikan permintaan dari industri kendaraan listrik. Fastmarkets memperkirakan sekitar 500.000 ton nikel olahan bakal digunakan setiap tahun sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik pada 2025.
Indonesia dan Rusia yang menjadi penghasil nikel terbesar di dunia tentu saja akan menikmati berkah dari kenaikan permintaan global. Bukan cuma Indonesia dan Rusia saja, sejumlah negara penghasil nikel juga akan menikmati berkah dari harta karun dunia itu.
Ini lima negara penghasil nikel terbesar di dunia.
1. Indonesia
Berdasarkan data Investingnews.com Indonesia menempati posisi nomor wahid sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 1 juta ton pada 2021. Produksi nikel Indonesia itu melesat jika dibandingkan tahun 2017 yang baru mencapai 345 ribu ton. Indonesia juga mencatatkan diri sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia dengan angka 21 juta ton.
Sebagai penghasil nikel terbesar, Indonesia menyadari betapa berharganya komoditas tambang yang satu itu. Makanya, Indonesia kemudian gencar melakukan hilirisasi nikel setelah melarang ekpornya dalam bentuk mentah. Indonesia juga sedang mengebut pembuatan ekosistem kendaraan listrik.
Selain sebagai penghasil, Indonesia juga merupakan negara pengekspor nikel terbesar di dunia. Tahun 2020 ekspor nikel Indonesia mencapai USD1,7 miliar dolar atau sekitar 37,2% dari total ekspor nikel dunia.
2. Filipina
Meski hanya memiliki cadangan nikel sebesar 4,8 juta ton atau berada di posisi kelima untuk kategori dengan cadangan terbesar di dunia, Filipina menasbihkan diri sebagi negara kedua penghasil nikel terbesar di dunia. Produksi nikel Filipina tahun 2021 sebayak 370 ribu ton.
Produksi nikel Filipina kerap mengalami pasang surut. Pada 2017 produksi nikel Filipina sebanyak 366 ribu ton. Lalu pada 2019 angkanya melesat menjadi 420 ribu ton. Tahun 2025 produksi nikel negaranya alm Ferdinand Marcos itu diperkirakan mencapai setengah juta ton.
Di bawah Zimbawe, Filipina tercatat sebagai eksportir terbesar ketiga nikel dunia dengan nilai USD600 juta dolar. Jumlah itu setara 13% dari total ekspor nikel dunia.
3. Rusia
Negeri Beruang Merah ini menduduki posisi nomor 3 sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia. Produksi nikel Rusia sebanyak 250.000 ton. Cadangannya sendiri sebanyak 7,5 juta ton atau berada di posisi ke-4 dunia. Untuk urusan ekspor Rusia mencatatkan diri di posisi 11 dengan nilai USD19.7 juta (2020).
Nikel Norilsk Rusia, salah satu produsen nikel dan paladium terbesar di dunia, berencana untuk menginvestasikan USD35 miliar untuk peningkatan infrastruktur energi selama dekade berikutnya dengan harapan dapat meningkatkan hasil pertambangannya pada tahun 2030.
4. Kaledonia Baru
Negara yang berada di bawah kekuasaan Prancis ini tahun lalu menghasilkan nikel sebanyak 190 ribu ton. Produksi nikel negara ini mengalami penurunan sejak beberapa tahun terakhir. Pada 2019 produksi nikel Kaledonia sebesar 220 ribu ton. Kaledonia juga menempati posisi keempat terbesar dunia sebagai negara pengekspor nikel. Nilainya sebesar USD480 juta, atau 10,4% dari total ekspor dunia.
Investingnews.com melaporkan, jauh sebelum Indonesia melarang ekspor nikel mentah, Kaledonia sudah melakukannya terlebih dahulu. Sayangnya kebijakan itu harus ditelan pahit, karena pada Desember 2016 negara itu harus mengekpsor nikelnya sebanyak 2 juta ton ke China. Penyebab, ekonomi negara itu dalam keadaan bahaya karena bergantung pada nikel.
5. Australia
Meski punya cadangan yang hampir sama dengan Indonesia sebanyak 21 juta ton (data Statista), Australia tak terlalu bernafsu mengeduk nikel dari perut buminya. Dengan produksi sebanyak 160 ribu ton (2021), Negeri Kanguru ini harus puas duduk di posisi kelima.
Australia juga menduduki posisi kelima sebagai negara ekportir nikel terbesar dunia. Nilai ekspor nikel australia mencapai USD307 juta atau sekitar 6,7% dari total ekspor dunia.
Meski produksi nikel Australia hanya berada di posisi kelima, namun negara ini pernah membuat Indonesia cemburu mungkin juga dongkol. Gara-garanya, pertengahan tahun 2021, Tesla--pabrikan mobil listrik terbesar di dunia milik Elon Musk--menjatuhkan pilihan untuk membeli nikel Australia ketimbang dari Indonesia untuk produksi mobil listriknya. Padahal Indonesia udeh kegeeran dengan pujian Elon Musk soal Indonesia sebagai penghasil nikel terbesar dunia. Pujian itu pun ditafsirkan kalu Tesla tertarik membeli nikel Indonesia. Eh, ternyata amsyong.
Nikel memang tengah menjadi rebutan. Maklumlah harta karun dunia yang satu ini memang sangat dibutuhkan untuk berbagai sektor industri. Menurut International Nickel Study Group (INSG, 2021), permintaan nikel global tahun 2021 tercatat sebesar 2,77 juta ton. Jumlah itu akan meningkat menjadi 3,04 juta ton pada tahun ini.
Angkanya akan semakin membesar lagi, diprediksi di atas 4 juta ton pada 2030, mengingat adanya kenaikan permintaan dari industri kendaraan listrik. Fastmarkets memperkirakan sekitar 500.000 ton nikel olahan bakal digunakan setiap tahun sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik pada 2025.
Indonesia dan Rusia yang menjadi penghasil nikel terbesar di dunia tentu saja akan menikmati berkah dari kenaikan permintaan global. Bukan cuma Indonesia dan Rusia saja, sejumlah negara penghasil nikel juga akan menikmati berkah dari harta karun dunia itu.
Ini lima negara penghasil nikel terbesar di dunia.
1. Indonesia
Berdasarkan data Investingnews.com Indonesia menempati posisi nomor wahid sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 1 juta ton pada 2021. Produksi nikel Indonesia itu melesat jika dibandingkan tahun 2017 yang baru mencapai 345 ribu ton. Indonesia juga mencatatkan diri sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia dengan angka 21 juta ton.
Sebagai penghasil nikel terbesar, Indonesia menyadari betapa berharganya komoditas tambang yang satu itu. Makanya, Indonesia kemudian gencar melakukan hilirisasi nikel setelah melarang ekpornya dalam bentuk mentah. Indonesia juga sedang mengebut pembuatan ekosistem kendaraan listrik.
Selain sebagai penghasil, Indonesia juga merupakan negara pengekspor nikel terbesar di dunia. Tahun 2020 ekspor nikel Indonesia mencapai USD1,7 miliar dolar atau sekitar 37,2% dari total ekspor nikel dunia.
2. Filipina
Meski hanya memiliki cadangan nikel sebesar 4,8 juta ton atau berada di posisi kelima untuk kategori dengan cadangan terbesar di dunia, Filipina menasbihkan diri sebagi negara kedua penghasil nikel terbesar di dunia. Produksi nikel Filipina tahun 2021 sebayak 370 ribu ton.
Produksi nikel Filipina kerap mengalami pasang surut. Pada 2017 produksi nikel Filipina sebanyak 366 ribu ton. Lalu pada 2019 angkanya melesat menjadi 420 ribu ton. Tahun 2025 produksi nikel negaranya alm Ferdinand Marcos itu diperkirakan mencapai setengah juta ton.
Di bawah Zimbawe, Filipina tercatat sebagai eksportir terbesar ketiga nikel dunia dengan nilai USD600 juta dolar. Jumlah itu setara 13% dari total ekspor nikel dunia.
3. Rusia
Negeri Beruang Merah ini menduduki posisi nomor 3 sebagai negara penghasil nikel terbesar di dunia. Produksi nikel Rusia sebanyak 250.000 ton. Cadangannya sendiri sebanyak 7,5 juta ton atau berada di posisi ke-4 dunia. Untuk urusan ekspor Rusia mencatatkan diri di posisi 11 dengan nilai USD19.7 juta (2020).
Nikel Norilsk Rusia, salah satu produsen nikel dan paladium terbesar di dunia, berencana untuk menginvestasikan USD35 miliar untuk peningkatan infrastruktur energi selama dekade berikutnya dengan harapan dapat meningkatkan hasil pertambangannya pada tahun 2030.
4. Kaledonia Baru
Negara yang berada di bawah kekuasaan Prancis ini tahun lalu menghasilkan nikel sebanyak 190 ribu ton. Produksi nikel negara ini mengalami penurunan sejak beberapa tahun terakhir. Pada 2019 produksi nikel Kaledonia sebesar 220 ribu ton. Kaledonia juga menempati posisi keempat terbesar dunia sebagai negara pengekspor nikel. Nilainya sebesar USD480 juta, atau 10,4% dari total ekspor dunia.
Investingnews.com melaporkan, jauh sebelum Indonesia melarang ekspor nikel mentah, Kaledonia sudah melakukannya terlebih dahulu. Sayangnya kebijakan itu harus ditelan pahit, karena pada Desember 2016 negara itu harus mengekpsor nikelnya sebanyak 2 juta ton ke China. Penyebab, ekonomi negara itu dalam keadaan bahaya karena bergantung pada nikel.
5. Australia
Meski punya cadangan yang hampir sama dengan Indonesia sebanyak 21 juta ton (data Statista), Australia tak terlalu bernafsu mengeduk nikel dari perut buminya. Dengan produksi sebanyak 160 ribu ton (2021), Negeri Kanguru ini harus puas duduk di posisi kelima.
Australia juga menduduki posisi kelima sebagai negara ekportir nikel terbesar dunia. Nilai ekspor nikel australia mencapai USD307 juta atau sekitar 6,7% dari total ekspor dunia.
Meski produksi nikel Australia hanya berada di posisi kelima, namun negara ini pernah membuat Indonesia cemburu mungkin juga dongkol. Gara-garanya, pertengahan tahun 2021, Tesla--pabrikan mobil listrik terbesar di dunia milik Elon Musk--menjatuhkan pilihan untuk membeli nikel Australia ketimbang dari Indonesia untuk produksi mobil listriknya. Padahal Indonesia udeh kegeeran dengan pujian Elon Musk soal Indonesia sebagai penghasil nikel terbesar dunia. Pujian itu pun ditafsirkan kalu Tesla tertarik membeli nikel Indonesia. Eh, ternyata amsyong.
(uka)